Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Religion > Kristen

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 18th November 2010
Pendeta Pendeta is offline
Ceriwiser
 
Join Date: Nov 2010
Posts: 976
Rep Power: 15
Pendeta mempunyai hidup yang Normal
Default Hidup Adalah Perjuangan

Setiap kali kita merayakan peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia, kita diingatkan kembali akan fakta sejarah perjuangan patriot- patriot bangsa yang pantang menyerah. Biasanya, pada hari itu sebuah film dokumentasi perjuangan dapat kita saksikan melalui layar televisi. Satu hal menarik dari film seperti itu adalah semboyan perjuangan, yaitu: "Merdeka Ataoe Mati".
Setengah abad sudah kita nikmati kemerdekaan itu. Slogan "Merdeka Ataoe Mati" terasa tidak menarik lagi bagi sebagian generasi muda, terutama bagi mereka yang lahir jauh setelah kemerdekaan. Seolah- olah kalimat tersebut hanya pantas dikumandangkan pada zamannya saja, yaitu ketika si penjajah masih bercokol menindas dan membelenggu bangsa Indonesia. Slogan itu dianggap sebagai suatu resep khusus untuk membangkitkan keberanian untuk berjuang dalam setiap hati rakyat Indonesia pada waktu itu.
Penjajahan yang terjadi membuat rakyat Indonesia menderita, terbelakang, dan bekerja keras tanpa menikmati hasilnya. Ditengah- tengah penderitaan dan penindasan yang berat itu muncullah suatu tekad dan semangat juang bangsa Indonesia yang penuh keberanian. Secara manusiawi kita pasti akan memberontak apabila selalu dihadapkan dengan hal- hal yang sifatnya menekan, menindas, mengancam, dan lain- lain. Keberanian itu serentak muncul dalam sanubari rakyat Indonesia. Semangat yang membara itu, mengajak rakyat Indonesia pada saat itu untuk memilih satu di antara dua pilihan, yaitu: merdeka atau lebih baik mati. Saat itu rakyat Indonesia enggan untuk hidup di tengah belenggu penjajahan. Konsekuensinya, mereka pun harus berani menghadapi maut yang setiap saat siap menerkamnya. Di satu pihak kita berani melawan penindasan, di lain pihak harus berani pula bertaruh nyawa. Karena selama kita tidak berani melangkah untuk melawan penindasan, maka selamanya kebebasan dan kemerdekaan tidak akan pernah terwujud di bumi pertiwi, dan hanya merupakan impian belaka.
Perjanjian lama mengisahkan keluarnya bangsa Israel dari tanah Mesir. Mereka keluar dari perbudakan dan penindasan dengan dipimpin seorang tokoh bernama Musa. Mereka dihadapkan pada dua pilihan, dan harus mereka pilih satu diantaranya. Tetap hidup dalam perbudakan atau bebas dengan melepaskan diri dari perbudakan itu. Tuhan merancang dan menghendaki bangsa Israel agar keluar dari perbudakan di Mesir. Tuhan membimbing umat Israel menuju tanah perjanjian, yang jaraknya begitu jauh; mereka menempuhnya kurang lebih selama 40 tahun. Pilihan bagi umat Israel untuk melepaskan diri dari perbudakan, sehingga mereka menjadi bangsa yang merdeka, merupakan tantangan yang harus dihadapi.
Kehidupan para generasi penerus bangsa saat ini terasa lebih nyaman. Tampaknya mereka tidak perlu lagi berjuang, seolah- olah mereka bebas dari segala tantangan. Mereka tinggal menikmati hasil perjuangan para pejuang, alias tinggal ongkang- ongkang kaki. Padahal, perjuangan itu mengandung arti yang luas. Generasi muda terpanggil untuk melanjutkan perjuangan dalam bentuk lain, yaitu perjuangan untuk mengisi pembangunan bangsa.
Kalau kita mengamati hidup manusia secara seksama sejak anak- anak kemudian remaja dan menjadi dewasa, memerlukan suatu tantangan hidup ( dalam arti yang positif ) untuk menuju peningkatan prestasi. Tanpa adanya tantangan, hidup ini terasa menjadi statis dan monoton; yang pada akhirnya tidak akan memunculkan ide, aspirasi, akal, kemampuan dan reaksi. Seorang ahli mengatakan reaksi akan muncul setelah adanya aksi. Tantangan dapat merangsang manusia untuk berusaha, dan menjadikannya berhasil.
Slogan "Merdeka ataoe Mati" mengandung suatu arti yang dalam, yaitu kesiapan yang penuh untuk menghadapi tantangan, walaupun itu membutuhkan pengorbanan. Hal ini mengajar kita untuk berani berkorban, baik waktu, biaya maupun tenaga, sehingga tantangan itu bukan merupakan suatu momok yang menakutkan. Tetapi, tantangan itu justru menjadi rekan sekerja yang menjadikan kita semakin berhasil. Selanjutnya, kita bukannya akan menghindari tantangan, malahan selalu ingin mencari tantangan baru demi meningkatkan prestasi diri.
Seorang atlet kelas dunia, dalam setiap turnamen selalu diunggulkan dan hampir dipastikan akan menyandang juara. Jika hal itu berlangsung cukup lama, ia akan jenuh dan bosan. Atau, dia akan memandang setiap lawan mainnya bukanlah tandingannya; dan ini bisa membuatnya bosan, karena seolah- olah dalam setiap pertandingan dia tidak memperoleh tantangan yang cukup berarti. Demikian pula bagi seorang atlet panjat tebing atau pendaki gunung. Dia selalu ingin mencari tebing- tebing yang faktor kesulitannya lebih banyak dan berat. Tantangan yang semakin sulit tidak akan membosankan kegiatan yang ditekuninya tersebut.
Kehidupan manusia juga memerlukan tantangan, sebagaimana para atlet dalam kejuaraan olahraga memerlukan tantangan. Karena, setiap tantangan dapat meningkatkan semangat dan perjuangan, sehingga prestasi yang lebih baik dapat dicapai setelah melewati tantangan demi tantangan.
Demikian pula dengan kehidupan sebagai anak- anak Tuhan, tantangan- tantangan pun diperlukan sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas iman. Iman seorang Kristen dapat bertumbuh apabila dia dapat menghadapi dan melewati tantangan yang menghadangnya. Sehingga setiap jiwa- jiwa Kristen semakin hari semakin dapat merasakan kasih dan kuasa Allah dalam kehidupannya. Kehidupan jemaat yang masih dalam belenggu dan tindasan si Iblis sebenarnya adalah jiwa- jiwa yang masih terjajah dan perlu adanya semangat agar mereka dapat memerdekakan diri.
Untuk dapat keluar dari belenggu tersebut diperlukan suatu perjuangan, sehingga setiap orang Kristen boleh merdeka dan layak disebut anak- anak Tuhan. Tanpa adanya tekad dan semangat untuk berjuang, maka tidak pernah akan terwujud iman Kristen yang dapat bertumbuh dan berkualitas. Dalam suratnya kepada jemaat di Galatia, Rosul Paulus mengatakan: "Supaya kita sungguh- sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan" ( 5: 1 ).
Slogan perjuangan "Merdeka Ataoe Mati " ternyata mengungkapkan banyak pesan, baik bagi generasi muda maupun bagi umat Allah khususnya. Pesan yang sangat indah, agar manusia tidak gentar menghadapi tantangan yang senantiasa muncul. Melalui tantangan manusia dapat meningkatkan prestasi. Dengan melewati tantangan iman, orang Kristen akan memiliki iman yang semakin kukuh dan tahan uji. Pada intinya topik ini mengingatkan bahwa setiap langkah kehidupan manusia memiliki nilai perjuangan untuk memperoleh keberhasilan. Merdekakanlah setiap diri orang Kristen dari belenggu dosa, karena Kristus sendiri yang telah memerdekakan kita.
__________________

Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 05:00 AM.