Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Lounge

Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini.

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 27th May 2012
jokowikotak's Avatar
jokowikotak jokowikotak is offline
Ceriwis Addicted
 
Join Date: May 2012
Posts: 4,219
Rep Power: 19
jokowikotak mempunyai hidup yang Normal
Default [Bergabung Tak Berarti Melebur]Jogja, Kerajaan dlm Negara Kesatuan Republik Indonesia

[/quote]
Quote:





Jogja adalah bagian dari NKRI

Tapi jogja bukan Provinsi di NKRI,

Jogja adalah Kerajaan dalam NKRI!

Jangan lupakan sejarah..

Bergabung Tak Berarti Melebur...



Jangan Paksa kami utk melepaskan diri dari NKRI...

Kami Bergabung dgn NKRI krn sangat bangga menjadi bagian dari NKRI

Kami bangga disebut orang Indonesia sama bangganya dgn disebut cah yujo

Hidup Indonesia, Maju Indonesia











Quote:





Pada hari kamis, malam jumat legi, tanggal 7 April 2011 diadakan ritual Subawa Rasa Kaki Gunung Nini Jaladri, gerakan api semangat keistimewaan, di depan Pagelaran Kraton Yogyakarta.



Pukul 19.00 WIB sudah terlihat aktivitas panitia di sana-sini. Satu demi satu para tamu undangan datang untuk menghadiri acara ini. Ada yang berjalan kaki, tetapi apa pula yang mengendarai sepeda motor maupun mobil. Kebanyakan para tamu undangan mengenakan pakaian tradisional jawa. Sedangkan petugas keamanan tetap mengenakan seragam mereka sendiri. Atas kaos hitam lengan panjang dan bawah, celana panjang hitam. Tak lupa mengenakan penutup kepala, berupa topi. Tetapi ada juga yang mengenakan pengikat kepala (bhs. jawa, kethu).



Sesekali petugas keamanan berjalan mondar-mandir sambil berbicara melalui Handy Talky (HT) yang dibawanya. Semua ini dilakukannya agar bisa berkoordinasi dengan teman-temannya yang berada di tempat lain. Sehingga diharapkan urut-urutan acara prosesinya bisa berjalan dengan baik dan lancar.



Dari kraton diwakili oleh Bapak GBPH. Hadikusumo, salah satu putera almarhum Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Beliau membawa pusaka berupa payung berwarna hijau tua. Sedangkan para pengikutnya ada yang membawa beberapa bendera dan satu gong besar.



Prosesi diawali dengan doa yang dilakukan oleh 3 orang. Satu orang mengenakan pakaian adat jawa. Dua lainnya, masing-masing mengenakan jubah putih dan bersorban (sisi kanan). Dan yang lainnya, mengenakan jubah putih dengan selendang panjang di lehernya, seperti seorang imam dari pemeluk agama kristiani (sisi kiri). Ketiga orang ini berjalan dari depan Pagelaran Kraton Jogjakarta menuju tengah-tengah Alun-alun Utara, di antara 2 pohon beringin. Sejenak mereka berdoa di sini. Kemudian setelah selesai, mereka kembali berjalan ke tempat semula.



Tak lama kemudian, rombongan dari Merapi datang, dengan membawa umbul-umbul, pusaka, dan peralatan lain yang digunakan untuk mendukung prosesi ritual ini. Rombongan dari Merapi disebut sebagai, Hargo Kakung. Disusul kemudian beberapa mobil membawa rombongan dari Parangtritis. Rombongan ini kebanyakan kaum wanita, baik tua maupun muda. Mereka mengenakan pakaian adat jawa yang didominasi warna hitam. Kebaya hitam dan jarik yang cenderung berwarna gelap. Rombongan ini disebut sebagai, Hargo Putri. Mereka juga membawa beberapa sesaji/peralatan untuk mendukung prosesi ini.



Acara ini juga didukung oleh para pelajar/mahasiswa yang sedang menimba ilmu di kota Yogyakarta ini. Mereka mengenakan pakaian adat dari daerah mereka masing-masing.



Prosesi rutual diantaranya: mengalunkan beberapa tembang, mempertunjukan petilan/fragmen tarian Damarwulan, serta prosesi memecahkan kendhi. Setelah itu, para anggota rombongan berbaris dan mempersiapkan diri untuk acara berikutnya, yaitu mengelilingi beteng kraton dengan berjalan kaki. Suasana menjadi tambah meriah karena masing-masing peserta kirab membawa obor.



Meskipun dari awal keberangkatan telah hujan rintik-rintik tetapi hal ini tidak menyurutkan niat/semangat para peserta kirab untuk mengelilingi beteng kraton.






Quote:





BERGABUNG TAK BERARTI MELEBUR





Quote:
Quote:

[quote]







Semakin banyak saja spanduk bertuliskan dukungan terhadap keistimewaan Yogya terpampang di berbagai tempat. Salah satu yang menarik perhatian sekaligus mengundang tanda tanya adalah spanduk bertuliskan �Bergabung Tak Berarti Melebur�.



Pernyataan itu seolah menegaskan bahwa DIY bukan semata-mata bagian dari NKRI karena tak mau melebur dengan tatanan dan sistem di negeri ini. Bagaimana pengertian komprehensif dari pernyataan tersebut?



Pertama, sejarah hubungan Yogya dengan RI adalah penggabungan dua entitas politis, karena baik RI maupun Yogya sebenarnya merupakan negara-negara tersendiri. Nagari Yogya bersifat monarki, terdiri dari dua kerajaan Jawa (Kasultanan dan Pakualaman) yang sebelum RI merdeka telah melakukan reunifikasi. Jauh sebelum RI merdeka, Kasultanan dan



Pakualaman Yogya telah mempunyai dasar hukum atau koninklijke besluit dari Ratu Negeri Belanda Wilhelmina sebagai daerah yang berdaulat sehingga secara internasional kedudukannya sama dengan sebuah negara merdeka!



Karena itu seperti digambarkan dalam UUD 1945 sebelum diamandemen, Yogya merupakan daerah istimewa karena memiliki apa yang disebut sebagai �susunan asli�. Pada bagian penjelasan dari pasal 18 ditulis:



�Dalam teritoir Negara Indonesia terdapat lebih kurang 250 zelfbesturende landschappen dan volksgemeenschappen, seperti desa di Jawa dan Bali, negeri di Minangkabau, dusun dan marga di Palembang dan sebagainya. Daerah-daerah itu mempunyai susunan asli, dan oleh karenanya dapat dianggap sebagai daerah yang bersifat istimewa�.



Kedua, penggabungan Yogya ke RI tidak sama dengan penaklukkan diri atau penyerahan kedaulatan dari Yogya ke RI. Saat itu Yogya dimungkinkan untuk merdeka sendiri karena sudah memiliki syarat untuk menjadi sebuah negara: pemerintahan, wilayah, penduduk (rakyat), dan pengakuan internasional. Bahkan Belanda menawarkan Sultan HB IX menjadi super wali nagari atas Jawa dan Madura. Keputusan bergabung dilakukan oleh penguasa Nagari Yogya (Sultan HB IX dan Paku alam VIII) karena jiwa kenegarawanan dan visi keindonesiaan mereka.



Ketiga, penggabungan itu justru menunjukkan dan membuktikan bagaimana Yogya menolong RI sebagai �ibu pengasuh�-nya. Hal itu jelas terlihat dari bagaimana Yogya menjadi benteng pertahanan terakhir RI sebagai ibukota RI (1946-1949). Jend TNI (Purn) Tyasno Sudarto menandaskan bahwa tujuan Nagari Yogya bersatu dengan RI adalah agar keberadaan RI mendapat pengakuan dunia!



Keempat, kesepakatan awal saat Yogya bergabung dengan RI bukan kesepakatan soal peleburan Yogya ke RI. Kesepakatan awal itu adalah kesepakatan pemberian status istimewa dan hubungan khusus Yogya-RI.



Dengan �Piagam Kedudukan� dari Presiden Soekarno maka Yogya berstatus istimewa dengan Sultan dan Paku Alam yang bertahta sebagai kepala daerah dan wakil kepala daerah DIY. Hubungan Yogya dengan RI bersifat langsung.



Kelima, upaya meleburkan Yogya dalam RI dengan menjadikan Yogya sama dengan daerah-daerah lain di negeri ini adalah pengingkaran dan pengkhianatan terhadap kesepakatan awal penggabungan itu. Inilah yang pernah dilakukan oleh rezim Orde Baru ketika pada 1971-1974 berusaha keras menggolkan UU tentang pemerintahan di daerah yang bersifat menyeragamkan semua sistem pemerintahan daerah. UU No 5 / 1974 nyaris melenyapkan status keistimewaan Yogya dan Aceh.



Keenam, meskipun Yogya tidak melebur dalam arti tidak sama dengan daerah-daerah lain yang tidak berstatus istimewa, Yogya harus memegang teguh komitmen yang dinyatakan saat deal awalnya dengan RI. Dalam hal ini, kesetiaan Yogya sudah sangat teruji sampai dengan hari ini. Yogya sama sekali tidak pernah berniat untuk membatalkan kesepakatan awal itu. Perjuangan keistimewaan Yogya sekarang ini justru dalam rangka menegakkan NKRI di mana Yogya merupakan salah satu pilar penyangganya!






[/spoiler]
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for Kerajaan dlm NKRI 1:



















Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for Kerajaan dlm NKRI 2:



















Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for Kerajaan dlm NKRI 3:



















Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for Kerajaan dlm NKRI 4:



















Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for Kerajaan dlm NKRI 5:



















Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for Kerajaan dlm NKRI 6:



















Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for Kerajaan dlm NKRI 7:



















Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for Kerajaan dlm NKRI 8:



















Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for Kerajaan dlm NKRI 9:



















[spoiler=open this] for Video Kerajaan dlm NKRI:




























Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 02:05 PM.


no new posts