FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Misteri, Horror, Supranatural Yuk baca cerita horor, lihat dan share penampakan mahluk gaib disini. Boleh juga membuka konsultasi ramalan,tarot dan sejenisnya |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]()
Di samping hukuman di dunia ditegaskan, masih pula ada ancaman: 1. Bencana di dunia لَمْ تَظْهَرْ الْفَاحِشَةُ فِي قَوْمٍ قَطُّ فَيُعْلِنُوا بِهَا إلَّا فَشَا فِيهِمْ الطَّاعُونُ وَالْأَوْجَاعُ الَّتِي لَمْ تَكُنْ مَضَتْ فِي أَسْلَافِهِمْ الَّذِينَ مَضَوْا Tidaklah merajalela kekejian di suatu kaum sama sekali, lantas mereka melakukan kemaksiatan secara terang-terangan kecuali mereka akan dilanda penyakit wabah tha�un (pes) dan penyakit yang belum pernah terjadi pada umat dahulu-dahulunya yang telah lalu. (HR. Ibnu Majah, Abu Nu�aim, Al-Hakim, Al-Baihaqi dalam Syu�abul Iman, dan Ibnu �Asakir, hasan-shahih menurut Syaikh Al-Albani). عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إذَا ظَهَرَ الزِّنَا وَالرِّبَا فِي قَرْيَةٍ فَقَدْ أَحَلُّوا بِأَنْفُسِهِمْ عَذَابَ اللَّهِ . Dari Ibnu Abbas rhadhiyallahu �anhuma, dia berkata, Rasulullah shallallahu �alaihi wa sallam bersabda: Apabila zina dan riba telah tampak nyata di suatu kampung maka sungguh mereka telah menghalalkan adzab Allah untuk diri-diri mereka. (HR. Al-Hakim dengan menshahihkannya dan lafadh olehnya, At-Thabrani, dan Al-Baihaqi, dishahihkan oleh Al-Albani dan Adz-Dzahabi). 2. Adzab siksa neraka di akharat kelak. Dalam hadits shahih yang panjang riwayat Imam Al-Bukhari, diriwayatkan (kami petik potongan-potongannya mengenai zina): عن أَبي رَجَاءٍ حَدَّثَنَا سَمُرَةُ بْنُ جُنْدُبٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِمَّا يُكْثِرُ أَنْ يَقُولَ لِأَصْحَابِهِ هَلْ رَأَى أَحَدٌ مِنْكُمْ مِنْ رُؤْيَا قَالَ فَيَقُصُّ عَلَيْهِ مَنْ شَاءَ اللَّهُ أَنْ يَقُصَّ وَإِنَّهُ قَالَ ذَاتَ غَدَاةٍ إِنَّهُ أَتَانِي اللَّيْلَةَ آتِيَانِ وَإِنَّهُمَا ابْتَعَثَانِي وَإِنَّهُمَا قَالَا لِي انْطَلِقْ وَإِنِّي انْطَلَقْتُ مَعَهُمَا..... فَانْطَلَقْنَا فَأَتَيْنَا عَلَى مِثْلِ التَّنُّورِ قَالَ فَأَحْسِبُ أَنَّهُ كَانَ يَقُولُ فَإِذَا فِيهِ لَغَطٌ وَأَصْوَاتٌ قَالَ فَاطَّلَعْنَا فِيهِ فَإِذَا فِيهِ رِجَالٌ وَنِسَاءٌ عُرَاةٌ وَإِذَا هُمْ يَأْتِيهِمْ لَهَبٌ مِنْ أَسْفَلَ مِنْهُمْ فَإِذَا أَتَاهُمْ ذَلِكَ اللَّهَبُ ضَوْضَوْا قَالَ قُلْتُ لَهُمَا مَا هَؤُلَاءِ قَالَ قَالَا لِي انْطَلِقْ انْطَلِقْ قَالَ فَانْطَلَقْنَا... وَأَمَّا الرِّجَالُ وَالنِّسَاءُ الْعُرَاةُ الَّذِينَ فِي مِثْلِ بِنَاءِ التَّنُّورِ فَإِنَّهُمْ الزُّنَاةُ وَالزَّوَانِي... Dari Abi Raja�, telah menceritakan kepada kami Samurah bin Jundab radhiallahu 'anhu, ia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam seringkali mengatakan kepada para sahabatnya; "Apakah diantara kalian ada yang bermimpi?" Kata Samurah; maka ada diantara mereka yang menceritakan kisahnya.Suatu saat ketika subuh, beliau berkata: "Semalam aku didatangi dua orang, keduanya mengajakku pergi dan berujar; 'Ayo kita berangkat! ' Aku pun berangkat bersama keduanya,�' Maka kami berangkat, hingga kami mendatangi suatu tempat seperti tungku." Kata Abu Raja, seingatku Samurah mengatakan; "Tungku tersebut mengeluarkan suara gemuruh. Lantas kami melihat isinya, tak tahunya disana ada laki-laki dan wanita telanjang, mereka didatangi oleh sulut api dari bawah mereka, jika sulutan api mengenai mereka, mereka mengerang-ngerang. Maka saya bertanya kepada dua orang yang membawaku; 'apa sebenarnya dengan orang-orang ini? Namun kedua orang yang membawaku hanya berujar; 'Ayo kita berpindah ke tempat lain! '�Adapun laki-laki dan wanita yang telanjang dalam bangunan seperti tungku, mereka adalah laki-laki dan wanita pezina� (Shahih, HR Al-Bukhari nomor 6525) Semua yang terlibat akan diseret Siksa itu akan menimpa para pezina yang tidak bertaubat, yang sampai matinya belum bertaubat benar-benar. Bahkan bukan hanya para pezina saja yang akan terkena adzab api di dalam bangunan tungku yang penghuninya telanjang, dibakar api dan mengerang-ngerang itu. Siapa saja yang terlibat maka akan mereka seret agar ikut disiksa. Di dunia saja, ketika tempat mesum dirobohkan petugas, maka dalam berita itu ada protes yang menyeret temannya: Germo bernama Santi (43 tahun) berteriak kepada petugas yang merobohkan bangunan tempat mesumnya: �Kalau mau jujur, semua bangunan di sini menyediakan wanita muda yang siap melayani. Saya protes, kenapa warung sate itu yang menyediakan pelacur, tidak dibongkar, ini tidak adil,� teriak Santi. (poskota.co.id, Selasa 21 April 2009) Ketika mereka menghadapi siksa yang amat keras kelak, tentunya mereka akan menyeret pula siapa saja yang ketika di dunia terlibat. Mereka harus sama-sama masuk neraka dan disiksa. Dari penyelenggara, pemelihara, pelindung, orang-orang yang pura-pura tidak tahu padahal jadi tanggung jawabnya untuk memberantas, dan sebagainya. Tidak perduli, dari masyarakat sampai pejabat, siapa saja yang terlibat akan diseret oleh para pezina itu pula ke neraka. Orang yang punya rumah kost yang tahu bahwa kamar kostnya ditempati untuk zina tapi diam saja, maka akan diseret pula. Demikian pula (lebih-lebih) yang justru menjadikan tempatnya memang sengaja untuk jadi ajang zina, entah itu hotel, motel, losmen, villa rumah sewa maupun lainnya. Demikian pula, tidak perduli, apakah ketika di dunia berjulukan da�i semiliun umat atau apa, bila memang di dunia terlibat maka kelak tidak dapat lagi berkilah. Apalagi kilah dengan istilah yang dibikin-bikin, misalnya islah dan sebagainya.Tidak perduli pula, walau yang terlibat itu tokoh partai berlabel agama sekalipun, ketika bersuara simpati kepada pezina bahkan mau menampungnya, tidak ada kilah-kilah lagi bahwa itu untuk menggelembungkan suara partainya agar mampu melancarkan da�wah lewat parlemen di sana. Tidak bisa. Pokoknya mereka yang terlibat akan diseret pula untuk mempertanggung jawabkan kelakuan dan ucapannya. Betapa ngerinya! Ancaman yang lebih mengerikan pula adalah terhadap orang-orang yang membiarkan berlangsungnya kekejian (zina). Dalam hadits ditegaskan: عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ ثَلَاثَةٌ قَدْ حَرَّمَ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى عَلَيْهِمْ الْجَنَّةَ مُدْمِنُ الْخَمْرِ وَالْعَاقُّ وَالدَّيُّوثُ الَّذِي يُقِرُّ فِي أَهْلِهِ الْخُبْثَ Dari Abdullah bin Umar bahwa Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda: "Tiga golongan yang Allah mengharamkan surga atas mereka, pecandu khamer, anak yang durhaka kepada orang tua, dan Dayyuts, yaitu seorang yang merelakan keluarganya berbuat kekejian." (HR. Ahmad, dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahih al-Jami� nomor 3052, dalam Al-Jami� As-Shaghir wa ziyadatuh nomor 5363). Ketika kepala keluarga mendiamkan keluarganya berbuat kekejian, maka dia dayyuts, telah Allah haramkan masuk surga. Bagaimana pula ketika orang menjadi kepala RT (rukun tangga), RW (rukun warga), jadi lurah, camat, bupati, atau walikota, bahkan lebih atas dari itu seperti gubernur dan bahkan penguasa negeri bila membiarkan warganya berbuat kekejian? Maka ancaman dari Nabi shallallahu �alaihi wa sallam itu perlu difahami benar, dan diyakini benar-benar, hingga jangan sampai termasuk yang diancam itu. Kenyataannya, mereka masih saja seolah tutup mata, padahal banjir maksiat telah melanda di mana-mana. Tidak takut siksa neraka kah mereka? Dan ingin diharamkan masuk surga kah mereka? ![]() Terkait:
|
![]() |
|
|