FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini. |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]()
Ane nubitol yang lg belajar bikin thread, klo ada salah2 ane mo'on ma'ap ![]() menurut ane Beliau orang ![]() Beliau adalah Sumartono Hadinoto ![]() [/quote][quote] Sekilas tentang Beliau Raut wajahnya selalu semringah. Tempo bicaranya sedikit cepat, namun mengesankan. Kepribadiannya yang terbuka dan hangat menjadikan siapa saja betah bertukar pendapat dengannya. Dari soal plafon rumah salah satu item bisnis yang digelutinya, sampai urusan gawat darurat alias emergency. Itu sebabnya, selain diamanahi dengan jabatan sekretaris di Pengurus Cabang Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Solo, Martono demikian panggilan akrabnya juga menjadi Komandan urusan kegawatdaruratan atau Direktur Medical Action Team PMI Solo. Dia bahkan juga merangkap sebagai Ketua Solo Emergency Response Unit (SERU) yang merupakan wadah penanganan bencana luar biasa dari berbagai elemen masyarakat. Baik dari PMI sendiri, Search and Rescue (SAR) Universitas Sebelas Maret (UNS), Organisasi Amatir Radio Indonesia (Orari), maupun masyarakat umum. Gerakan Martono memimpin tim penanganan kecelakaan begitu gesit dan detail. Karena itu pula layanan ambulans 24 jam sebagai salah satu fasilitas yang digerakkan Medical Action Team PMI Solo juga dilengkapi peralatan dan paramedis yang komplet. Tak tanggung-tanggung, untuk tunggangan pribadinya pun, dia pilih Nissan Terrano Kingsroad F2. Nomor polisinya unik, AD 911 CA, sesuai dengan kode dan nomor telepon kegawatdaruratan global. Pada bodi dan kaca depan Nissan Terrano itu ditulis secara mencolok kata "Emergency" dengan ukuran font besar berwarna oranye. Layaknya ambulans, mobil itu juga dilengkapi peralatan pertolongan pertama yang cukup lengkap. Demi menunaikan tugas suci tujuan PMI, Martono memang senantiasa rela melibatkan tunggangannya itu dalam aksi-aksi Medical Action Team ataupun SERU. Tak hanya sigap merespons kecelakaan dan bencana, Martono juga selalu menyempatkan memberikan kabar perkembangan kondisi maupun penanganan korban kepada sejumlah pihak yang berkepentingan, termasuk wartawan melalui short message service (SMS). Tak heran jika kemudian muncul kelakar pada sebagian wartawan di Kota Solo, bahwa kalau Martono tak kirim SMS, berarti kondisi aman dari bencana. Kini untuk Medical Action Team juga bekerja sama dengan pemadam kebakaran. Sehingga saat terjadi kebakaran sekaligus membutuhkan pertolongan pertama, keduanya bisa langsung berbarengan, urai pemilik nama asli Khoe Liong Hauw itu saat ditemui Espos di rumah sekaligus tempat menjalankan roda bisnisnya yang berlabel Bengkel Candi di Jl Ir H Juanda 150 Solo, Minggu (21/2). Tepatnya, di ruang kerjanya yang dinding dan kaca pelapis meja kerjanya dipenuhi sertifikat kegiatan maupun sertifikat penghargaan. Pengalaman masa muda Kegetolan anak kedua dari tiga bersaudara pasangan Winarso Hadinoto dan Kusmartati terjun di urusan kegawatdaruratan memang bukan senyampang belaka. Gerak juangnya itu tak lepas dari sejumlah pengalaman empiris yang dialami sejak masa mudanya. Salah satunya, saat Martono masih duduk di bangku SMA dan mulai aktif di Organisasi Amatir Radio Indonesia (Orari). Suatu ketika pada pukul 03.00 WIB terjadi kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan satu keluarga menjadi korban. Sumartono bersama sejumlah anggota lain Orari lalu turut melarikan korban kecelakaan ke rumah sakit. Begitu pula saat menengok ayah mertuanya di rumah sakit. Sumartono melihat seseorang terkulai lemas karena tidak bisa menebus darah untuk kesembuhan keluarganya yang sedang sakit. Dari kejadian-kejadian itu, Martono merasa bahwa setetes darah begitu berharga. Lantas Martono pun bertekad, suatu saat ia dapat menangani dan mengurusi langsung soal kegawatdaruratan. Itulah sebabnya, di tahun 2005, saat diminta menjadi pengurus Bidang Organisasi dan Pembinaan Ranting pada Pengurus Cabang PMI Kota Solo, ia langsung bersedia. Sejumlah terobosan dilakukan Martono bersama rekan-rekannya. Mengembangkan Medical Team Action sebagai bagian dari aktivitas Markas Cabang PMI Solo. Juga menjaga amanat mengelola darah masyarakat. Unit Transfusi Darah PMI Solo senantiasa menjaga agar stok darah di Kota Solo dalam sehari tak kurang dari 1.000 kantong. ?Tiga tahun berjalan, Medical Action Team juga ingin terus mengubah pola pikir masyarakat terkait pemanfaatan mobil ambulans,? ujar ayah dari Wiranti Widyastuti Hadinoto ini. Pemahaman yang dimaksudnya adalah agar masyarakat tahu bahwa ambulans tidak hanya digunakan bagi pasien yang sakit berat saja, melainkan karena pasien memang butuh dibawa ke rumah sakit dengan angkutan khusus. Soal biaya ambulans yang gratis, menurut Martono itu disiasati dengan subsidi silang. Mengurus 19 organisasi Intensnya Martono menangani hal-hal berbau emergency, bukan berarti membuatnya tak aktif di organisasi lain. Sebab Martono hingga kini tercatat aktif menjadi pengurus di 19 organisasi. Mulai dari Perkumpulan Masyarakat Surakarta (PMS) yang namanya juga seolah selalu melekat di belakang nama Martono, sampai menjadi pengurus Dewan Harian Cabang (DHC) 1945. Walaupun demikian banyak organisasi yang diurusnya, Martono mengaku menjalani semuanya dengan mengalir saja. Dengan tetap memperhatikan skala prioritas dan kedisiplinan waktu. Bagi Martono, bertemu dengan banyak orang dengan segala multidimensinya adalah sebuah kenikmatan yang tak terperikan. Makanya saya menjalani dengan senang hati, ungkapnya sambil tersenyum simpul. Namun, menurutnya semua yang dicapai sekarang juga tak luput dari lecutan semangat pasca terpuruk setelah cita-citanya melanjutkan sekolah ke luar negeri selepas SMA kandas. Pasalnya sang ayahanda yang berprofesi sebagai pedagang batik meninggal saat Martono memasuki bangku SMA. Sejak itu, Martono hanya berpikir bagaimana mencari kawan sebanyak-banyaknya agar dirinya tetap berguna. Dengan prinsip sekecil apapun kontribusi yang diberikan jika ikhlas tentu akan mendapat balasan. ?Sebab, siapa yang menanam pasti akan menuai hasilnya, ujarnya. Biodata [/spoiler] Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
Perkumpulan Masyarakat Surakarta (PMS) --> Bendahara 1994-1999 --> Ketua Humas, Sosial dan Hukum 1999-2004 --> Ketua Humas dan Pelayanan 2004-2009 Organisasi Amatir Radio Indonesia (Orari) --> Wakil bendahara 1994-1997 --> Bendahara 1997-1999 & 1999-2002 --> Ketua 2002-2005, 2005-2008 & 2008-2011 Lions Club Solo Bengawan (LCSB) --> Member 2000 --> Committe of Membership 2001 --> Committe of Social 2002 --> Lion Tamer 2003 --> Vice President 2004 --> President 2005, 2006 & 2007 --> Past President 2008 Dewan Harian Cabang 1945 (DHC 45) Dewan Pertimbangan 2003 Ketua Biro Sosial Budaya 2007-2012 Pengurus Cabang Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Solo Pengurus Bidang Organisasi dan Pembinaan Ranting 2005 Komandan Satgana & Direktur Medical Action Team 2006 --> Sekretaris 2006?2011 Solo Emergency Response Unit (SERU)-->Ketua 2007 Yayasan Kesejahteraan Tunanetra (Yaketuntra)-->Ketua 2008?2011 Pengurus cabang (Pengcab) Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Solo-->Bendahara 1999-2003 & 2005-2009 Persatuan Sepak Bola Indonesia Surakarta (Persis) --> Manager 2006, Bendahara 2007 Country Music Club Indonesia (CMCI ) Gubernur CMCI Chapter Solo 2004 Paguyuban Alumni Warga (PAW) --> Bendahara 2001 SMA Regina Pacis (Ursulin) --> Ketua Komite 2006 Marsudi Endah Tata Tentreming Ati (Radio Metta FM) -->Komisaris 2004-2007, Direktur Utama 2007-2010 Panti Asuhan Karuna --> Bendahara 2005-2008, Ketua 2008-->2011 Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) --> Bendahara 2008-2013 Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Solo --> Ketua PT Radio Solo Audio Utama (Radio SOLOPOS FM) --> Komisaris Koran Jitu --> Penasihat Sangat cinta pada almamater Semasa berada di bangku SMA, Sumartono Hadinoto tak berbeda dengan kebanyakan siswa sebayanya. Tak ada prestasi yang begitu mencuat, tetapi juga tidak bandel. Meskipun kini sukses menjadi pengusaha dan dulu masuk jurusan IPA, nilai mata pelajaran Matematikanya juga terbilang standar. Begitulah komentar salah seorang guru Matematika Martono di SMA Warga Solo, Tomas Salim, 72 yang baru saja pensiun dari profesinya sebagai guru di SMA Warga. Sekarang saya turut bangga dengan keberhasilannya, apalagi dia juga begitu mencintai almamaternya,? ujar kakek seorang cucu ini saat ditemui Espos di rumahnya Jl Malabar Utara IV/10 Mojosongo, Jebres, Solo, Kamis (25/2). Kecintaan Martono kepada almamaternya, menurut Tomas tak hanya tampak pada dukungan materinya untuk pengembangan sekolah. Tetapi pada kesempatan tertentu, Sumartono juga memberikan semangat, menginspirasi para siswa SMA Warga untuk selalu berkiprah dalam kehidupan masyarakat. Sumartono juga begitu berperan dalam mengumpulkan para alumni SMA Warga yang juga sama-sama sudah sukses. Sumartono memberikan teladan konkret, kata lelaki yang mengajar di SMA Warga sejak 1967-2009 ini. Terlihat, lanjut Tomas dengan berbagai macam organisasi sosial yang digelutinya sampai sekarang. Hebatnya, peran Sumartono di semua organisasi juga tampak begitu kentara. Bahkan, porsi curahan waktunya untuk organisasi sosial memang lebih besar Harapan TS semoga Beliau mengantikan si NURDIN HELLSHIT jadi ketua PSSI ![]() ![]() ![]() ![]() Terkait:
|
![]() |
|
|