
8th November 2011
|
 |
Ceriwis Addicted
|
|
Join Date: Sep 2010
Location: -ceriwis-
Posts: 4,958
Rep Power: 50
|
|
ABK RI Kalahkan Perompak Somalia
Quote:
Marty Natalegawa Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) kembali dibuat waswas atas nasib warga negara Indonesia (WNI) di luar negeri. Kali ini kabar itu berasal dari awak buah kapal (ABK) Chin Yi Wen, Taiwan. Disebutkan, ada enam ABK RI bersama 22 ABK lain yang terlibat kontak fisik dengan perompak Somalia.
Menlu Marty Natalegawa menjelaskan, kontak senjata itu terjadi karena para ABK terdesak. Perompak Somalia berniat membajak kapal pencari ikan tersebut. Namun, para ABK bersama kapten kapal berinisiatif untuk mempertahankan kapal. ��Informasi yang kami peroleh, ada beberapa yang terluka ringan,�� ujarnya seusai mengikuti rapat tertutup soal tenaga kerja Indonesia (TKI) di kantor Kemenko Polhukam kemarin.
Menurut informasi yang beredar sebelumnya, di dalam kapal Chin Yi Wen itu ada 28 ABK. Yakni, enam warga Tiongkok, delapan warga Filipina, enam WNI, dan lima warga Vietnam. Kapal tersebut sempat kehilangan kontak dan diduga ditahan perompak Somalia. Namun, Taiwan melansir pernyataan melalui AFP bahwa semua awak selamat dengan usaha sendiri.
Sayangnya, Marty belum bisa memastikan pernyataan Taiwan secara menyeluruh. Nama-nama ABK yang saat ini sedang terluka saja belum bisa diketahui pasti. Kemenlu masih membuka lebar-lebar jalur komunikasi untuk menunggu kabar terbaru. ��Kami masih menunggu perkembangannya,�� imbuhnya.
Di satu sisi, Marty menegaskan bahwa pemerintah mengapresiasi kekompakan ABK Chin Yi Wen. Dia mengetahui betul bahwa tidak mudah menghadapi perompak yang dikenal tega membunuh itu. Apalagi, selama ini, dunia internasional kelabakan ��menjinakkan�� perompak-perompak tersebut.
��Meski menyangkut WNI, masalah perompak Somalia tidak hanya mengganggu Indonesia, tapi juga masalah internasional,�� tegasnya.
Maklum, hingga kini, kata dia, masih banyak warga asing yang disandera para pembajak Somalia. Pembajakan itu merupakan masalah multilateral yang membutuhkan langkah serius dan menyeluruh.
Disebutkan, kapal berbendera Taiwan itu saat ini sedang menuju Republik Seychelles, negara kecil di kawasan Afrika. Agar tidak terjadi pembajakan lagi, kapal tersebut dikawal Angkatan Laut Inggris hingga tujuan. Nah, setelah sampai di lokasi, Kemenlu baru bisa meng-up date informasi secara menyeluruh.
|
|