FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Nasional Berita dalam negeri, informasi terupdate bisa kamu temukan disini |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]()
Siswanto, Zaky Al-Yamani | Minggu, 15 Agustus 2010, 10:54 WIB
VIVAnews � Saat ini, aparat Pemerintah Jakarta Pusat tengah mengawasi peredaran daging babi hutan (celeng) dan sapi gelonggongan serta daging ayam berformalin di pasar-pasar. Walau belum ada bukti daging jenis itu beredar di Ramadan 2010 ini, konsumen tetap perlu tahu ciri-cirinya. Hal itu diungkapkan Kepala Seksi Peternakan Suku Dinas Pertanian dan Peternakan, Jakarta Pusat, Hery Indyanto, Minggu, 15 Agustus 2010. Ciri-ciri daging gelonggongan, tambah Hery, berwarna agak pucat. Di samping itu, daging jenis ini banyak mengandung air. Itu terlihat jelas kalau daging digantung karena akan banyak sekali air menetes. "Mutu daging ini sangat kurang dan tak tahan lama serta cepat membusuk," kata Hery. Sedangkan ciri-ciri daging celeng* ialah berwarna lebih pucat dibanding daging sapi. Seratnya lebih halus dan baunya lebih menyengat. "Sedangkan, kalau daging ayam berformalin, ciri-ciriniya biasanya tak dihinggapi lalat," ujar Hery. Biasanya, kata Hery, pedagang nakal akan menjual daging-daging tak layak konsumsi ini dengan harga jauh di bawah harga pasar. Karena itu, �Yang terpenting masyarakat, khususnya umat Islam, jangan memaksakan diri dan tergiur dengan harga daging sapi atau ayam yang murah. Itu patut dicurigai.� Untuk mencegah peredaran daging ilegal itu, petugas Pemerintah Jakarta Pusat, menyisir 45 pasar --34 pasar tradisional dan 11 pasar swalayan-- secara bertahap selama Ramadan. Sumber : http://wap.vivanews.com/news/read/17...eleng-di-pasar |
#2
|
||||
|
||||
![]()
harus diwaspadai ni ndan
|
![]() |
|
|