Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Religion > Buddha

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 18th November 2010
Buddha Buddha is offline
Ceriwis Lover
 
Join Date: Nov 2010
Posts: 1,075
Rep Power: 16
Buddha mempunyai hidup yang Normal
Default Kisah Subhadda si Pertapa Pengembara

Kisah Subhadda si Pertapa Pengembara




Subhadda si pertapa pengembara sedang menetap di Kusinara ketika ia mendengar bahwa Buddha Gotama akan mangkat, mencapai parinibbana pada waktu jaga terakhir malam itu. Subhadda mempunyai tiga pertanyaan yang telah lama membingungkannya. Ia telah menanyakan pertanyaan tersebut kepada guru-guru agama yang lain, misalnya Purana Kassapa, Makkhali Gosala, Ajita Kesakambala, Pakudha Kaccayana, Sancaya Belatthaputta, dan Nigantha Nataputta, tetapi jawaban mereka tidak memuaskan baginya. Ia belum bertanya kepada Buddha Gotama, dan ia merasa bahwa hanya Sang Buddha-lah yang mampu menjawab pertanyaan-pertanyaannya.

Maka, ia bergegas pergi ke hutan pohon Sala, tetapi Y.A. Ananda tidak mengizinkannya bertemu dengan Sang Buddha, karena saat itu kondisi kesehatan Sang Buddha sangat lemah. Sang Buddha mendengar percakapan mereka dan Beliau berkenan untuk menemui Subhadda. Subhadda menanyakan tiga pertanyaan, yaitu : (1) Apakah ada jalan di langit ?, (2) Apakah ada bhikkhu-bhikkhu suci (samana) di luar ajaran Sang Buddha ?, dan (3) Apakah ada suatu hal berkondisi (sankhara) yang abadi ? Jawaban Sang Buddha terhadap semua pertanyaan tersebut adalah ''tidak ada''.

Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 254 dan 255 berikut ini :

"Akaseva padam natthi
samano natthi bahire
papancabhirata paja
nippapanca tathagata.

Akaseva padam natthi
samano natthi bahire
sankhara sassatta natthi
natthi buddhanaminjitam."

Tidak ada jejak di angkasa,
tidak ada orang suci di luar Dhamma.
Umat manusia bergembira di dalam belenggu,
tetapi Para Tathagata telah bebas dari semua itu.

Tidak ada jejak di angkasa,
tidak ada orang suci di luar Dhamma.
Tidak ada hal-hal berkondisi yang abadi.
Tidak ada lagi keragu-raguan bagi Para Buddha.


Pada saat khotbah Dhamma itu berakhir, Subhadda mencapai tingkat kesucian anagami, dan atas permohonannya, Sang Buddha menerima Subhadda sebagai anggota Pasamuan Bhikkhu (Sangha).

Subhadda adalah orang terakhir yang menjadi bhikkhu pada masa kehidupan Sang Buddha Gotama. Akhirnya, Subhadda mencapai tingkat kesucian arahat.


Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 04:22 PM.


no new posts