Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Lounge

Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini.

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 27th May 2012
jokowikotak's Avatar
jokowikotak jokowikotak is offline
Ceriwis Addicted
 
Join Date: May 2012
Posts: 4,219
Rep Power: 19
jokowikotak mempunyai hidup yang Normal
Default Ini Akibatnya Jika Anak Cepat Puber

Sering nonton sinetron, banyak makan makanan junk food, faktor genetik atau beberapa penyakit bisa membuat anak mengalami pubertas dini. Ini membuat anak tumbuh dewasa sebelum usianya. Apa bahayanya bila anak pubertas dini?



Secara umum, tanda awal pubertas yang normal mulai muncul pada anak perempuan pada usia 8-13 tahun, sedangkan pada anak laki-laki pada usia 9-14 tahun.



Bila tanda seksual sekunder pada anak perempuan muncul sebelum usia 8 tahun dan anak laki-laki sebelum usia 9 tahun, hal itu disebut pubertas prekoks atau pubertas dini, seperti dikutip dari tulisan dr Aditya Suryansyah Semendawai, Sp.A, dalam buku yang berjudul 'Panik Saat Puber? Say No!!!' terbitan Dian Rakyat.



Pada anak perempuan, pubertas dini ditandai dengan timbulnya pembesaran payudara, pertumbuhan tinggi badan yang cepat dibanding anak seumurnya dan tumbuh rambut kemaluan lebih awal. Sementara itu, pada anak laki-laki diawali dengan pembesaran buah zakar (testis) kemudian diikuti pembesaran penis.



"Perubahan hormon dalam tubuh pasti akan mempengaruhi struktur tubuh. Jadi kalau anak pubertas dini, pasti akan ada dampaknya," jelas dr Aditya Suryansyah Semendawai, Sp.A, dalam acara Talkshow Media dan Peluncuran Buku 'Panik Saat Puber? Say No!!!' di Magenta Cafe, Pacific Place, Jakarta, Rabu (6/4/2011)



Seseorang menjadi penyandang pubertas prekoks tergantung dari berbagai faktor, seperti faktor genetik atau penyakit tertentu yang dapat merangsang produksi hormon gonad, seperti tumor ovarium atau tumor testis.



Menurut dr Aditya, pubertas dini pada anak perempuan sering disebabkan karena gangguan hormon di otak yaitu di hipotalamus dan hipofise, sedangkan pada anak laki-laki karena tumor.



"Anak yang sering nonton sinetron atau sering makan makanan yang mengandung hormon seperti junk food juga bisa mengalami pubertas dini," lanjur dr Aditya yang merupakan spesialis anak di RSAB Harapan Kita.



Dalam bukunya dr Aditya menjelaskan, kalau pubertas timbul lebih awal maka tidak hanya ditandai dengan pertumbuhan tubuh yang besar dan menjadi lebih cepat tinggi, tapi tulang juga akan lebih cepat menutup.



Jadi, bila seorang remaja mengalami pubertas dini, awalnya pertumbuhan badannya akan lebih tinggi, tetapi karena tulang menutup lebih cepat maka menyebabkan tubuhnya lebih pendek dari teman lainnya yang mengalami pubertas normal.



Di samping itu, bila terlalu cepat mengalami pubertas maka hormonnya akan tinggi dan itu akan menjadikan anak 'dewasa lebih cepat', padahal mentalnya belum siap menjadi dewasa.



Pada akhirnya, anak tidak dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan. Hal yang ditakutkan yaitu bila ia menyenangi lawan jenis yang dapat menimbulkan peristiwa yang tidak diharapkan akibat dorongan hormonalnya tersebut.



"Anak yang pubertas dini akan menjadi salah tingkah, tidak bisa menempatkan diri, dandanan menjadi dewasa, mudah cemas, peragu dan menjadi tidak percaya diri. Ini karena mereka belum siap dan ketika terjadi pubertas dini mereka tidak menyadarinya," jelas dra Louise Maspaitella M.Psi, Psikolog Klinis Keluarga dari RSAB Harapan Kita.



Tidak hanya secara psikologis dan pertumbuhan badan, dr Aditya juga mengatakan bahwa pubertas dini dapat meningkatkan risiko kanker dan tumor di kemudian hari.



"Pubertas dini artinya hormonnya akan semakin cepat. Ini bisa mempengaruhi struktur tubuh dan meningkatkan risiko tumor. Pada perempuan misalnya bisa memicu kanker payudara. Pada laki-laki juga bisa meningkatkan risiko tumor testis dan tumor prostat," tutur dr Aditya yang mendalami masalah hormon pertumbuhan.



Pubertas dini meningkatkan risiko kanker dan tumor karena tingkat hormon estrogen, progesteron (pada perempuan) dan testosteron (pada laki-laki) dapat memicu beberapa tumor yang bisa menjadi ganas.



Bagaimana mengatasinya?



Sebelum mengobati atau menghentikan pubertas dini, harus ditentukan terlebih dahulu penyebabnya.



Pubertas prekoks atau pubertas dini berdasarkan penyebabnya dibagi menjadi dua, yaitu pubertas prekoks sentral dan perifer.



Pada pubertas prekoks sentral maka akan melibatkan semua hormon di otak. Slementara itu, pada pubertas prekoks perifer, keterlibatan hanya di tempat tertentu, biasanya karena tumor.



Dalam bukunya, dr Aditya menjelaskan, bila penyebabnya sentral maka diberikan hormon antagonis yang bertujuan untuk menghambat pubertas. Tetapi, bila penyebabnya perifer maka tumornya harus diangkat atau diobati apa yang menjadi penyebabnya.






[/spoiler][spoiler=open this] for sumber:




http://us.health.detik..com/read/201...ak-cepat-puber























buat wawasan aja gan...mudah2an gak



kalo berkenan minta ya gan







































kunjungin Thread ane yg lain gan



CARA ANE YG JELEK DAPETIN CWE CANTIK2

INILAH 114 FAKTA TUBUH KITA

BAHAYA MENGHIDUPKAN AC MOBIL SAAT MOBIL PERTAMA DI HIDUPKAN

[HOT]DINOSAURUS BERHASIL DI KLONING DAN DIBESARKAN DI INDONESIA

[SHARE]10 CARA MERUBAH LELAH KE SEMANGAT

APA ALASAN AGAN MEMBENCI BARCELONA?

INDAHNYA PANTAI "TAMBAK" BLITAR

INI AKIBATNYA JIKA ANAK CEPAT PUBER



Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 02:14 AM.


no new posts