FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini. |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() Saya sempat tergelitik dengan tulisan sticker di belakang sebuah sepeda motor matic, "hari gini oper gigi," kira- kira begitulah bunyinya. Sebuah joke segar ala anak muda, seakan menunjukkan kebanggannya dengan motor maticnya, ini lho motor gaul jaman sekarang, ini lho yang paling keren, simple, instan, minimalis, tidak lebay dan seribu perasaan bangga lainnya. "Cowok pakai matic, mendingan sekalian pakai lipstik," begitu tulisan di belakang motor bebek yang aku temui di lain waktu, hahahaa, ada- ada saja. Tampaknya penggemar motor bebek juga tidak begitu saja menyerah tanpa perlawanan. Huh, itu kan motor perempuan, ah mereka yang pakai matic itu cemen, ga bisa bawa motor beneran, alay, dan blablabla dengan segala sindiran lainnya. Upsss, tapi kali ini saya bukan sedang ingin membahas sindir menyindir, Suatu ketika saya menemukan lagi tulisan yang lebih menggelitik, dalam hati ingin tertawa tapi aku urungkan niat itu, karena lagi di jalan bawa motor. Coba anda simak tulisannya, "hari gini kredit", dan ditempel pada motor bebek tua yang spart boardnya miring kesamping, posisi roda dan joknya tidak parallel dan masih ditambah suara gemericik rantai saat berjalan, juga rem yang mencicit saat ditekan, eh masih ada lagi, asapnya kemutuk mirip mesin forging demam berdarah, padahal 4 tak, duh ternyata generasi tua tak mau kalah juga. Hahaha, orang sama-sama susah saja pada berantem, kelakarku waktu itu. Persepsi saya segera menerawang bahwa tulisan itu sengaja ditujukan pada motor-motor baru yang saat ini banyak berkeliaran di jalan jalan, dan memang sebagian besar bisa dipastikan bahwa itu motor kreditan. Tapi biarlah, marilah sejenak kita lupakan urusan kredit-kreditan, yang membuat saya terkesan adalah bahwa ternyata mereka(si empunya motot butut) bisa juga pede dan bahkan bangga. Berawal dari sadar diri dan menerima keadaan masing-masing, tak apalah walau motor tua tapi sudah lunas, tak apalah walau kredit kan yang penting tidak perlu oper gigi, tak apalah biar bebek tapi kan masih punya gigi, dan sejuta afirmasi positive lainnya yang membangkitkan kekuatan percaya diri dan rasa bangga, walau sebenarnya sama-sama susahnya, hehe, susah bayar kreditan, susah kumpulin uang buat beli yang baru. saya kok masih ragu kalau si empunya motor butut bertuliskan hari gini kredit tidak kepengen punya motor baru, hehe pisss bro. Tak ada yang salah dan tak ada yang lebih rendah, masing-masing mempunyai gaya sendiri-sendiri, mempunyai kebanggaan sendiri- sendiri, dan hebatnya tidak ada yang tersinggung dan marah karena pengaruh cercaan dari luar, tapi justru punya seribu cara membalas dengan cara yang tak kalah kreatif pula. Sadar akan kelemahan diri sendiri, tidak risau akan pandangan orang lain, tidak tersinggung dan marah karena benturan oleh pihak lain, dan bahkan justru bisa tertawa karena kekurangan diri, menyikapi kekurangan menjadi kebanggaan dan bahagia dengan keberadaannya, mungkin itulah beberapa ciri kedewasaan sosial atau mungkin kecerdasan spiritual. Saya teringat akan kebiasaan teman- teman saya dewasa ini, setiap berkumpul hampir dipastikan pasti dibuka, diwarnai dan diakhiri dengan kecroh-kecrohan atau saling meledek ( kegiatan bercanda dengan mengatakan kekurangannya, berkelakar seputar hal terhangat yang sedang dilakoninya, atau bahkan membombong agar bicara, mengatakan kelebihannya hingga si yang dimaksud malu sendiri dan semua tertawa). Secara pribdi saya menikmati budaya kecroh-kecrohan ini walaupun terkadang saya yang dijadikan objek tertawaan, dan saya lihat justru kegiatan ini yang lebih mewarnai pergaulan dan semua orang tertawa senang. Kalau kita lihat tayangan TV yang lagi trend sekarang pasti tidak luput dari kecroh-kecrohan, mulai dari parodi, sinetron bahkan film layar lebar. Semakin pandainya seorang MC untuk kecroh- kecrohan semakin digemari pula. Era kecerdasan spiritual? Barangkali itu yang dinamakan kecerdasan spiritual. Tedeng aling-aling atau menjaga image atau jaim atau menjaga gengsi atau berlagak sok hebat akhir-akhir ini mulai sedikit diminati, orang lebih memilih terbuka dan apa adanya. Perasaan bangga karena kehebataan, sikap heroik, sikap sok jagoan dll, kini mulai enggan diminati, coba anda saksikan film-film laga tempo dulu, pasti anda malah tertawa dengan adegan heroik atau tokoh film yang dulu pernah anda anggap idola. Kodratnya manusia adalah dianugerahi dengan berbagai kelebihan, tapi juga syarat dengan berbagai kekurangan, saya rasa ini berlaku bagi siapa saja. Sticker di motor bebek reyot dan motor matic memberikan pelajaran pada saya akan perlunya sikap menerima diri apa adanya, ini lho aku dengan segala kekuranganku, ini lho gaya hidupku, mau apalagi kalau aku bangga dengan keberadaanku, terserah kamu mau bilang apa. Tapi bukan berarti egois, hanya sekedar tidak perlu risau akan pandangan-pandangan negative dari luar sehingga merasa tidak perlu terus- menerus berupaya agar selalu dianggap sempurna, karena hal itu melelahkan, yah inilah kenyataannya aku adalah manusia, dan kodratnya adalah tidak sempurna. Yah, barangkali bersahabat dengan kekurangan itu justru akan membahagiakan. Semoga bermanfaat bagi ceriwiser... Terkait:
|
![]() |
|
|