Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Health

Health Mencegah lebih baik dari mengobati. Cari tahu dan tanya jawab tentang kesehatan, medis, dan info dokter disini

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 2nd September 2011
ChandraDewi's Avatar
ChandraDewi ChandraDewi is offline
Moderator
 
Join Date: May 2011
Posts: 10,993
Rep Power: 667
ChandraDewi is Ceriwis ProphetChandraDewi is Ceriwis ProphetChandraDewi is Ceriwis ProphetChandraDewi is Ceriwis ProphetChandraDewi is Ceriwis ProphetChandraDewi is Ceriwis ProphetChandraDewi is Ceriwis ProphetChandraDewi is Ceriwis ProphetChandraDewi is Ceriwis ProphetChandraDewi is Ceriwis ProphetChandraDewi is Ceriwis Prophet
Default Antibiotik dan Kekebalan Tubuh Anak



Ulasan mengenai pentingnya penggunaan antibiotik secara rasional untuk anak sudah sering dibahas. Tetapi efek samping yang baru diketahui hanyalah sebatas efek resistensi kuman. Padahal, penggunaan antibiotik secara berlebihan dapat memicu timbulnya penyakit kronik.

"Penggunaan antibiotik yang tidak rasional diduga menjadi pemicu banyaknya kasus penyakit obesitas, diabetes tipe 1, alergi dan asma, yang kini jumlahnya naik dua kali lipat," kata Martin Blaser, profesor mikrobiologi dari New York University Langone Medical Center, AS.

Manusia juga sering disebut meta-organisme, karena banyaknya jumlah dan volume mikroba yang hidup dalam tubuh kita. Mereka hidup di usus, kulit, bahkan pusar.

Penelitian menunjukkan mikroba tersebut banyak yang memberi manfaat kesehatan, misalnya membantu tubuh mendapatkan vitamin K, energi, dan mencegah timbulnya penyakit autoimun.

Sementara itu antibiotik yang berasal dari kata anti dan bios (hidup, kehidupan), berarti suatu zat yang bisa membunuh dan melemahkan suatu makhluk hidup, yakni mikro-organisme seperti bakteri, parasit, atau jamur. Namun ia tidak membunuh virus.

Antibiotik memang obat ajaib dan ia telah berjasa meningkatkan usia harapan hidup manusia. Sayangnya dokter kerap dengan mudahnya meresepkan antibiotik, termasuk untuk penyakit-penyakit yang disebabkan oleh virus.
Blasser yang puluhan tahun meneliti bakteri menemukan, penggunaan antibiotik yang tidak rasional memberi dampak lebih besar tapi kurang disadari, yakni mengubah komunitas mikroba dalam tubuh.

Dugaan itu diperkuat oleh penelitian tahun 2010 yang menemukan antiotik menyebabkan perubahan populasi mikroba di usus secara drastis dan tidak akan pernah bisa kembali menjadi normal. Riset lain menunjukkan antibiotik menyebabkan timbulnya bakteri super dalam tubuh yang bisa bertahan sampai 3 tahun.

Menurut Blesser, di abad 21 ini, bakteri yang selama ini sudah hidup di usus manusia ribuan tahun lalu kini jumlahnya kurang dari 6 persen. Penelitian itu dilakukan pada anak-anak di negara maju seperti AS, Swedia dan Jerman.
Penelitian menunjukkan penggunaan amoxilin, bisa menghilangkan 20-50 persen bakteri H.pylori. Efeknya, kanker usus kini jarang ditemukan. Tetapi penyakit seperti kanker esofagus dan refluks meningkat drastis.

"Hal itu ada kaitannya dengan berkurangnya bakteri H.pylori yang sebenarnya melindungi esofagus. Terganggunya keseimbangan bakteri ini juga menyebabkan seseorang lebih mudah terkena asma dan alergi," katanya.
Wanita yang lahir di tahun 1940-an populasi bakteri di tubuhnya masih normal karena pada saat itu baru dikenal dua jenis antibiotik. Jika mereka punya anak perempuan, kemungkinan jumlah bakteri baiknya sedikit berkurang, namun pada cucu dan cicitnya, jumlahnya semakin berkurang lagi.

"Setiap generasi memiliki jumlah bakteri yang makin sedikit. Saya tidak menyarankan agar bersikap anti pada antibiotik tetapi dokter seharusnya bersikap bijaksana dengan melihat manfaat dan kerugian dari peresepan antibiotik," katanya.

sumber

Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 08:20 PM.


no new posts