Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Lounge

Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini.

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 27th May 2012
golputaja's Avatar
golputaja golputaja is offline
Ceriwis Addicted
 
Join Date: May 2012
Posts: 3,992
Rep Power: 19
golputaja mempunyai hidup yang Normal
Default Kumpulan sajak cinta [dalem kata2 nya gan]

hai agan2 smua

ane mo berbagi sajak-sajak cinta

bagi yg berkenan kasi ane sama

tolong jgn kasih ane ntr pala ane sakit



Langsung aja ya,Cekidottss ~









Cekidott ~~



Duduklah di sini, berdua dengan senja; menikmati cinta yang pernah melukai kita. ~





Tak ada yang peduli pada kicau seekor burung di taman, kecuali ia yang tangannya memegang sangkar kosong. ~





Seekor burung menuliskan puisi lewat kepak sayapnya di angkasa, hujan turun, seakan Tuhan begitu memahami kepedihannya. ~





beri aku senja, senja yang tak memilukan, senja yang memendarkan cinta dan harap walau dalam kelam ~





hal-hal kecil mengenai cinta yang tidak pernah aku mengerti adalah perasaan cemburu. ~





Mencintaimu membuatku paham, di mana Tuhan meletakkan akal dan perasaan ~





aku tulis huruf demi huruf, tulisan kecil dan sederhana, hanya sekedar mengingatkan bahwa aku pernah ada ~





Kuberi kau sepasang sayap, dan kubiar lepas. Begitulah, sebaik-baik aku mencintaimu. ~





Kebahagiaan adalah bagaimana engkau tersenyum, pun jika bukan aku yang menjadi sebabnya. ~





Sepasang burung elang melintasi langit hitam, dari kepak sayapnya sayup-sayup kudengar suara sepi berjatuhan. ~





Rinduku lahir, jauh sebelum sunyi dan malam diciptakan. ~





seperti dagingdaging ditikam jeruji api, demikianlah terkadang takdir menguji, membawa kita, kepada nyeri demi nyeri. ~





sesempit apapun malam ini, Cinta; selalu ada yang luas, untuk ciumanmu. ~





lalu engkau membuka bajumu, membiarkan sedih yg begitu beku merayap lembut ke tubuhmu, kesedihan yg tak tertampung dadaku. ~





aku menyimpan kerinduan, semesta pertanyaan. dan engkau menyimpan jawaban, semesta kecintaan ~





inilah puisi, cinta yang minta dinyatakan, ke dalam sajak yang diam-diam terbaca oleh airmata ~





huruf-huruf menggeletar sepanjang ingatan, adalah puisi tak usai dituliskan. adalah diriku yang tak usai kuterjemahkan ~





Aku ingin memanggilmu senja, agar setiap sore aku, melihatmu. Sebagai keindahan, bukan kehilangan. ~





luka -- seperti air hujan yang menetes di kaca -- tak mampu kau menyeka dari baliknya ~





Sengaja jendela kubiarkan setengah terbuka; jika kau ragu pergi, tak usah kau ragu kembali. ~





Yang hidupnya selalu dihantui cemburu, ia yang akan paling banyak menuai rindu ~





Di pojok taman, seorang lakilaki menyalakan rokoknya berkalikali, di kamar sepi, seorang wanita menangisi sebuah puisi ~





temui aku malam ini, untuk pertama dan terakhir kali, mari kita sudahi, kisah yang tak pernah kita mulai ini ~





Aku hanya ingin menjadi cukup bagimu. ~





Di pikiranmu, benangbenang memintal tubuhnya sendiri, dan jarumjarum, menusuk punggungnya sendiri ~





salibkan aku, di antara puisi dan cinta; yang kedua ujungnya menyentuh mata, dan pangkalnya tertanam di dada ~





dan tanpaku, engkau telah mengenakan mahkota duri -- duri api, menyalibkan sedih yg tak termaknai ~





segelas kopi tanpa gula, meneguk pahit yang berulang, menikmati pengkhıanatanmu yang panjang. ~





bahkan saat melihat kesedihanku, pisau itu hanya menangis risau, seakan memahami apa yg tak mampu ditanggung jantungku. ~





Suatu pagi, katanya, ia bercermin dan tak lagi menemukan aku. ~





Seorang gadis kecil sibuk dengan bonekanya di pojok taman, seorang laki-laki memunguti air matanya semalam. ~





tak ada keluh pada peluh, cinta memberi segala tanpa meminta kembali, selain cinta itu sendiri ~





kita belajar pada kesetiaan matahari, ketabahan bumi, ayat-ayat semesta yang terbaca setiap hari ~





apa yg kaulihat di dalam tasik itu, tampan? kekasih, atau maut yg dengan girang kausambut ~





Pada mulanya bukan kata. Tapi suara. Berbisik pelan ke telinga, "Hai, cinta!" ~





Kembali kata-kata dipermainkan cuaca. Pun tubuhku hanya bayangan yg enggan kau baca ~





dengus nafasmu adalah angin yg lelah menjelajah seluruh liku tubuh. terdengar seperti kabar perjalanan dari jauh. ~





matamu sepasang lembah. dalam dan tak terbaca. menatapmu seperti menatap malam tanpa tengara. siapa tak menyerah? ~





bibirmu kemarau panjang. tersangkut di sana seperti mengunjungi kerinduan yang akut -- segenggam tanah gersang ~





dan di jalan yang mirip lekuk tubuhmu kau bilang, aku sedih kehilangan kamu. aku tak ubahnya jalanan lengang. ~





sungguh aku ingin menciummu tadi saat di luar sore menjelma kereta yang akan membawaku pergi ~





Sebagai orang ketiga, aku adalah yang pertama menyayangimu. ~





aku menyerah, tak lagi mencari tahu siapa kamu di balik jantung kata-kata; kubiarkan kamu dalam sunyi yg tak mampu kuhampiri ~





Lampu itu, Cintaku. Padamkan sebelum ia dipadamkan, sebab kita punya malam tak sampai satu ciuman. ~





tak ada yang kusebut kesepian, kecuali terjaga malam dengan perut kelaparan. ~





Demi seribu kenangan, sesaplah luka-luka, getir yang mungkin akan membawamu sampai pada cinta. ~









Cukup segini ya ntar ane update lagi





UPDATED :



Mungkin begini cinta mengajari kesetian, kadang dengan sebuah kebohongan. Setiap perindu dan pecinta wajib sabar ~





Dari sanalah, rindumu kau terbangkan, dari kipas-kipas angin yang memutar jiwa kita. ~





inilah tubuh kesepian itu, tubuh yg hanya dipeluk malam dan kecemasan, sementara kecemasan lain, sedang didetakkan rembulan ~





Ia menatap dalam-dalam; kayu yg terbakar sekam. Berharap dalam diam, kenangannya mengabu, lalu tertiup jauh, jauh. ~





Beri aku sebuah kehabagiaan, yang kekal dalam ingatan, sebelum tiba sesuatu yang tak pernah kita inginkan ~





Cintaku seluas genang airmatamu, yang tenang menenggelamkan kenangan, kita. ~





Sekali, ketika lari aku bernafsu ke arahmu. Yang kaulihat bukanlah tubuhku. Tapi ketakutanku. ~





Kian deras diriku bercinta dengan arusmu. Kian bening tubuhku berpeluk dengan tubuhmu. ~





Kutanahkan tubuhku agar kauhujani aku. Kukeringkan mataku dan kau airmataku. ~





Kian bersinar mataku tersentuh mata airmu. Kian berkilau dirimu bercinta dengan akarku. ~





Karena aku sibuk belajar mencintaimu, Sayang. Maka, jadilah guruku yang baik. ~





Aku, sinar matahari terik. Kau, hujan yang baru saja rintik. Sedang rindu, ia gundah mesti dimana berteduh. ~





Kelak pada waktunya, waktu akan memasrahkan tubuhnya dilumat rindu. ~





Manis lezat, siapakah namamu?Aku mulut yang mengulum, gigi yang menggigit, lidah yang merasakannya. ~





Aku telah kehilangan banyak kebahagiaan, sebab itu aku tak mau melewatkanmu. ~





Senyummu bunga musim cerah. Matamu surya, memancar ramah ~







Rebahkan segala kesedihanmu di pelukanku, biar aku, yang berjaga merawatnya ~





Segala yang tertulis dan yang tak tertulis, yang terkatakan dan yang tak terkatakan, segala rahasia yang fana, ialah cinta ~





minggu pagi ini, ingin aku kembali merayu, dengan senyum baru yang tak kau kenali dukanya. ~





Sebab engkau telah ada sebelum tiba, selalu ada setelah tiada, maka kusebut engkau; cinta...~





Sebelum berpisah, kau menciumku dgn ciuman yg blm pernah kurasakan sebelumnya; seolah waktu tak dapat lagi menunda kecemasanmu ~





diamlah sebentar, akan kubacakan sebaris sajak, merayakan segala sepi milik para penyair ~





yang menatap sepi, membujuk rembulan, meminta cahayanya menemani, dia bercakap sendiri ~





ntar ane update lagi



Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 09:05 AM.


no new posts