Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Lounge

Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini.

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 15th April 2016
KucingPlanet's Avatar
KucingPlanet KucingPlanet is offline
Ceriwiser
 
Join Date: Apr 2016
Posts: 328
Rep Power: 10
KucingPlanet mempunyai hidup yang Normal
Default Lima Alasan Film Adaptasi Game Gagal

Halo, Agan-agan sekalian, pada demen maen game nggak? Game uda jadi hobi ane sejak ane SMP (it’s about 15 years ago). Sampe sekarang ane demen ngegame. Selain game ane juga demen movie. Tapi sebagai pecinta game dan movie, entah kenapa tiap kali ada film adaptasi dari game ane uda yakin film itu bakal flop (secara kualitas).




Pertanyaannya, kenapa film adaptasi dari game cenderung untuk gagal ketimbang film adaptasi dari novel atau komik? Berikut ane coba uraikan beberapa hal yang membuat film adaptasi dari game gagal (kualitasnya jelek)


Spoiler for spoiler:
  • Durasi (Jalan Cerita)
    Durasi game modern berkisar 15 jam sampe 100 jam lebih. Ini belum termasuk side quest

    Maksimal durasi film 180 menit. Sehingga game memiliki kesempatan untuk membangun cerita lebih dalam dan detail ketimbang film. Film dengan durasinya yang pendek biasanya menceritakan satu konflik tertentu saja. Selain durasi yang panjang, game juga memiliki elemen tertentu di dalamnya untuk mendukung kedalaman cerita, dokumen dan notes. Game-game RPG seperti Witcher dan Dragon Age, juga beberapa game petualangan memiliki dokumen dan surat-surat yang bisa kita bisa baca sepanjang game. Dokumen dan surat ini biasanya memberikan detail cerita lebih dalam tentang latar belakang game yang sedang kita mainkan.




    FPS Legend




Spoiler for spoiler:
  • Kostum
    Salah satu dosa film maker dalam mengadaptasi game ke dalam film adalah dengan mengadopsi mentah-mentah desain karakter dalam game tersebut, termasuk model rambut dan pakaian yang dikenakan oleh sang karakter. Dalam game, kostum yang dikenakan karakter utama kita biasanya ditonjolkan untuk keindahan artistik belaka, sementara di film, kostum yang dikenakan selain untuk kepentingan sedap dipandang juga mempertimbangkan faktor fungsionalnya. Ambil contoh kostum Ada Wong dalam film Resident Evil Retribution. Ada Wong dalam film ini mengadaptasi secara mentah-mentah desain Ada Wong dari game-game Resident Evil, dengan kostum cheongsamnya. Ada adalah seorang mata-mata dari perusahaan saingan Umbrella, dia terlatih sebagai pembunuh juga. Dalam game, kita menyaksikan adegan-adegan aksi yang dilagakan oleh dirinya. Menariknya, sebagai karakter yang banyak melakukan adegan aksi, dia mengenakan pakaian cheongsam yang mencolok sekaligus ribet jika digunakan untuk beraksi. Bandingkan dengan kostum Agen Maria Hill dan Agen Kate/Agen 13 dalam Capt. America Winter Soldier. Atau setidaknya jika Sutradara ingin menonjolkan karakter Ada Wong sebagaimana karakter Black Widow, kenapa dia tidak mendesain kostum baru Ada yang lebih nyaman untuk adegan aksi, yang tidak meninggalkan corak khas Ada Wong, yaitu warna merah? Bandingkan dengan film yang diadaptasi dari komik. Bagaimana kostum anggota X-Men dikreasi ulang sehingga selain sedap dipandang namun juga tidak meninggalkan aspek fungsionalnya.




    .........




<div class="spoiler">Spoiler for spoiler:
<div id="bbcode_spoiler_content" style="margin: 0px; padding: 6px; border: 1px solid #CCC;background: #EEE;color:#000;"><div class="content_spoiler_571045f360901" id="bbcode_inside_spoiler" style="display: none;background: #EEE;"><ol style="margin-left:1.5em;list-style-type: decimal;" start="5">Dosa Dari Film Adaptasi Game
Menurut ane ada satu lagi dosa dari film yang diadaptasi dari game, yaitu kecenderungan untuk memasukan adegan yang fantastis, bahkan terkesan bombastis. Tapi kerap kali adegan itu tidak digarap dengan baik sehingga menimbulkan kesan berlebihan. Adegan tersebut tidak esensial sehingga menimbulkan kesan lebay. Ada satu adegan dalam film Need for Speed yang saya tidak suka sama sekali. Adegannya fantastis, mungkin dengan maksud menyaingi film Fast and Furious yang semakin banyak memasukan adegan tidak masuk akal, namun konyol. Yaitu waktu ada sebuah mobil diangkat dengan helicopter. Imo, adegan ini bukan keren justru konyol. Belum lagi adegan rekan karakter utama yang keluar dari pekerjaannya dengan telanjang, juga rekan yang satu lagi meminta menonton balapan melalui sebuah laptop di penjara. Terlalu banyak non sense di film ini. Need for Speed adalah game balap, itu saja yang ditawarkan. Dia tidak menjanjikan sebuah cerita dan kedalaman karakter. Mengadaptasi Need for Speed ke dalam film jelas sulit. Imo, Fast and Furious sudah cukup bagus mewakili Need for Speed (sekalipun beda merk). Kita tidak butuh film balapan dengan cerita sampah yang mengandalkan ketenaran gamenya. Ini juga terjadi di (lagi-lagi) film Resident Evil. Alice, seorang superwoman berkat rekayasa Umbrella, yang memiliki kloning berpuluh-puluh jumlahnya. Kita sudah cukup kesulitan mencari sebab terjadinya wabah zombie, ditambah lagi omong kosong seperti ini? Menurut ane, film yang benar-benar mewakili Resident Evil (RE Outbreak) adalah Dawn of The Dead karya Zack Snyder. Seperti itulah seharusnya film zombie dibuat.


<span style="display:block; text-align:center;"><a target="_blank" href="http://s36.photobucket.com/user/malkiel08/media/The%20True%20Need%20for%20Speed_zpsl5hpa18s.jpg.ht ml" onclick="_gaq.push(['_trackEvent', 'outbond', 'click', 'http://s36.photobucket.com/user/malkiel08/media/The%20True%20Need%20for%20Speed_zpsl5hpa18s.jpg.ht ml']);dataLayer.push({'event': 'trackEvent','eventDetails.category': 'outbond', 'eventDetails.action': 'click', 'eventDetails.label': 'http://s36.photobucket.com/user/malkiel08/media/The%20True%20Need%20for%20Speed_zpsl5hpa18s.jpg.ht ml'}); ">

Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 11:08 PM.


no new posts