Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Lounge

Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini.

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 18th September 2010
GadoGado's Avatar
GadoGado GadoGado is offline
Ceriwis Geek
 
Join Date: Sep 2010
Posts: 13,165
Rep Power: 32
GadoGado memiliki kawan yg banyakGadoGado memiliki kawan yg banyakGadoGado memiliki kawan yg banyak
Default Dis�.Dis�Dis...Diskriminasi!

Dis..Dis.Dis...Diskriminasi!
Mona - Dallas

Peringatan: kalau Anda tidak siap membaca ttg SARA, jangan menyimak artikel ini! Konsekuensi membaca artikel ini adalah hati jadi nggak enak, keringat dingin mulai mengucur, telapak jadi dingin, pikiran kacau, jantung dag-dig-dug, adrenalin mulai meningkat.

Suatu kata yang pssttt...tahu sendiri, tabu. Di mana kata ini disebut, hati jadi nggak enak, keringat dingin mulai mengucur, telapak tangan jadi dingin, pikiran kacau, jantung dag-dig-dug, adrenalin mulai meningkat. Diskriminasi! Suatu kata, yang sadar atau tidak, selalu hadir dalam peradaban manusia. Suatu kata yang tidak akan pernah lekang dimakan waktu. Suatu kata, yang hadir di seluruh penjuru dunia. Suatu kata yang konotasi-nya tidak-lain-tidak-bukan adalah negatif. Sejalan dengan roda waktu yang berputar, diskrimasi menjadi sesuatu yang semakin negatif.

Apa sih definisi D-word ini?

Menurut Merriam Webster dictionary, salah satu artinya adalah, "to make a difference in treatment or favor on a basis other than individual merit". Kita bisa saja, tercebur di dalam perdebatan apakah "merit" itu. Terlepas dari hal ini, betapa banyaknya types of discrimination! Dikupas, bisa-bisa mengalahkan 25 lembar artikelnya HL ttg USA Election. Kalau di Indonesia, kebanyakan ya diskrimasi SARA (suku, agama, ras, dan adat-istiadat). Nah kalo di Negara-negara maju, diskriminasi SARA itu lebih di-downplay dengan banyaknya rules/regulation yang melarang diskriminasi berdasarkan SARA ini. Walaupun masih aja terdengar protes di sana-sini seperti pemakaian hijab yang dilarang di sekolah, para buruh yang sirik dengan salat lima waktu kaum Muslim (sehingga kaum Muslim mendapatkan lebih banyak waktu istirahat), dll. Wah ini saya sedapat mungkin, tidak mau menyinggung SARA di artikel ini, soale kalo berbicara SARA, peluru2 akan beterbangan dan bisa-bisa saya overthrow Ria W. sebagai Controversy Queen.




Yang mau saya singgung di sini, adalah discrimination selain SARA. Terpaksa saya menyerempet sedikit-sedikit deh, unsur SARA. Peringatan: kalau Anda tidak siap membaca ttg SARA, jangan menyimak artikel ini! Konsekuensi membaca artikel ini adalah hati jadi nggak enak, keringat dingin mulai mengucur, telapak jadi dingin, pikiran kacau, jantung dag-dig-dug, adrenalin mulai meningkat (mungkin).

1) Diskriminasi gender


Sebenernya sih, di negara manapun, diskriminasi gender pasti ada. Nggak di Negara berkembang ataupun Negara berbuah, eh Negara maju ( kenapa berbuah ya? Karena berbuah sudah lebih advance daripada berkembang...).




A) Abortion and infanticide

In countries like China and India (sebenernya sih in most of Asia), where males are preferred over females and where ultra-sound technology exists, the proliferation of abortion clinics produces rampant female fetus abortion. The one-child policy in China has spurred girl infanticide, for families want to ensure they have a boy and only boy. In India, there exists no one-child policy. However, males are still preferred over girls, largely because of wedding dowry. It's simply the economy, stupid! (mengutip Clinton slogan sewaktu election dulu). Having a girl can bankrupt a family when it's time to marry her off. The groom's family typically demands a hug e wedding dowry, presumably to feed the bride while she lives at the groom's house. Belum lagi, nge-gedein anak perempuan semuanya sia-sia karena dia ikut keluarga suami sehabis married. Making things worse, local governments have taken a laissez-faire approach to the condition at hand. Di India, ada juga kasus suami yang membunuh isterinya karena mas kawin-nya itu nggak dilunas-lunasin oleh keluarga pengantin wanita.


The infanticide and abortion practices have resulted in gender imbalance in China and India. Kondisi ini, menyebabkan tingginya human trafficking. Di area2 di mana wanita cukup umur sangat sedikit, para pria pusing tujuh keliling sekedar mencari jodoh. Yang ada adalah, para wanita diculik, di-transport ke provinsi lain, dan dijual ke para calon suami. Juga tingginya angka kejahatan karena lebih banyaknya para pria...point ini mungkin menuai protes dari pria. Namun bayangkan saja, konsumsi alcohol, rokok, pasti naik karena tingginya populasi pria. Jumlah wanita terbatas sedangkan blue DVD menjamur di mana-mana...apa akibatnya?

B) Honor killings

Di beberapa Negara, honor killings ini sering membuat miris hati saya. Pakistan dan Afghanistan adalah dua contoh negara yang menonjol karena tidak memerhatikan hak azasi wanita. Di beberapa tempat di negara2 ini, kaum wanita-nya dijodohkan oleh keluarga dan kalau pacaran di luar tahu dan izin keluarga, hukum-nya adalah mati untuk wanita tsb. Hal ini masih dipegang teguh oleh keluarga2 dari negara2 ini yang sudah emigrate ke negara2 maju spt Eropa misalnya, membuat negara2 Eropa ini pusing tujuh keliling. Tempo hari d di salah satu media, baru diulas ttg tiga remaja wanita di Pakistan yang mau kawin lari dengan pilihan masing2. Berhubung keluarga wanita2 ini jauh lebih tinggi status social-nya dari pacar mereka, dan ketahuan pula mau kawin lari, mereka dikubur hidup2 oleh ayah, kakak laki2, dan paman mereka. Salah satu ibu dan tante merekapun ikut menjadi korban bunuh karena memintakan pengampunan utk remaja2 tsb. Ini artikel yang membahas ttg honor killings ini.

http://www.guardian.co.uk/world/2008/sep/01/pakistan

C) In the Workplace

In USA, women only earn $0.77 per $1.00 earned by men. There are, arguably, many reasons behind the number. Ada yang bilang, itu karena pria memilih profesi yang membayar lebih (misalnya engineering atau science) dan juga karena pria bekerja lebih lama (lebih banyak lembur) dari wanita yang harus pulang untuk menjaga anak2. Ada juga yang argue kalau wanita lebih gampang puas di posisi mereka, karena mereka lebih mementingkan non-monetary compensation, sedangkan pria leibh ambisius dan sebagai akibatnya, pria lebih gampang pindah-pindah kerja dan mendapatkan gaji lebih saban pindah kerja. Nah, ini baru di Negara maju. Kalau di Negara berkembang, saya tidak tahu apakah ada reliable data ttg salary wanita vs. pria. Namun kok feeling saya, it's not better than in developed coutries.




Lalu bagaimana dengan kondisi kerja?

Karena saya tidak pernah bekerja di Negara berkembang, jadi tidak bisa memberikan masukan untuk hal itu. Yang pasti, untuk para ibu di Negara maju, perusahaan memberikan perhatian lebih, seperti adanya tempat dan waktu untuk memompa ASI (maaf) di dalam perusahaan, adanya perusahaan yang memberikan fasilitas penitipan anak on-site, paid leave untuk melahirkan. Di negara2 Eropa yang terutama birth rate-nya sangat rendah, para ibu bisa mendapatkan cuti hamil lebih dari 6 bulan lamanya. Namun demikian, masih saja ada report yang mengatakan diskriminasi terhadap wanita hamil ada di Negara maju. Ada yang ogah merekrut wanita hamil, karena mereka pikir wanita hamil tidak bisa bekerja berat2 dan lebih mahal untuk di-hire karena biaya cuti melahirkan.

Selain itu, sexual-harassment rules sangatlah ketat. Sehingga, yang namanya boss mengganggu anakbuah wanita, atau minta ditemani naik ranjang, atau affair antara anakbuah dan boss lebih jarang daripada di negara2 Asia. Juga TTM di tempat kerja lebih jarang dibanding di negara2 Asia. Hukumannya selain harus dipecat, namanya tercoreng, dan juga hukuman dari pemerintah, sudah menanti untuk para pelanggar ini.


Lebih lanjut, di negara2 maju, kalau mau me-rekrut tenaga kerja, tidaklah seperti di Indonesia yang jelas-jelas mencetak di suratkabar, "harus female atau harus male". Bagaimana perusahaan mau tahu siapa yang di-interview adalah pria atau wanita, padahal gender tidak boleh dicantumkan di resume? Seringkali dari namanya, bisa ketahuan apakah si anu itu pria atau wanita. Namun kerap kali, ada nama2 tertentu yang mengecoh. Hayoooo bagaimana kalau main tebak-tebakan? Saya kasih nama, kalian tebak itu nama cowok atau cewek? Lynn - cowok atau cewek? Stacy - cowok atau cewek? Tracy - itu cowok atau cewek? Sky - cowok atau cewek? Dana - cowok atau cewek? Sandy - cowok atau cewek? These names are a few of what I've encountered in the workplace. Kalau jawabannya cewek, cewek, cewek, cewek, cewek, semua salah. Kalau jawabannya cowok, cowok, cowok, cowok, cowok, salah semua deh. Kalau jawabnya, ada yang cowok, ada yang cewek, salah semua juga. Lho??? Jadi apakah nama2 ini kepunyaan bencong/banci/gay? Salah semua. Jawab yang benar adalah, these names are unisex names, cowok, cewek, cowek, banci, bencong, semua berhak memakainya.

Kalau di negara2 seperti Saudi Arabia, wanita tidak boleh bekerja, kalaupun boleh kerja, hanya sebagai ibu RT, tenaga pengajar untuk murid wanita, tenaga salon untuk wanita, dan tenaga medis khusus untuk wanita. Jadi saya tidak bisa komen lebih lanjut karena ini menyinggung SARA (terutama yang A dari SARA).

Kalau kasus in the workplace untuk para TKI vs. TKW, nah ini sudah jelas para TKW jauh lebih merugi dibanding para TKI karena unsur sexual-harassment dan intelektual (TKW lebih dipandang sasaran empuk karena lebih lemah, dan pendidikan yang lebih rendah daripada TKI pria umumnya). Banyak TKW yang pulang dengan perut buncit, badan memar, cacat, dan beberapa malah kehilangan nyawa. Hal ini jarang terdengar dari para TKI pria (tentu saja, masak TKI pria buncit, kalaupun buncit berarti hidupnya di Negara orang sangat2 makmur, wakakakak).


D) Gay/transvertite discrimination

Kalau di negara2 Eropa, gay itu diperlakukan serupa dengan kaum heterosexual. Kalau di USA, topic ini masih hangat sekali dibicarakan, yang mana adanya pro dan kontra atas issue ini. Yang kontra pada berbicara, "Marriage is a union between Adam and Eve, not Adam and Steve!" Bolak-balik sih, type dis yang ini, tidak terlepas dari unsur agama. Di Negara yang sangat secular seperti Eropa, populasinya sudah jarang beribadah dan tidak perduli dengan adanya perbedaan ini. Di negara2 yang penduduknya mostly masih sering beribadah, mereka sulit menerima adanya kaum ini atau pun kaum waria.



Thailand adalah unik, mereka menerima kaum waria karena agama Buddha tidaklah menentang kehadiran kaum ini. Opini saya, keluarga yang terdiri dari 2 pria atau 2 wanita, agak aneh. Bagaimana mau membesarkan anak, kaum ini pun sangat merindukan anak. Apakah anak2 angkat atau anak2 bayi tabung mereka nantinya akan tumbuh seperti golongan mainstream atau melahirkan anak yang lebih menyeleweng lagi? Kalau saja golongan gay ini tidak akan membesarkan anak, saya terima saja keinginan mereka utk married.



2) Diskriminasi orang-orang handicap

Berbahagialah orang2 tuna (tuna netra, tuna rungu, tuna daksa, tuna grahita, tuna wicara) di Negara maju. Negara2 maju lebih memperhatikan orang2 yang tuna ini, dan memberikan fasilitas yang lebih baik untuk mereka. Lebih banyak research yang dilakukan (because developed countries have more funds for this cause), sehingga mereka tahu bagaimana terapi dan obat yang paling cocok untuk anak2 Down Syndrome, autistic, schizophrenia, paranoid, bipolar, Alzheimer's. Kalau di Indonesia, cukup satu cap untuk orang2 yang kurang beruntung ini: otaknya miring, titik. Orang-orang handicap tubuh di developed countries, mempunyai kamar mandi public yang khusus, yang lebih luas daripada kamar mandi public biasa. Kalau parkir, mereka mendapat tempat parkir paling dekat mall/tempat kerja. Mereka pun mendapat tunjangan uang dari pemerintah.


3) Diskriminasi umur, wajah, tinggi, dan berat badan

These types of discrimination are subtler.people know they exist, but rarely talk about it because they are much more difficult to comprehend. Walaupun secara teori, di atas resume/CV para pelamar kerja di Negara maju, tidaklah disebut umur atau tahun kelahiran, tapi ditulis pada resume/CV pengalaman kerja dan tahun kelulusan, jadi dengan mudah bisa disimpulkan candidate ini umurnya berapa, apakah 40-an, 30-an, atau 20-an. Lewat situ saja, hiring manager bisa mem-filter para candidates untuk urusan umur. Kalau di negara2 berkembang, umur dan tahun kelahiran ini merupakan suatu keharusan dicantumkan di CV.

Sebenernya apa urusannya umur dengan kemampuan bekerja? Kedua hal ini tidaklah berhubungan. Yang ada hanyalah, bahwa di negara2 berkembang, populasinya terlalu banyak (padat), sehingga competition menjadi parah. Lapangan pekerjaan sempit. Oleh karena itu, company lebih banyak pilihan, mereka bisa neko-neko minta ini-itu, mereka suka hire orang2 lebih muda (mereka bersedia digaji lebih murah) dan lebih energetic, lebih terbuka terhadap hal2 baru/training/usul2 baru. Belum lagi, yang muda2 itu lebih sehat, jadi produktivitas mereka lebih tinggi, lebih bisa lembur, jarang bolos kerja karena alasan sakit. Lho jangan disangka kalau yang muda2 selalu enak, masih banyak negara2 yang mementingkan seniority, eg Japan dan Korea. Di mana yang muda2, lebih sulit untuk mendapatkan pangkat tinggi karena adanya persepsi mereka masih muda, kurang pengalaman, walaupun merit mereka lebih OK daripada yang senior.

Tahukah Anda, on average orang2 atraktif mendapat gaji lebih besar 15% dari yang tampangnya dan bodynya kurang? Angka ini berbeda2 tergantung survey mana yang Anda lihat. Ada yang bilang, bahwa orang2 atraktif mendapatkan 5% lebih dari yang biasa saja. Makanya banyak yang operasi wajah, supaya terlihat lebih cantik dan lebih muda, supaya mendapatkan masa depan lebih cerah.

Contohnya di China, yang competition-nya super ketat (populasinya banyak sih), banyak remaja sehat yang kakinya dipatahkan secara sengaja, lalu dipakaikan sekrup pada kakinya. Everyday, the screws are adjusted to spread the legs further, allowing new bones to grow and fill the void between the broken bones. Kalau pergi ke dokter yang murah, akibatnya adalah pincang seumur hidup. Semua dilakukan demi mempercantik diri, supaya kesempatan mendapatkan pekerjaan (dan suami?) baik lebih terbuka lebar. Proses ini bisa berjalan sampai bbrp tahun lamanya. Ini salah satu artikel yang membahas ttg proses ini.

http://www.guardian.co.uk/world/2003/dec/15/gender.uk.

Namun memang, di China height discrimation ini keterlaluan, sih. Menurut artikel ini, untuk masuk sekolah hukum, wanita harus 5'1" minimal dan pria 5'5" minimal. Lalu orang2 di bawah 5'3" di beberapa tempat, tidak boleh mengambil ujian SIM. Malahan di artikel ini juga, ditulis seorang wanita berumur 52 tahun masih kepingin lebih tinggi dan mengambil prosedur yang berbahaya ini. Lalu bahkan, pemerintah China sendiri mengatakan sekarang orang2 Jepang lebih tinggi pada umumnya daripada orang China, malu doonngg sama Japanese.

Di banyak tempat di dunia ini, weight discrimination tidak menjadi masalah. Paling2 orang hanya mencibir, " eh si Anu kok gemuk sekali? Makannya apa nich?" Di bagian lain lagi spt Africa, gemuk itu malahan merupakan standard kecantikan, kalau kurus kerempeng tidak sexy. This perception has been contaminated by Hollywood perception of sexiness, jadi sekarang hampir seluruh dunia menganggap wanita hourglass figure yang montok, yang payudaranya penuh, pinggang kecil, kaki jenjang, pinggul besar sebagai sexy. Wahhhh kok ngelantur..saya sengaja kok, supaya pemirsa KoKi lebih attuned.wakakakak.

Ok-lah, orang2 yang obesitas harus mengalami lecehan dan ejekan orang2 umumnya, mereka ini untuk mencari pekerjaan lebih sulit, naik kapal terbangpun kadang2 disindir untuk beli 2 tiket sekaligus, tidak ada fasilitas seperti disediakan utk orang2 handicap lainnya. Padahal banyak orang obesitas ini yang mengatakan bahwa obesitas itu suatu penyakit yang di luar control mereka.



4) Diskriminasi status social, edukasi, background, dan kekayaan

Perihal ini, sesungguhnya adalah suatu retorik. Apa yang perlu dibahas lagi, soalnya ini yang paling jelas dari semua. Orang2 yang kaya, berpendidikan tinggi, dan punya gelar bangsawan lebih dipandang daripada yang tidak. Banyak sekali sinetron2 yang mengangkat kisah percintaan cewek miskin dengan cowok cakep, pintar, baik, dari keluarga kaya. Orang2 suku Jawa mengenal bibit, bebet, bobot untuk pencarian jodoh. Tidak disangkal bahwa banyak happy marriage hadir karena pasangan yang sepadan. Di India, system kasta, walaupun resminya sudah dilarang pemerintah, toh tetap exist dan sungguh sulit diubah. Sejak zaman Buddha Gautama saja, system ini sudah dikritik, tapi kenyataanya, sampai ribuan tahun kemudian, system ini masih exist.

Selain type2 yang sudah disebutkan, masih ada lagi diskriminasi lain-lain...ayoooo, apa lagi coba? Diskriminasi aksen. Kalau kita berbicara via telpon misalnya, wah ketahuanlah si anu dari Jawa Tengah/Timur, dari daerah Sunda, dari Sumatera, orang Batak, orang Melayu, orang keturunan Tionghoa, dsb. Nah, walaupun kita bahkan belum bertemu orang yang bersangkutan, kita bisa langsung menarik kesimpulan, wah saya nggak suka orang ini.berdasarkan aksen lawan bicara kita. Karena adanya unconscious stererotyping. Berdasarkan research yang pernah saya baca, misalnya, orang2 dari Selatan USA (bukan Amerika Selatan lho), mereka ini mendapatkan kompensasi lebih rendah daripada orang2 yang aksennya leibh baik (walaupun sama2 berkulit putih, sama agamanya, sama edukasinya). Idem with name discrimination. Belum juga melihat orangnya, lewat namanya kita sudah tahu, wah ini orang hitam, ini orang Afrika, ini orang China, ini orang India. Masih ada lagi, diskriminasi pandangan politik. Nah lho..list-nya tambah panjang aja yach. Baru2 ini ada wanita supporter McCain yang memasang papan di halaman depan rumahnya, "no candies for Obama supporter" (begitu kira-kira yang saya ingat). Intinya wanita ini tidak mau berbagi permen saat Halloween untuk anak2 yang orangtuanya support Obama.

In the end, I would like all of us to learn that prejudice will always exist, no matter where it is on earth. There is no way around it, but we can make earth a better place by being more tolerant and learn from past mistakes. Keeping mum about it, is not a solution in itself. I remember stories of Chinese women not too long ago, whose feet were bound, their bodies deformed, their lives shattered - just for the sake of men's pleasures. Such is the story of Golden Lotus Feet. Menindas golongan yang lemah untuk kesenangan golongan yang kuat. I am so glad this practice no longer exists. Untuk yang interested, ini saya ambil artikel dari Miss Wiki ttg hal ini. http://en.wikipedia.org/wiki/Footbinding. http://pixdaus.com/single.php?id=21273.

Selain itu, kita perlu juga membuka wawasan kita dan kita pun, perlu belajar bagaimana menghadapi orang2 yang akan memandang rendah kita. Apa yang kita lakukan saat itu? Inilah salah satu pelajaran yang penting dalam roda kehidupan.

Thanks all.

sumber: kompas

Reply With Quote
  #2  
Old 18th September 2010
stupid's Avatar
stupid stupid is offline
Senior Ceriwiser
 
Join Date: Jun 2010
Location: ██
Posts: 7,919
Rep Power: 245
stupid has disabled reputation
Default

weww panjang bener
Posted via Mobile Device
Reply With Quote
  #3  
Old 18th September 2010
rickysigala's Avatar
rickysigala rickysigala is offline
Ceriwiser
 
Join Date: May 2010
Location: medan
Posts: 645
Rep Power: 18
rickysigala tau seluk beluk forumrickysigala tau seluk beluk forumrickysigala tau seluk beluk forumrickysigala tau seluk beluk forumrickysigala tau seluk beluk forumrickysigala tau seluk beluk forumrickysigala tau seluk beluk forum
Default

ijin nyimak ndan..
Crtnya kepanjangan
Posted via Mobile Device
Reply With Quote
  #4  
Old 18th September 2010
DongFangWuDi's Avatar
DongFangWuDi DongFangWuDi is offline
Member Aktif
 
Join Date: Jun 2010
Posts: 277
Rep Power: 16
DongFangWuDi mempunyai hidup yang Normal
Default

panjang amat ndan
ada beberapa berita ga benar tuh ndan.
1. Namun bayangkan saja, konsumsi alcohol, rokok, pasti naik karena tingginya populasi pria. Jumlah wanita terbatas sedangkan blue DVD menjamur di mana-mana...apa akibatnya? >>>> wanita lebih banyak dari co ndan. 5 X dari jumlah co.
2.Lalu bahkan, pemerintah China sendiri mengatakan sekarang orang2 Jepang lebih tinggi pada umumnya daripada orang China, malu doonngg sama Japanese. >>> ga pernah dengar tuh.

sorry ndan di koment yach.
Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 01:06 PM.


no new posts