Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Lounge

Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini.

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 27th May 2012
dkijakarta's Avatar
dkijakarta dkijakarta is offline
Ceriwis Lover
 
Join Date: May 2012
Posts: 1,802
Rep Power: 16
dkijakarta mempunyai hidup yang Normal
Default Sunat? Solusi Mengurangi Kejadian Infeksi HIV di Papua?

Sunat? Solusi Mengurangi Kejadian Infeksi HIV di Papua?




Dalam laporan yang dilepas oleh KPA dalam situs internetnya, menyatakan bahwa Papua masih menjadi provinsi tertinggi dimana ditemukan kasus baru penularan HIV. Hal ini karena ketidaktahuan masyarakat setempat serta kemiskinan yang melanda. Salah satu cara yang dilakukan oleh beberapa negara maju dalam pencegahan penularan HIV di benua Afrika adalah dengan melakukan sunat atau sirkumsisi. Lalu bagaimana bila cara ini dilakukan di Papua?







Telah diketahui bahwa sunat memiliki banyak keuntungan, salah satunya adalah mampu mengurangi angka kejadian infeksi HIV terutama pada pelaku seks heteroseksual, adapun teori yang banyak dianut adalah sebagai berikut:

1. Pada prepusium atau kulup penis terdapat banyak jenis sel darah putih yang menjadi target infeksi HIV.

2. Dengan dilakukan sunat maka akan terbentuk jaringan parut bekas tempat pemotongan kulup yang mencegah masuknya HIV.









Menurut beberapa berita, beberapa masyarakat di Papua yang sebagian besar penganut agama Kristen dan Katolik enggan untuk menyunatkan anak laki-lakinya karena atas dasar isu pertentangan sunat yang dianggap tidak sesuai dengan jalan atau paham agamanya, karena dianggap sunat adalah bagian dari ritual Islam, sedangkan pada kenyataannya tidak begitu. Menurut Pdt. Sostenes Sumihe, sunat sama sekali tidak bertentangan dengan ajaran Kristiani. Bahkan ketua KPA di Papua, Kontan Karma mengatakan bahwa dengan sunat mampu mengurangi kejadian infeksi HIV hingga dengan 60%.



Sungguh manfaat yang didapat oleh sunat lebih banyak dibandingkan kerugian seperti rasa sakit atau perdarahan yang mungkin terjadi pada saat dilakukan operasi bedah minor ini. Namun, tidak perlu dikuatirkan lagi karena rasa sakit yang ditimbulkan bisa dapat diatasi dengan obat-obatan yang diberikan paska operasi ini.



Sumber :

1. http://www.cathnewsindonesia.com/201...unat-di-papua/

2. Krieger, JN (2011 May 18). "Male circumcision and HIV infection risk". World journal of urology.

3. Tobian, A. A. R.; Gray, R. H. (October 2011). "The Medical Benefits of Male Circumcision". JAMA: the Journal of the American Medical Association 306 (13): 1479�80

4. http://medicalera.com/info_answer.php?thread=17558





yang gak komen sama rate thread nanti sist sunat lohh... hihihihi



Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 04:34 PM.


no new posts