FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini. |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]()
Mungkin kita sebagai bangsa Indonesia sangat antusias saat melihat timnas indonesia berlaga pada AFF Cup 2010 bulan lalu. Kita sangat merasa bangga bagaimana melihat penampilan Firman Utina Dkk menggilas lawan-lawannya dan bahkan musuh terkuat kita di asia tenggara yaitu thailand. Dan mungkin hanya faktor kekurangberuntungan saja yang membuat kita hanya menjadi runner up AFF Cup dibawah Malaysia yang tampil sebagai Juara. Dari helatan turnamen akbar di asia tenggara itu kita dapat lihat wajah2 baru timnas indonesia selayak C.Gonzales dan Irfan Bachdim yang notabenya sebagai salah satu faktor penyedot animo bangsa Indonesia dengan permainan diatas rata2. Dalam Gelaran turnamen tersebut , kita juga bisa lihat bagaimana perhatian politikus2 indonesia juga seakan memanfaatkan momen itu untuk saling unjuk perhatian seakan2 mereka tahu sepakbola. Dan juga Kita Lihat berapa besar bonus yang diterima para pemain timnas baik dari PSSI sendiri atau dari Sponsor. Skuad Timnas Di AFF Cup 2010 ![]() Kenyataan diatas mungkin membuat kita sebagai bangsa Indonesia merasa berbangga setidaknya sedikit perubahan di timnas dapat memberikan harapan baru untuk bangsa Indonesia kedepanya. Tapi Mungkin sedikit dari kita yang mengetahui bahwa Tim Milan Junior Indonesia Menjuarai Milan Junior Cup yang di adakan oleh klub AC Milan di Italia 12-20 Oktober 2010 lalu. Iya, Indonesia mengirimkan tim untuk berlaga di kejuaraan tersebut. tim yang di seleksi untuk kemudian mendapatkan pelatihan di Bali untuk selanjutnya berlaga di Italia. Tak hanya sampai disitu, Kapten tim Ac milan junior Indonesia terpilih menjadi kapten terbaik selama perhelatan turnamen Tersebut. AC Milan Junior Indonesia ![]() Apakah kita tahu siapa kapten tim AC Milan Junior Indonesia. Namanya Eriyanto(14 tahun) yang berasal dari sukabumi. Namun apakah kita tahu bagaimana kerasnya Eriyanto untuk mendapatkan prestasi tersebut. Berikut sedikit profil dari Eriyanto ![]() Nama : Eriyanto Usia : 14 tahun tinggi : 162 cm Berat : 54 kg Alamat : Citajur gulingjawa RT 01/24 Desa Nagrak utara Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi. Nama Ayah :Uli (42) Nama Ibu : Eha Sulaeha (37) SSB : Akademi Sepakbola Maradona Sukabumi (Asmaras) Jumlah Saudara : 2(adik) Evi Nurhasanah dan eka mulia tahukah kita bagaimana kehidupan sehari-hari eriyanto. eriyanto dilahirkan sebagai anak pertama dari keluarga yang bisa di bilang sangat sederhana. tinggal di rumah bilik didaerah pegunungan di kawasan sukabumi. orangtua eriyanto tidak mempunyai perkerjaan tetap. keduanya hanya bekerja untuk memelihara kambing tetangganya, dan upah nya diberi 1 ekor anak kambing setiap kambing yang di pelihara melahirkan. Yang lebih memprihatinkan lagi ialah. sehari -hari keluarga tersebut hanya mengkonsumsi Gaplek (makanan dari ketela yang dikeringkan). Untuk sekolah saja Eriyanto sebetulnya putus sekolah. Namun karena dapat beasiswa prestasi, maka anak sulung dari 3 bersaudara tersebut dapat melanjutkan sekolah hingga kini kelas 3 smp di salah satu sekolah negeri di sukabumi. Keluarga ![]() Tak ada peralatan elektronik di rumah itu. Beruntung sudah ada listrik, namun itu pun Uli hanya punya dua fitting dan keduanya menggunakan lampu 5 watt. Satu di ruang tengah, satu lagi di teras. Rumah itu memang hanya dibagi tiga petak, ruang tengah, satu kamar tidur dan dapur yang mengandalkan tungku untuk memasak. Eri sendiri jarang bermalam di rumah itu. Soalnya, Ia harus menemani kakeknya, Abah Eman yang rumahnya di bukit sebelah, sekitar dua kilometer lagi dari rumah Eri. Nah, ketika sekolah dulu (sejak SD sampai SMP), setiap pagi Eriyanto selalu berlari turun naik bukit dan lembah dari rumah Abah Eman ke rumahnya untuk ganti seragam sekolah, bantu orang tua termasuk meminta uang ongkos ke orang tuanya sebelum berangkat ke sekolah. Untuk pergi ke sekolah eri harus berjalan turun bukit yang lumayan jauh dari sekolahnya. Setiap sepulang sekolah eri selalu mencari rumput untuk membantu orang tua nya memberi pakan ternak kambing2. setelah itu barulah eri berlatih bola di ssb asmaras yang dilatih mantan pemain nasional Arif Hidayat. Kalau kita perlu tahu, sampai sekarang kehidupan eri tidak berubah walau prestasi gemilang telah ditorehkan pemuda kampung tersebut untuk mengangkat tinggi Garuda di mata dunia. Fasilitas2 dan bantuan yang pernah dijanjikan pemerintah sampai detik ini belum terealisasi. eri masih hidup sederhana dari keluarga sederhana yang mempunyai prestasi gemilang. Akankah Pemerintah atau PSSI tetap memperlakukan "berlian2" kita seperti ini ? Kalau ternyata iya, jangan pernah berharap garuda2 muda akan memberi hal lebih untuk kita. Karena kita juga mempunyai tanggung jawab untuk menyadarkan pemerintah dan PSSI untuk lebih menghargai anak bangsa dan memperlakukanya selayak prestasi yang mereka berikan untuk bangsa ini. Majulah Indonesia Terbanglah Garudaku setinggi-tingginya Aku Cinta Indonesia Terkait:
|
![]() |
|
|