]Hutan Pendidikan Gunung Walat (HPGW) memiliki luas 359 Ha terletak di wilayah Kabupaten Sukabumi, Propinsi Jawa Barat. SK Menhut No. 188/Menhut � II/2005 menetapkan fungsi hutan kawasan HPGW sebagai Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus (KHDTK) dan pengelolaanya diserahkan kepada Fakultas Kehutanan IPB. KHDTK HPGW mengemban tujuan khusus sebagai Hutan Pendidikan dan Pelatihan (Hutan Diklat). Selanjutnya HPGW dikelola sebagai media implementasi Tridharma Fakultas Kehutanan IPB yang meliputi fungsi pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Di dalam HPGW terdapat hutan tanaman yang dibangun sejak tahun 1951/1952 dengan jenis tanaman damar (Agathis loranhtifolia). Saat ini penutupan hutan di HPGW telah mencapai lebih dari 95 % dengan berbagai jenis tanaman, yaitu damar (Agathis lorantifolia), pinus (Pinus merkusii), puspa (Schima wallichii), kayu afrika (maesopsis eminii), mahoni (Swietenia macrophylla), rasamala (Altingia excelsa), sono (Dalbergia latifolia), Gliricidae sp, jeunjing (Paraserianthes falcataria), meranti (Shorea sp), dan mangium (Acacia mangium). Dengan keberadaan hutan yang baik itu, di dalam kawasan HPGW juga muncul sekurangnya 7 tempat sumber air yang mengalir sepanjang tahun yang bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan air HPGW dan masyarakat sekitar, serta mengairi lahan pertanian/persawahan.
Dalam rangka optimalisasi fungsinya, Fakultas Kehutanan IPB bermaksud melakukan revitalisasi HPGW yang dimulai dengan menyusun Rencana Pengembangan HPGW. Secara umum Rencana Pengembangan tersebut berisi strategi manajemen kawasan, strategi manajemen hutan sebagai media Tridharma, dan strategi penguatan kelembagaan, guna mencapai tujuan pengelolaan HPGW yang berkelanjutan.
Upaya optimalisasi fungsi HPGW tidak hanya dengan memanfaatkan potensi internal HPGW namun juga akan mendaya-gunakan jejaring kerja dengan berbagai pihak, antara lain: akademisi, pengusaha/private sector, pemerintah dan pemerintah daerah, maupun masyarakat, baik pada tingkat lokal, regional, nasional, dan internasional. Sinergi kolaborasi dalam dan antar pihak tersebut diharapkan dapat konvergen dalam mendukung upaya pencapaian tujuan pengembangan HPGW.
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for WISATA:
HPGW merupakan ekosistem hutan beriklim basah yang telah memberikan banyak manfaat bagi kehidupan manusia, sehingga Hutan Pendidikan Gunung Walat merupakan tempat yang ideal sebagai tempat pembelajaran bagi masyarakat tentang arti penting keberadaan sebuah hutan.
HPGW adalah sarana untuk berwisata sambil menggali ilmu dari alam. Melalui pendidikan yang secara langsung terjun ke lapangan diharapkan masyarakat akan lebih sadar tentang pelestarian lingkungan hidup khususnya hutan. Pendidikan ini alangkah lebih baik jika dimulai dari usia sedini mungkin karena akan selalu tertanam di benak anak-anak tentang pentingnya memelihara hutan sehingga kelak menjadi generasi penerus yang tidak merusak lingkungan alam.
Dengan kegiatan wisata pendidikan di HPGW yang terus berkelanjutan akan mendorong minat dan peran serta masyarakat dalam rangka mengelola hutan secara arif dan bijaksana. Semua kalangan terlibat langsung dalam memajukan pendidikan alam kehutanan melalui paket wisata yang menarik. Kegiatan wisata pendidikan telah diikuti oleh masyarakat dari dalam maupun luar negeri. Tentunya sebagai masyarakat yang tinggal dekat dengan hutan, sudah menjadi kewajiban kita untuk melestarikan hutan di lingkungan sekitar kita.
Wisata alam dilakukan oleh masyarakat sekitar HPGW khususnya pada hari libur. Beberapa penduduk sekitar memanfaatkan momentum itu untuk berjualan makanan dan minuman. Wisata alam bernuansa pendidikan lingkungan, yakni sambil belajar mengekplorasi kekayan sumberdaya hutan tropis, dan mengetahui manfaat dan cara pemanfaatannya. Sasaran dari wisata pendidikan lingkungan ini adalah juga sekolah � sekolah mulai dari tingkat SD, SMP, dan SMU.
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for Sport, Art, & Culture:
Budaya
HPGW dikelilingi oleh masyarakat dengan kekayaan budayanya yang memberikan pengetahuan dan keanekaragaman budaya tersendiri.
Gambaran sosial-budaya masyarakat sekitar HPGW merupakan sebuah obyek wisata pendidikan sosial budaya masyarakat untuk memahami bahwa kehidupan budaya masyarakat pedesaan yang unik sangat berbeda dengan kehidupan budaya masyarakat perkotaan.
Penduduk
Penduduk di sekitar Hutan Pendidikan Gunung Walat umumnya memiliki mata pencaharian sebagai petani, peternak, pedagang hasil pertanian dan bekerja sebagai buruh pabrik. Pertanian yang dilakukan di Hutan Pendidikan Gunung Walat berupa sawah lahan basah dan lahan kering. Hasil pertanian dari lahan agroforestry diantaranya yaitu singkong, kapolaga, pisang, cabe, padi gogo, kopi, sereh, dll.
Art
Beranekaragamnya sumberdaya hutan dapat mendukung berbagai bidang kehidupan salah satunya di bidang kesenian yaitu kayu pohon agathis yang ada di HPGW dapat dijadikan barang-barang kesenian misalnya biola. Disamping itu kayu dari HPGW dibuat kerajinan tangan. Sumber kayu didapat dari pohon yang tumbang karena peraturan di HPGW tidak membolehkan siapapun untuk menebang pohon.
Sport
Kondisi lingkungan HPGW yang sejuk, tenang dan berbukit sangat cocok digunakan untuk kegiatan olahraga outdoor. Salah satu event olahraga yang telah diperlombakan di HPGW bulan Oktober 2009 kemarin yaitu kejuaraan sepeda gunung tingkat nasional �Gunung Walat MTB Cross Country Championship� yang dibuka oleh Menteri Kehutanan RI saat itu MS Kaban dan kejuaraan sepeda gunung tingkat internasional 'International Mountain Bike Race' 2010 Championship Series yang dibuka oleh Menteri Kehutanan (Menhut), Zulkifli Hasan pada hari Minggu 25 April 2010.
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for Gunung Walat Jadi Trek SEA Games:
Kawasan hutan pendidikan Gunung Walat di Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, akan dijadikan lokasi lomba sepeda gunung internasional SEA Games 2011 karena jalur lintasan lomba telah memenuhi standar internasional.
Menurut menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, meski kejuaraan sepeda gunung SEA Games 2011 akan dilakukan di Gunung Walat, namun perlu ada upaya perbaikan di sekitar kawasan.
Di sekitar kawasan Gunung Walat masih ada sejumlah lahan yang harus direhabilitasi, sehingga ia meminta pemerintah daerah dan pengelola Gunung Walat mempersiapkan kawasan tersebut menjadi lokasi lomba sepeda gunung yang terbaik.
�Kemenhut akan membantu proses rehabilitasi kawasan di sekitar Gunung Walat. Pemerintah akan membantu rehabilitasi sekitar 500 hektar dengan anggaran Rp5 juta/hektarnya. Kami pun akan menyiapkan bibit untuk menanam pohon di sekitar kawasan Gunung Walat,� papar Zulkifli.
Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI), Phanny Tanjung, mengatakan, jalur lintasan sepeda gunung di Gunung Walat telah memenuhi standar internasional, oleh karena itu pada penyelenggaraan SEA Games pada November 2011, Gunung Walat akan dinominasikan sebagai lokasi lomba.
�Sebenarnya, ada dua lokasi yang dicalonkan menjadi ajang lomba Sea Games yaitu Gunung Walat dan Cikole, Lembang (Kabupaten Bandung), namun kawasan Gunung Walat memiliki kelebihan karena didukung oleh sarana penginapan yang memadai dan berdekatan dengan lokasi lomba,� tuturnya.
Ia mengatakan, untuk menggelar lomba sepeda gunung bertaraf internasional itu perlu ada persiapan yang matang dan pihaknya telah mendapatkan persetujuan dari Bupati Sukabumi, Sukmawijaya.