Cara Toyota Lawan Gempa

[somaybandung]

[/quote]

Cara Toyota Lawan Gempa

[quote]

Gempa bumi yang melanda Jepang beberapa bulan lalu tidak bisa dipungkiri membuat produsen mobil Toyota terpukul keras terutama karena membuat produksi dan distribusi komponen dan mobil Toyota. Toyota pun tidak mau hal itu terjadi lagi dan mempersiapkan metode produksi yang mampu melawan gempa.



Wakil Presiden Eksekutif Toyota, Shinichi Sasaki mengatakan bahwa Toyota saat ini sedang menyiapkan rencana untuk menciptakan sebuah metode produksi yang lebih kuat.



Tujuannya adalah untuk mengembangkan infrastruktur yang dapat pulih sesaat setelah kejadian gempa bumi dalam waktu kurang dari 14 hari. Dengan waktu pemulihan sependek itu, diharapkan dampak gempa tidak akan terlalu terasa. Bandingkan dengan gempa pada bulan Maret lalu yang baru pulih pada beberapa bulan.



"Kami sedang membuat daftar untuk melihat apa yang perlu dilakukan untuk memungkinkan pemulihan dalam waktu dua minggu ketika yang gempa berikutnya terjadi. Diharapkan bisa untuk region pusat Tokai. Sudah 80 persen yang kami cek," ungkapnya dalam wawancara khusus dengan Reuters.



Untuk membuat pabrik yang kuat dan mampu pulih cepat setelah mendapat pukulan gempa, Shinichi Sasaki mengatakan bahwa Toyota berencana akan menerapkan tiga langkah yang akan membantu pemulihan bila terjadi bencana massal di masa depan.



Langkah pertama adalah meningkatkan jumlah pabrik pembuat komponen dan menyebarkan lokasinya ke berbagai wilayah sehingga bila sebuah lokasi terhantam bencana, lokasi lain akan membantu pemulihan langsung.



Langkah kedua adalah dengan meminta pemasok untuk membuat stok persediaan yang lebih banyak, terutama untuk komponen-komponen yang tidak dapat diproduksi di beberapa lokasi. Gudang penyimpanan komponen pun akan dibuat lebih kuat menahan gempa.



Langkah terakhir adalah dengan meningkatkan kemandirian operasional jaringan Toyota di seluruh dunia. Dengan hal ini, pasar mobil Toyota diharapkan tidak akan terganggu bila di masa depan Jepang terkena bencana.



Toyota berharap akan segera menjalankan langkah-langkah paling tidak dalam lima tahun.