Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Lounge

Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini.

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 22nd November 2011
vals's Avatar
valsVIP vals is offline
Super Moderator
 
Join Date: Apr 2011
Posts: 3,914
Rep Power: 48
vals has disabled reputation
Default Hindari Kebiasaan-Kebiasaan Buruk Yang Dapat Mengganggu Kehidupan Perkawinan

Hindari Kebiasaan-Kebiasaan Buruk Yang Dapat Mengganggu Kehidupan Perkawinan



Semakin lama usia perkawinan membuat anda dan pasangan menjadi semakin terbiasa dengan sifat-sifat dan sikap serta keseharian pasangan. Apalagi ditambah masa pacaran yang cukup lama. Penerimaan diri dan sikap toleransi yang dibina bahkan sejak masa pacaran bisa jadi sesuatu yang membuat kehidupan perkawinan lurus-lurus saja. Karena selalu menjalankan rutinitas yang sama bisa membuat kehidupan perkawinan terasa biasa, datar, saya tidak akan menyebutnya dengan hambar. Sebagai contoh, karena sudah sangat mengenal temperamen pasangan, saat pasangan sedang mengalami emosi tinggi, kita sudah terbiasa menghadapinya dengan kepala dan hati dingin. Sudah mengetahui trik-triknya bagaimana harus bersikap dan berhadapan dengannya.

Dari kebiasaan-kebiasaan tadi, tanpa kita sadari mungkin sebagian bisa membuat hubungan kita dan pasangan menjadi tidak baik, bahkan berantakan. Kebiasaan ini mungkin tidak disengaja tumbuh atau berubah atau bahkan tereliminasi seiring waktu akibat penyesuaian dalam kehidupan sehari-hari

Tidak perlu memaksakan pasangan untuk bisa berubah, tetapi cobalah dari diri kita sediri yang memulai atau bahkan menciptakan kebiasaan baru dan menghindari kebiasaan yang bisa mengakibatkan kehidupan perkawinan menjadi biasa bahkan memburuk.

Beberapa kebiasaan yang harus dihindari bisa disimak dibawah ini:

- Berhenti Mendengarkan.


Rutinitas pekerjaan yang tinggi membuat frekuensi pertemuan kita dengan pasangan berkurang. Bertemu muka hanya sambil lalu, kemudian sibuk dengan gadget masing-masing, meskipun saling berdampingan. Hal ini menjadi kebiasaan dimasa sekarang. Coba pikirkan, dalam sehari, berapa lama waktu yang anda gunakan untuk berinteraksi dengan pasangan? Lebih banyak mana dengan rekan kantor atau teman-teman anda di jejaring sosial? Kompasiana misalnya? Pasti jawabannya yang kedua. Sama dengan saya hihihi.

Maka dari itu, cobalah usahakan meluangkan waktu bagi pasangan untuk bisa mendengarkan segala keluh kesahnya di kantor, segala ceritanya tentang pernak-pernik yang dia suka, segala tumpahan emosinya saat sedang jengkel.10 atau 20 menit sudah sangat cukup bagi kita mendengarkan apa yang dibicarakannya. Jadilah pendengar yang baik, tanpa perlu menjadi penasihat ataupun guru baginya.

- Menghilangkan romantisme


Romantisme itu perlu, seberapapun usia pernikahan anda. Tidak perlu yang heboh, cukup ungkapan sederhana “Aku Sayang Kamu” yang diucapkan secara langsung, atau bisa lewat SMS. Ada yang bilang, status-status di fesbuk saya seperti ABG jatuh cinta hehe… Itu sebetulnya salah satu cara mengungkapkan romantisme saja. Saya tahu suami saya tidak akan berkomentar di status saya. Tapi dia selalu membaca dan kemudian membalasnya lewat sms dengan tak kalah romantis. Nah, hal-hal seperti ini bisa kembali menumbuhkan getar-getar dihati, serasa berbunga-bunga rasanya. Makanya, saya akui bisa jatuh cinta setiap hari padanya.

Selain ungkapan sayang, romantisme juga bisa diungkapkan lewat sentuhan kecil, mengelus punggung atau menepuk pundak, sampai bergandengan tangan. Banyak yang merasa risih apabila berjalan sambil bergandengan tangan. Biasanya kaum lelaki, seperti suami saya juga. Malu katanya. Tapi, saya sering cuek saja menggandeng tangannya saat berjalan di tempat-tempat umum. Dan suami malu-malu tapi mau pastinya haha..
Jangan lupakan kejutan kecil. Tak seberapa penting harganya, tetapi efeknya akan sangat luar biasa.

- Menyalahkan pasangan dalam segala hal

Pernah merasa jengkel karena pasangan terlalu cuek? Pelupa? Sembrono? Kalau jawabnya pernah, bagaimana sikap anda menyikapi hal ini? Marah? Mengamuk? Mengomel?

Di awal perkawinan, saya juga sering merasa kesal sendiri dengan sikap cuek suami. Kemudian uring-uringan sendiri dan akhirnya marah-marah. Lalu saya pasti akan menyalahkan pasangan, yang terlalu cueklah, yang pelupalah dll dsb.

Ternyata, daripada capek hati marah-marah dan menyulut pertengkaran, kenapa tidak dibicarakan dengan baik-baik? Kalau ada kesalahan, jangan langsung menyalahkan pasangan secara frontal. Lebih baik diingatkan dengan tutur kata lembut, atau bisa dengan bercanda kecil.

- Lari dari pertengkaran

Siapa bilang pertengkaran itu hal yang buruk dalam kehidupan perkawinan? Ini bisa menjadi satu cara untuk saling mengenal lebih dalam lagi. Jika memang harus sampai bertengkar, cobalah bertengkar dengan sehat. Jangan menahan emosi. Tetapi setelahnya, cobalah saling introspeksi, saling memaafkan dan kembali berdamai. Jangan sungkan untuk meminta maaf lebih dulu. Bukan karena merasa bersalah atau tidak, tetapi lebih karena telah membiarkan pembicaraan mengenai perbedaan pandangan menjadi pertengkaran. Selesaikan segala pertengkaran sebelum tidur. Begitu kata orang bijak.

- Tak jujur soal keuangan

Hal yang satu ini paling besar mempengaruhi kehidupan perkawinan kita. Sebagian besar perceraian disebabkan karena perselisihan keuangan. Untuk itu sebaiknya perencanaan keuangan diatur dan disesuaikan dengan keadaan rumah tangga. Selalu jujur dalam hal keuangan, itu lebih baik meskipun terkadang bisa memicu pertengkaran akibat ketidakcocokan atau ada masalah. Tetapi, tentu hal itu dapat diselesaikan bersama.

Sistem keuangan masing-masing rumah tangga tentu berbeda. Gunakanlah yang paling sesuai dengan keadaan anda masing-masing.

Saya dan suami memberlakukan uangmu dan uangku = uang kami. Setiap gajian, kami transfer semua ke dalam satu tabungan bersama. Lalu dibuat perencanaan keperluan dalam sebulan, dan masing-masing bertanggung jawab pada postnya. Akhir bulan kami membuat laporan bersama. Apabila ada yang meleset, kami tahu dibagian mana dan bagaimana hal itu bisa terjadi.

- Berhenti bersolek dan memperhatikan diri

Bukan berdandan yang berlebihan. Tetapi alangkah baiknya kalau kita selalu cantik dihadapan pasangan. Cantik dalam arti bersih dan tidak kucel. Masa sih kita berdandan dan berpakaian bagus hanya untuk orang lain, sedangkan suami hanya disuguhi daster oblong-oblong saja (bukan Mbak Edi lho hihihi). Sampai-sampai ada sindiran halus, kalau mau melihat istrinya cantik, datang saja ke kantornya.

Menjaga dan merawat tubuh itu perlu. Bukan hanya menyenangkan pasangan, tetapi pastinya juga untuk menumbuhkan rasa percaya diri kita juga. Rajin olah raga untuk kebugaran, tentu banyak sekali manfaatnya. Disamping wajah selalu cerah dan segar, perasaan hati pun nyaman. Dan ini membawa efek pada keceriaan bersama.

Mungkin masih banyak lagi kebiasaan yang harus dihindari demi kelangsungan hidup perkawinan kita. Asal kita tahu bahwa hal itu buruk, tentu kita bisa dengan bijak menyikapinya. Diatas semua itu, selalu berdoa kepada Tuhan untuk memohon penyertaannya dalam menjalani kehidupan berkeluarga. Dan jangan lupa, hadapi hidup dengan senyum. Tawa dan canda adalah vitamin yang menyehatkan. Mungkin bisa meniru motto Keluarga Cengengesan.


__________________
ï·² ☯ ✡ ☨ ✞ ✝ ☮ ☥ ☦ ☧ ☩ ☪ ☫ ☬ â˜* ✌

Reply With Quote
  #2  
Old 22nd November 2011
Otak_ngeres Otak_ngeres is offline
Newbie
 
Join Date: Nov 2011
Posts: 19
Rep Power: 0
Otak_ngeres mempunyai hidup yang Normal
Default

nice info ndan
Reply With Quote
Reply

Thread Tools

Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 02:23 AM.