Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Religion > Kristen

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 12th December 2011
Copetuitter's Avatar
Copetuitter Copetuitter is offline
Moderator
 
Join Date: Oct 2011
Location: לח&
Posts: 2,291
Rep Power: 39
Copetuitter is Ceriwis GuruCopetuitter is Ceriwis GuruCopetuitter is Ceriwis GuruCopetuitter is Ceriwis GuruCopetuitter is Ceriwis GuruCopetuitter is Ceriwis GuruCopetuitter is Ceriwis GuruCopetuitter is Ceriwis GuruCopetuitter is Ceriwis GuruCopetuitter is Ceriwis GuruCopetuitter is Ceriwis Guru
Default Dunia boleh berubah, tapi allah tidak berubah



Menghadapi dinamika kehidupan yang penuh gejolak, penuh perubahan, sering membuat kita ingin menyerah dan berada pada garis krisis. Krisis wajar dalam kehidupan. Tidak seorangpun hidup lepas dari krisis. Tidak seorangpun bebas dari stress. Tidak seorangpun aman dari masalah.
Suatu kehidupan tanpa masalah adalah khayalan. Menghadapi hidup tanpa masalah sama seperti menghadapi khayalan. Setiap orang yang hidup mempunyai masalah sendiri. Suatu tarikan atau tekanan tertentu diperlukan untuk menyetel sebuah gitar atau piano agar dapat menghasilkan bunyi yang merdu. Tekanan itu penting. Tetapi tekanan yang tidak dapat diatasi dapat menciptakan kehancuran, seperti putusnya senar musik. Tekanan atau masalah muncul baik dari dalam maupun dari luar. Menjalani kehidupan, tak selamanya jalan bertaburkan bunga, tapi banyak bertaburkan duri. Apabila perjalanan menjadi sakit orang yang berjalan bersama YESUS tidak akan menyerah akan tetapi jalan terus, berjuang mengatasinya dan akan keluar sebagai pemenang. Pemenang bukan berarti tidak pernah kalah tapi tidak pernah menyerah.Walaupun krisis kepahitan, penderitaan, kesusahan menimpa kita, dunia berubah, ingat Allah tidak pernah berubah. Allah tetap sama. Ibrani 13:8. “Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya.” Ia tidak membiarkan kita sendiri menghadapi pergumulan. Ia menopang kita. Ibrani 1:3 “Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan FirmanNya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi,”Disaat kita susah, diwaktu kita bimbang, kadang kita berpikir bahwa Allah telah lupa kepada kita. Allah tidak pernah lupa kepada kita. Yesaya 49:15 “Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau.” Kadangkala disaat badai kesulitan menerpa, kita merasa tidak ada lagi yang menolong, tidak ada lagi yang melindungi dan menjaga kita, penjaga kita sudah tertidur. Dalam FirmanNya Mazmur 121:2, 4 “Pertolonganku ialah dari Tuhan, yang menjadikan langit dan bumi. Ia tak akan membiarkan kakimu goyah, penjagamu tidak akan terlelap. Sesungguhnya tidak terlelap dan tidak tertidur Penjaga Israel.” Manakalah masalah menghimpit dan menghadang kita, jangan panik atau merasa Allah tidak bisa menolong kita, jangan berpikir Allah tidak bisa menepati janjiNya. Bilangan 23:19 “Allah bukanlah manusia, sehinga Ia berdusta bukan anak manusia sehingga Ia menyesal. Masakan Ia berfirman dan tidak menepatinya?”Kita harus mempercayai Allah bukan hanya sementara atau kadang-kadang, tetapi setiap waktu, setiap saat, saat segala sesuatu berjalan dengan baik dan disaat segala sesuatu berjalan dengan buruk. Kita lihat Ayub. Ayub kehilangan anak-anaknya, kehilangan harta bendanya. Ayub menderita bara yang busuk dari telapak kakinya sampai ke batu kepalanya. Betapa tersiksanya dan menderitanya Ayub. Sampai Ayub mengambil sekeping beling untuk menggaruk-garuk badannya, sambil duduk di tengah-tengah abu. Parahnya lagi, istri Ayub yang sebenarnya harus menguatkan, harus menghibur, harus memberi semangat kepada Ayub, justru sebaliknya. Ayub 2:9 “Maka berkatalah istrinya kepadanya: “Masih bertekunkah engkau dalam kesalehanmu? Kutukilah Allahmu dan matilah!” Namun apa reaksi Ayub? Apakah Ayub karena istrinya kemudian menuruti perkataan istrinya dan menjadi tidak setia kepadaa Allah? Ada bapak-bapak sangat terpengaruh oleh seorang istri, walaupun sering menghancurkan. Tapi tidak dengan Ayub. Justru sebaliknya. Ayub 2:10 “Tetapi jawab Ayub kepadanya: Engkau berbicara seperti perempuan gila! Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk? Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dengan bibirnya.”Ayub dalam menghadapi ujian dan penderitaan yang sangat berat, dan menjalani hari-hari hidupnya yang paling kelam, Ayub tetap setia kepada Tuhan. Walaupun Ayub sangat sulit dalam pergumulannya, adalah kenyataan bahwa Ayub tidak tahu dan tidak mengerti mengapa ia harus menderita. Namun keteguhan iman Ayub kepada Allah tak tergoyahkan. Kesetiaan Ayub kepada Allah tidak luntur, kepercayaan Ayub pada Allah tidak pudar. Karena keteguhan, kesetiaaan, kepercayaan yang kokoh, maka keadaan Ayub dipulihkan, dan harta bendanya dilipatgandakan. Ayub 42:7-17.Ayub memiliki keteguhan iman yang sangat kuat kepada Allah. Allah menginginkan agar kita memiliki keteguhan. Kita harus teguh. Karena Allah itu teguh. Allah itu tidak berubah. Bersama Allah tidak ada perubahan atau perbedaan. Alangkah bahagianya kita dengan keyakinan yang teguh, walaupun segala sesuatu di dunia ini berubah, namun Allah tidak berubah. Allah tetap ada, Allah tetap sama. Ibrani 1:10-12 “Dan: “Pada mulanya, ya Tuhan, Engkau telah meletakkan dasar bumi, dan langit adalah buatan tanganMu. Semuanya itu akan binasa, tetapi Engkau tetap ada, dan semuanya itu akan menjadi usang seperti pakaian; seperti jubah akan Engkau gulungkan mereka, dan seperti persalinan mereka akan diubah, tetapi Engkau tetap sama, dan tahun-tahunMu tidak berkesudahan.”Allah selalu hadir untuk mencukupkan segala keperluan kita. Ia peduli, Ia mengerti. Ia tahu siapa kita, Ia selalu mengasihi kita tanpa syarat. Allah adalah gunung batu tempat perlindungan. Ulangan 32 : 4 “Gunung Batu, yang pekerjaanNya sempurna, karena segala jalanNya adil, Allah yang setia, dengan tiada kecurangan, adil dan benar Dia.” Musa menyatakan kepada bangsa Israel bahwa Allah adalah gunung batu. Ia tidak berubah dan tidak menyimpang. Ia sempurna dan benar dalam segala perbuatanNya. Ia tidak berubah, Ia ajaib dan teguh. Gunung batu ungkapan kuasa dan keteguhan, kehebatan dan keperkasaan. Segala sesuatu yang Ia janjikan tidak pernah gagal. Gunung batu sebagai tempat perlindungan menyatakan kesetiaan dan keteguhan Allah.Apabila kita mau berpegang teguh pada Allah gunung batu kita, maka segala sesuatu yang terjadi pada kita akan mendatangkan kebaikan karena Roma 8:28 “Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan kepada mereka yang mengasihi Dia.”Marilah kita tetap teguh, tetap setia mengiring Yesus, sebab Dunia boleh berubah tapi Allah tidak pernah berubah.Bersama Yesus, Badai pasti berlalu, mentari kan bersinar lagi, burung-burung kan bernyanyi, masa depan cerah penuh harapan dan damai sejahtera menyelimuti kita karena FirmanNya mengatakan dalam Yeremia 29:11. “Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada padaKu mengenai kamu, demikianlah Firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.” AMIN.Ny. Renny Wardoyo - MamahitBendahara SLA ( Sekolah Lanjutan Advent ) Tompaso II, Tompaso, Kabupaten Minahasa, Propinsi Sulawesi Utara. Indonesia


Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 07:34 AM.