Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Lounge

Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini.

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 27th May 2012
bakpaoayam's Avatar
bakpaoayam bakpaoayam is offline
Ceriwis Pro
 
Join Date: May 2012
Posts: 2,001
Rep Power: 16
bakpaoayam mempunyai hidup yang Normal
Default Ini baru geng motor!!!

Geng Motor iMuT (Aliansi Masyarakat Peduli Ternak = inovasi, Mobilisasi untuk Transformasi) NTT






[/spoiler]
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for profil:




Komunitas ini dibentuk berdasarkan beberapa pemikiran:



NTT sebagai gudang ternak makin banyak dipertanyakan, bahkan dengan menurunnya jumlah ternak di propinsi ini, maka bisa jadi itu tinggal kenangan. Untuk mewujudkan kembali, dibutuhkan upaya-upaya konkrit. Sejak 2005, para alumni Fakultas Peternakan Undana (FAPET) sering berdiskusi informal tentang hal ini, dan memulai beberapa upaya konkrit di bidang pertanian-peternakan (yang bagi sebagian besar masyarakat NTT tidak bisa dipisahkan).







FAPET Undana sebagai fakultas tertua, telah menghasilkan ribuan sarjana peternakan. Sayangnya pencapaian ini berbanding terbalik dengan kondisi peternakan di NTT. Padahal, di tingkat minimal, setiap sarjana harus menghasilkan sebuah skripsi penelitian ilmiah di bidang ini, yang dimaksudkan menjadi keahlian khususnya dan selanjutnya dikembangkan di masyarakat. Keahlian-keahlian ini banyak yang mati, seiring dengan melencengnya pilihan-pilihan pekerjaan para sarjana tersebut. Banyak, barangkali karena ketersediaan lapangan kerja yang terbatas, memilih menjadi PNS, pegawai bank, atau aktif di partai politik yang tidak berhubungan dan tidak membutuhkan keahlian sebagai sarjana peternakan. Kalaupun ada penempatan sarjana peternakan sebagai PNS misalnya, fungsinya hanya sebatas SK Pengangkatan, dan selanjutnya menjalani kerja-kerja administrasi kantoran. Bukan berarti para sarjana peternakan itu tidak mampu bekerja administasi, tetapi ini tetap menjadi penyia-nyiaan sumber daya. Padahal di sisi lain, sumber daya ini sangat dibutuhkan untuk pengembangan peternakan yang sudah menjadi program pemerintah juga. Akibatnya, tidak mengejutkan, bila para sarjana peternakan itu melupakan ilmunya, bahkan melupakan judul skripsinya.







Di sisi lain, ada banyak calon-calon sarjana peternakan di FAPET Undana sekarang ini. Mereka ini perlu dipersiapkan agar tidak terjebak dalam disparitas pekerjaan dan memastikan ilmu mereka terpakai dimanapun mereka berada. Ada fakta yang menyedihkan saat ini, dimana FAPET Undana mulai kehilangan peminat atau menjadi pilihan karena kecelakaan saja. Akibatnya, ada informasi bahwa FAPET Undana akan dimergerkan dengan Faperta dan menjadi jurusan peternakan saja. Bahkan yang sudah terjadi, ada reduksi jurusan di FAPET, dimana semua jurusan (produksi ternak, nutrisi dan makanan ternak) dilebur menjadi jurusan peternakan saja. Sementara para dosen lebih banyak mengurus proyek-proyek pribadi daripada mempromosikan FAPET ke publik, yang hasilnya tetap saja tidak berkontribusi pada pengembangan peternakan di NTT.







Peternakan dan pertanian adalah penopang hidup utama sebagian besar masyarakat NTT. Keseluruhan rantai nilai peternakan: manajemen produksi, saprodi maupun pasca panen (pengolahan, pemasaran dan pengolahan limbah) tidak dapat diurus hanya dengan intervensi di satu titik saja atau yang terbatas proyek saja. Kami percaya bahwa para peternak memiliki kemampuan untuk mandiri, bila ada yang bersedia menjadi teman diskusi dan memberikan informasi-informasi teknik-tekni terbaru dan terobosan ilmiah di bidang ini.







Maka kami mencari formula baru, baik untuk menjaga agar ilmu peternakan kami tidak mati ditelan waktu, maupun untuk memberi manfaat bagi petani-peternak di propinsi ini. Formula ini kami temukan dalam bentuk Geng Motor iMuT (Aliansi Masyarakat Peduli Ternak). Ekstraksi kapasitas anggota pada masalah pertanian-peternakan sering kami lakukan pada waktu senggang atau libur dengan cara bermotor ke kampung-kampung, di Timor Barat dan sudah sampai ke pulau Rote Ndao.







Geng motor iMuT ini, hanya komunitas kecil dengan 50 orang anggota aktif, yang memiliki 30 motor pribadi. Jumlah ini diluar 460 anggota pasif sebagai kawan diskusi di Facebook Group dan Japri lewat Telp, SMS dan Email. Latarbelakang pekerjaan kumunitas kami juga beragam, ada yang PNS, Pegawai Bank,LSM, Pegawai Perusahaan dan Kantor Swasta.







Enam tahun sejak berdiri, geng Imut sudah menyambangi 20 kelurahan di NTT yang tersebar di tujuh kabupaten dan tujuh pulau. Mereka juga merangkul geng motor lain yang semula hanya meresahkan masyarakat untuk diarahkan kepada kegiatan yang bermanfaat. Dimulai dari 15 orang, kini anggota Geng Motor Imut mencapai lebih dari 100 orang. Forumnya di jejaring sosial Facebook pun diikuti oleh 700 pengguna lain sebagai ajang diskusi mengenai isu lingkungan yang diselesaikan dengan cara murah, mudah, dan ramah lingkungan.



Biogas



Dalam perjalanan ke sejumlah daerah, geng Imut tidak hanya menularkan ilmu yang didapatkan dari sekolah maupun perguruan tinggi. Mereka juga menciptakan peralatan yang memudahkan hidup masyarakat, salah satunya pembuat biogas menggunakan drum bekas. Penggunaan drum lebih masuk akal dibandingkan dengan lembaran plastik seperti di daerah lain, misalnya Kabupaten Bandung, Jawa Barat. �Pasalnya, plastik sulit didapatkan di Kupang karena harus didatangkan dari Pulau Jawa, sementara drum sangat berlimpah karena digunakan untuk wadah bahan bakar minyak,� kata Noverius.



Keengganan pemilik hewan ternak untuk mencampur kotoran di bak penampungan biogas juga diakali geng Imut. Menggunakan sepeda statis, pemilik hanya perlu mengayuh untuk mencampur kotoran ternak. Kayuhan selama dua jam menghasilkan cukup daya listrik untuk penerangan di waktu malam selama tiga jam.



Geng Imut juga membuat blok suplemen pakan gula lontar untuk mengatasi sulitnya mendapatkan pakan ternak. Pakan ternak sangat melimpah sewaktu musim hujan dan bisa sebaliknya sewaktu musim kemarau. �Dengan diolah menjadi blok pakan, peternak memiliki pakan yang bisa disimpan hingga tiga tahun atau memiliki nilai ekonomis bila dijual,� katanya.



Pengolahan limbah ternak menjadi biogas mengantarkan geng Imut mendapatkan dua penghargaan, yakni Academia Award dari Forum Academia NTT pada tahun 2010 serta 103 Inovasi Indonesia dari Kementerian Riset dan Teknologi pada tahun 2011.



Desalinator air laut



Geng Motor Imut juga membuat desalinator atau pengubah air laut menjadi air tawar untuk bisa dikonsumsi. Penemuan tersebut dimanfaatkan betul oleh penduduk Pulau Sabudi, Kabupaten Sabu-Raijua, yang kesulitan mengakses air tawar untuk dikonsumsi. Untuk mendapatkan air tawar, warga harus meninggalkan pulau mereka dan membeli jeriken berkapasitas 40 liter seharga Rp 25.000.



Namun, dengan penemuan yang diberi nama Desalinator Imut, yang sepenuhnya memanfaatkan sinar matahari, persediaan air tawar bukan masalah lagi. Penelitian tersebut berbuah penghargaan empat besar dalam Mandiri Young Technopreneur Award 2011.



Cara kerja desalinator itu memanfaatkan prinsip penguapan. Air laut yang diletakkan di bak penampung akan naik suhunya hingga 70 derajat celsius sehingga menguap. Uap air yang sudah tawar menempel ke bagian penutup bak dan mengalir menurut kemiringan menuju pipa ke penampungan air tawar. �Air berkadar garam yang tersisa bisa dicampur iodium kemudian dijemur lagi untuk mendapatkan garam yang bisa dijual sebagai tambahan mata pencarian,� kata Noverius.



Angkat tradisi



Semangat Geng Motor Imut untuk berinovasi ternyata tidak menyurutkan kebanggaan atas nilai dan tradisi lokal, terutama berkaitan dengan perawatan ternak. Noverius mengaku, kelompoknya terang-terangan membangkang kebijakan veteriner yang mengharuskan hewan sakit ditangani oleh dokter hewan. Karena keterbatasan personel, mereka mengembangkan dukun ternak untuk mengobati ternak sakit berdasarkan ramuan yang sudah lama dikenal masyarakat Kupang.



Salah satu resep yang dibagi adalah mengobati cacing pada mata ternak yang bisa mengakibatkan kebutaan. Dengan memanfaatkan getah dari tumbuhan yang mereka sebut koleng susu, yang diteteskan sehari dua kali, ternak tersebut akan terbebas dari kondisi tersebut setelah sepekan perawatan.



Di kepala Novarius, masih tersimpan banyak ide untuk pengembangan Geng Motor Imut di masa mendatang. Yang pasti, dia takkan mengkhianati filosofi dasar yang dianut kelompok itu, berbagi ilmu sebelum ajal. Selama hayat masih di kandung badan, masih banyak ilmu maupun pengabdian yang akan dibaginya di lingkungan Pemerintah Kota Kupang ini.




Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for inovasi yg mereka lakukan untuk masyarakat daerah mereka:




Evolusi �DePo BiMuT S-002� ke �DePo BiMuT S-003�,



Digester Portable Biogas Padat-�DePo BiMuT A-001�,



Evolusi Kompor Hemat Biogas-�BiMuTy X 004� ke �BiMuTy X 005�.,



Pengembangan Penampungan Biogas dari Tabung Bekas Isi Ulang Freon AC,



Lampu Biogas- �LampiMuT P 001�,



Desalinasi Air Air Laut



Briket Arang dan Kompor Briket Arang,



Drum Asap Cair,



Drum Kapiler pengganti dinamo air,



Panel Surya dari Limbah Elektronik (Dioda rusak)



Pembangkit Listrik Microhidro,



Kincir Angin untuk Pembangkit Listrik.








Spoiler for open this:
[spoiler=open this] for buka gan:




bila berkenan gan







:ilov eindonesia:2thumb up



Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 10:09 AM.


no new posts