New York - Untuk pertama kalinya pelayan hotel Sofitel, New York, AS yang mengaku menjadi korban kekerasan seks mantan bos IMF Dominique Strauss-Kahn berbicara kepada media. Wanita bernama Nafissatou Diallo itu menceritakan secara detail bagaimana dirinya dipaksa melakukan oral seks oleh politikus Prancis itu pada 14 Mei lalu.
Dalam wawancara dengan majalah Newsweek, seperti dilansir harian
Sydney Morning Herald, Senin (25/7/2011), Diallo mengisahkan apa yang terjadi saat dirinya masuk ke kamar Strauss-Kahn untuk membersihkan
suite mewah yang dikiranya kosong itu. "Halo?
Housekeeping?" ujar wanita berumur 32 tahun.
Dikatakan Diallo, setelah masuk ke kamar, dirinya melihat seorang pria telanjang. Refleks, Diallo pun berbalik badan seraya berkata: "Oh, ya Tuhan. Maafkan saya."
Namun menurut Diallo, Strauss-Kahn berujar: "Anda tak perlu minta maaf." Setelah itu Strauss-Kahn memegang payudara Dialllo dan menutup pintu kamarnya.
Dikatakan Diallo, Strauss-Kahn kemudian mendorongnya ke ruang tamu dan mencoba memasukkan penisnya ke mulut wanita itu sementara Diallo terus melawan. Dikisahkan Diallo kepada
Newsweek, Strauss-Kahn juga memaksanya berlutut dan memaksanya melakukan oral seks. Menurut Diallo, insiden itu berlangsung selama tak kurang dari 15 menit.
Diallo menuturkan, setelah berhasil kabur, dirinya bersembunyi di koridor untuk menenangkan dirinya. Saat itu dia melihat Strauss-Kahn keluar dari kamarnya dengan membawa kopernya. Menurut Diallo, Strauss-Kahn sempat mengangguk padanya sebelum kemudian menatap lurus ke depan tanpa mengatakan apapun.
Strauss-Kahn telah membantah semua tuduhan yang diarahkan padanya. Kasusnya akan kembali digelar di persidangan pada 1 Agustus mendatang.
sumber