FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini. |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
|||||
|
|||||
![]()
[/quote] Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
[quote] Semakin banyak saja spanduk bertuliskan dukungan terhadap keistimewaan Yogya terpampang di berbagai tempat. Salah satu yang menarik perhatian sekaligus mengundang tanda tanya adalah spanduk bertuliskan �Bergabung Tak Berarti Melebur�. Pernyataan itu seolah menegaskan bahwa DIY bukan semata-mata bagian dari NKRI karena tak mau melebur dengan tatanan dan sistem di negeri ini. Bagaimana pengertian komprehensif dari pernyataan tersebut? Pertama, sejarah hubungan Yogya dengan RI adalah penggabungan dua entitas politis, karena baik RI maupun Yogya sebenarnya merupakan negara-negara tersendiri. Nagari Yogya bersifat monarki, terdiri dari dua kerajaan Jawa (Kasultanan dan Pakualaman) yang sebelum RI merdeka telah melakukan reunifikasi. Jauh sebelum RI merdeka, Kasultanan dan Pakualaman Yogya telah mempunyai dasar hukum atau koninklijke besluit dari Ratu Negeri Belanda Wilhelmina sebagai daerah yang berdaulat sehingga secara internasional kedudukannya sama dengan sebuah negara merdeka! Karena itu seperti digambarkan dalam UUD 1945 sebelum diamandemen, Yogya merupakan daerah istimewa karena memiliki apa yang disebut sebagai �susunan asli�. Pada bagian penjelasan dari pasal 18 ditulis: �Dalam teritoir Negara Indonesia terdapat lebih kurang 250 zelfbesturende landschappen dan volksgemeenschappen, seperti desa di Jawa dan Bali, negeri di Minangkabau, dusun dan marga di Palembang dan sebagainya. Daerah-daerah itu mempunyai susunan asli, dan oleh karenanya dapat dianggap sebagai daerah yang bersifat istimewa�. Kedua, penggabungan Yogya ke RI tidak sama dengan penaklukkan diri atau penyerahan kedaulatan dari Yogya ke RI. Saat itu Yogya dimungkinkan untuk merdeka sendiri karena sudah memiliki syarat untuk menjadi sebuah negara: pemerintahan, wilayah, penduduk (rakyat), dan pengakuan internasional. Bahkan Belanda menawarkan Sultan HB IX menjadi super wali nagari atas Jawa dan Madura. Keputusan bergabung dilakukan oleh penguasa Nagari Yogya (Sultan HB IX dan Paku alam VIII) karena jiwa kenegarawanan dan visi keindonesiaan mereka. Ketiga, penggabungan itu justru menunjukkan dan membuktikan bagaimana Yogya menolong RI sebagai �ibu pengasuh�-nya. Hal itu jelas terlihat dari bagaimana Yogya menjadi benteng pertahanan terakhir RI sebagai ibukota RI (1946-1949). Jend TNI (Purn) Tyasno Sudarto menandaskan bahwa tujuan Nagari Yogya bersatu dengan RI adalah agar keberadaan RI mendapat pengakuan dunia! Keempat, kesepakatan awal saat Yogya bergabung dengan RI bukan kesepakatan soal peleburan Yogya ke RI. Kesepakatan awal itu adalah kesepakatan pemberian status istimewa dan hubungan khusus Yogya-RI. Dengan �Piagam Kedudukan� dari Presiden Soekarno maka Yogya berstatus istimewa dengan Sultan dan Paku Alam yang bertahta sebagai kepala daerah dan wakil kepala daerah DIY. Hubungan Yogya dengan RI bersifat langsung. Kelima, upaya meleburkan Yogya dalam RI dengan menjadikan Yogya sama dengan daerah-daerah lain di negeri ini adalah pengingkaran dan pengkhianatan terhadap kesepakatan awal penggabungan itu. Inilah yang pernah dilakukan oleh rezim Orde Baru ketika pada 1971-1974 berusaha keras menggolkan UU tentang pemerintahan di daerah yang bersifat menyeragamkan semua sistem pemerintahan daerah. UU No 5 / 1974 nyaris melenyapkan status keistimewaan Yogya dan Aceh. Keenam, meskipun Yogya tidak melebur dalam arti tidak sama dengan daerah-daerah lain yang tidak berstatus istimewa, Yogya harus memegang teguh komitmen yang dinyatakan saat deal awalnya dengan RI. Dalam hal ini, kesetiaan Yogya sudah sangat teruji sampai dengan hari ini. Yogya sama sekali tidak pernah berniat untuk membatalkan kesepakatan awal itu. Perjuangan keistimewaan Yogya sekarang ini justru dalam rangka menegakkan NKRI di mana Yogya merupakan salah satu pilar penyangganya! [/spoiler] Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
Terkait:
|
![]() |
|
|