FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Gossip & Gallery Gossip, artist, images of unique and interesting all here. |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]()
Menggali Kembali Histori Segi Tiga Senen
Kawasan Pasar Senen, Jakarta Pusat, berkembang demikian pesatnya. Kini Pasar Senen terlihat modern. Tapi disalah satu sudutnya banyak para pedagang kecil atau kaki lima yang menelan keresahan. Adakah tempat bagi mereka kelak? Cuma orang-orang yang duduk di balik meja Pemprop DKI Jakarta saja rasanya yang tahu ... Kawasan Senen dari Masa ke Masa Tahun 1730 Justinus Cornellis Vincke mendirikan pasar disekitar istana Weltevreden (lokasinya kini menjadi Rumah Sakit Angkatan Darat), disamping juga Pasar Tanah Abang. Pada saat itu pasar yang dekat istana ini hanya dibuka pada hari Senin. Dan karena itu pula masyarakat menyebutnya sebagai Pasar Senen. Pada masa itu pula ada catatan yang menyebutkan pasar ini dengan Vincke Passer. Tahun 1735 Vincke membangun sebuah jalan yang menghubungkan kedua pasar miliknya (Pasar Senen dan Pasar Tanah Abang). Jalan yang mebujur dari timur ke barat ini dikenal dengan nama Jalan Prapatan. Tahun 1900-an Di sekeliling Pasar Senen sudah menggantikan kota sebagai pusat militer dan pemerintahan. Tahun 1945 Setelah Indonesia merdeka, kawasan Senen tampak semakin padat karena arus migrasi besar-besaran. Tahun 1960-1970 Pemerintah Jakarta Raya mendirikan Gedung Pasar Senen, Pasar Inpres, dan Terminal Bus. Tahun 1987-1992 Dibangun Superblock modern, Atrium Senen, yang menyediakan fasilitas perkantoran, hotel, rumah toko, serta shopping center. Tahun 1998-2005 Sejak terjadinya krisis moneter di Indonesia, berkembang sektor informal dan Pasar Senen lambat laun kehilangan daya tariknya. ![]() ![]() ![]() ![]() |
![]() |
|
|