MEDAN: Data penyebaran HIV/AIDS di Medan, Sumatyra Utara sejak Mei 2011 ditemukan 2.560 kasus. Jumlah ini diperkirakan akan terus mengalami peningkatan setiap bulannya.
"Seperti halnya di tingkat nasional, kasus HIV/AIDS di Kota Medan didominasi kelompok usia 20-29 tahun yang berarti para penderita telah mulai terinfeksi virus mematikan tersebut pada usia remaja," kata Sektretaris Daerah Kota Medan Syaiful Bahri pada acara Revitalisasi Kelompok Kerja (Pokja) HIV /AIDS Kecamatan se-Kota Medan, Rabu (19/10).
Menurut dia, jika kondisi ini tidak ditangani secara efektif dikhawatirkan indikator-indikator Millenium Development Goals (MDG's), khususnya bidang kesehatan akan sangat sulit dicapai. "Untuk itulah diperlukan daya dorong yang memadai seperti melakukan sosialisasi, menyusun strategi dan rencana aksi penanggulangan HIV/AIDS," katanya.
Ia menjelaskan, perlu disusun rencana percepatan MDG's dengan membentuk kelompok-kelompok kerja yang berperan aktif dalam menyebarluaskan informasi dan upaya penaggulangan masalah HIV/AIDS.
Dalam hal ini kecamatan merupakan ujung tombak di masyarakat sehingga peran aktif pemerintahan di kecamatan sangatlah diperlukan melalui kelompok kerja kecamatan. Diharapkan pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS berbasis masyarakat dapat diselenggarakan lebih maksimal.
Menurutnya, untuk memutus mata rantai penularan, pencegahan serta pengobatan HIV/AIDS harus melibatkan semua komponen baik dari Pemkot Medan, masyarakat, kalangan pengusaha, organisasi profesi maupun LSM. Upaya itu bisa dilakukan melalui peningkatan perilaku pola hidup sehat dan religius, ketahanan keluarga, edukasi sedini mungkin kepada kelompok-kelompok yang ada di masyarakat. (Ant/OL-04)
24th October 2011
Mayoritas Penderita HIV/AIDS di Medan Remaja
