Mengenal Budaya Flores dengan Jejak Bangsa Portugis
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
PEMBUKAAN
this thread support by
Click banner di atas untuk berkunjung
Sebelum lanjut ke bagian isi
Jangan lupa untuk menghargai hasil kerja TS
ISI
[/quote]
Quote:
Mengenal Budaya Flores dengan Jejak Bangsa Portugis
[/spoiler]
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for Flores:
Spoiler for open this:
Quote:
Komhukum (Flores) - Dahulu kala di pesisir selatan kepulauan Indonesia yang mengarah ke timur, bangsa Portugis datang menapakan kakinya di sebuah pulau yang penuh ditumbuhi dengan bunga-bunga cantik.
Portugis yang datang pada abad ke-17 menjajah pulau itu dan mereka terkesima dengan bunga yang tumbuh di seluruh penjuru pulau.
Mereka pun menamainya pulau Flores, yang berarti tanah penuh bunga atau pulau bunga. Pelaut Portugis dulu menyebutnya dengan Cabo da Flores untuk pulau yang terletak di rantai pegunungan berapi aktif.
Unsur budaya Portugis yang kental bercampur dengan agama Katholik yang dianut oleh mayoritas masyarakat asli Flores telah mewariskan berbagai tradisi religius, yang paling terkenal adalah pawai Paskah yang diadakan setiap tahun di daerah Larantuka.
Perayaan Paskah di Larantuka memang unik. Di sana, peristiwa penderitaan Yesus diungkapkan secara utuh. Siapa saja boleh ikut.
Karena perayaan ini merupakan paduan tradisi dan ritual agama Katholik. Itu sebabnya warga turis lokal maupun turis manca negara sangat antusias mendatangi Larantuka. Prosesi Semana Santa (Pekan Suci) ialah tradisi yang diwariskan pastor Portugis.
Tahun ini, umur prosesi itu mencapai lima abad, di Portugis negara asal prosesi ini, sudah lama ditinggalkan. Selebihnya masih diadakan di Filipina dan Syanyol. Inilah yang mendorong umat dari berbagai daerah dan mancanegara datang ke Larantuka.
Quote:
Quote:
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for Flores:
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for Flores:
Paskah di Larantuka dan sebagai tujuan wisata religius
Fenomena alam sekaligus tujuan wisata paling terkenal di Flores adalah gunung Kelimutu (1.690 meter di atas permukaan laut). Terdiri atas 3 danau kawah yang berada di Kaldera gunung berapi dan dipengaruhi oleh sumber gas vulkanik, sehingga air di ketiga danau ini sering berubah warna.
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
Quote:
Quote:
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for Flores:
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for Flores:
Danau Kelimutu di gunung Kelimutu
Danau ini terakhir kali berubah warna pada tahun 2004, adapun ketiga danau tersebut sekarang berwarna pirus, coklat, dan hitam. Konon fenomena alami seperti ini hanya dapat ditemukan di gunung Kelimutu. Perubahan warna tersebut diduga akibat adanya pembiasan cahaya matahari, adanya mikro biota air, terjadinya zat kimiawi terlarut, dan akibat pantulan warna dinding dan dasar danau.
Selain itu, pulau Flores kaya akan ragam bahasa berdasarkan suku-suku yang tersebar dari barat hingga timur. Dengan hadirnya beberapa suku di pulau Flores, hal ini menimbulkan berbagai macam dialek bahasa sesuai dengan keberadaan masing-masing suku. Leluhur dari bangsa Flores ini adalah bangsa Austronesia. Untuk dialek bahasa yang paling umum dipakai adalah Ngadha, Nage, Keo, Ende, Lio, Palu"e, So�a, dan Bajawa.
Bagi mereka yang gemar olahraga snorkeling dan diving dapat mengunjungi pesisir pantai utara Flores, khususnya wilayah Maumere dan Riung yang kaya akan taman lautnya. Sayangnya beberapa wilayah surga bawah laut ini mulai rusak karena ulah oknum nelayan yang menangkap ikan menggunakan bahan peledak dan adanya gelombang tsunami akibat gempa bumi pada tahun 1992.
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
Quote:
Quote:
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for Flores:
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for Flores:
Suasana di perairan Labuanbajo dan menjelang malam di Pelabuhan Labuanbajo
Wilayah Labuanbajo di ujung barat pulau Flores hadir sebagai panji pariwisata yang berkibar. Apalagi kalau bukan pulau Komodo yang tersohor itu. Dengan spesies Komodo yang konon hanya ada di lokasi ini, banyak pihak yang mengklaim pulau komodo sebagai salah satu keajaiban dunia.
Perairan Labuanbajo juga terkenal keindahannya dan kekhasan tersendiri alam bawah lautnya dengan ikan hiu dan paus sebagai penghuninya, di perairan Labuanbajo dipenuhi oleh pulau-pulau kecil yang tersebar banyak sekali saling bertumpuk sehingga air laut lebih sering terlihat begitu tenang.
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
Quote:
Quote:
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for Flores:
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for Flores:
Pulau Komodo dan spesies Komodo yang hanya ada di pulau ini
Budaya lain yang paling terkenal di Flores adalah tenun ikat khasnya. Mempertahankan cara tradisional yang diajarkan oleh nenek moyang adalah prinsip masyarakat Flores dalam menghasilkan produk kain tenun ikat. Salah satunya, selalu memanfaatkan bahan pewarna alami seperti dari biji mengkudu dan kulit nangka.
Masyarakat Flores berpendapat bahwa kerajinan kain tenun ikat Flores adalah tradisi dari hasil alam, dimulai dari proses pengambilan buah kapuk hingga pemintalan menjadi benang, semua dilakukan dengan alat manual. Butuh waktu berbulan-bulan agar dapat menghasilkan selembar kain tenun ikat khas Flores ini.
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
[quote]
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for Flores:
[spoiler=open this] for Flores:
Berbagai motif tenun ikat Flores dan seorang juru tenun ikat asli Flores
Inilah sebuah simbol budaya lokal bangsa yang bertahan dari gempuran zaman. Berbagai industri tenun ikat bisa Anda temukan di Kabupaten Ende. Anda bisa melihat para penenun sibuk membuat kain tenun dengan warna dasar hitam bercorak kuning. Tiap kain memiliki corak yang berbeda. Jika datang ke tempat ini, jangan lupa membawa buah tangan berupa kain tenun ikat yang indah. (K-4/IYO)