Diabetes melitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia (kadar gula darah meningkat) yang terjadi karena kelainan sekresi insulin atau kerja insulin (Gustaviani, 2006). Penyakit ini merupakan salah satu ancaman bagi kesehatan manusia di dunia pada abad 21. WHO (World Health Organization) memperkirakan bahwa pada tahun 2000 jumlah pengidap diabetes di atas umur 20 tahun mencapai 150 juta orang dan pada tahun 2025 jumlah itu akan meningkat menjadi 300 juta orang. Berbagai penelitian telah dilakukan di beberapa negara berkembang dan data WHO menunjukkan bahwa peningkatan tetinggi jumlah pasien diabetes terjadi di Asia Tenggara termasuk Indonesia yang menempati peringkat ke-5 di dunia (Suyono, 2006).
Kadar gula darah yang tinggi dan berlangsung lama pada penderita diabetes berhubungan dengan kerusakan jangka panjang, disfungsi atau kegagalan beberapa organ tubuh, terutama mata, ginjal, saraf, jantung, dan pembuluh darah (Gustaviani, 2006). Diabetes melitus tipe 2 merupakan bagian terbesar dari dari diabetes yang ada di tengah masyarakat (Hardiman, 2006). Diabetes melitus tipe 2 berhubungan dengan tingginya risiko penyakit jantung koroner (PJK) hingga 2-4 kali lipat (Duby JJ et al., 2004).