FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Nasional Berita dalam negeri, informasi terupdate bisa kamu temukan disini |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() ![]() Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) hari ini menggelar silaturrahmi dengan 12 pimpinan ormas Islam di Kantor Presiden. Pertemuan membahas persiapan menghadapi bulan Ramadan. Pertemuan ini dinilai Kepala Negara istimema dan tepat agar pada bulan suci Ramadan yang sebentar lagi akan tiba, dapat secara bersama, bersinergi, dan melakukan ikhtiar yang tepat untuk rakyat. "Sebagaimana layaknya negara yang sedang membangun tentu banyak masalah dan tantangan yang dihadapi, seperti halnya pada pemerintahan sebelumnya. Banyak yang sudah dicapai, namun masih banyak pula yang masih harus diperbaiki dan tingkatkan," ujar Presiden di Kantor Presiden, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta, Senin (25/7/2011). Di banyak negara, Presiden menjelaskan, yang sering menjadi berita di media massa adalah peran dari pada ekonom, pebisnis, politikus, ilmuwan dalam memajukan kehidupan berbangsa. "Tetapi, di Indonesia memiliki kekhasan tersendiri, di mana para ulama, pemuka agama, dan kelompok masyarakat sering menentukan keberhasilan kita di dalam mengatasi permasalahan bangsa dan memajukan kesejahteraan rakyat," Presiden menjelaskan. Sensus penduduk terakhir disebutkan bahwa jumlah umat Islam Tanah Air berkisar 207 juta atau 87 persen dari total penduduk. "Kebersamaan antara ulama dengan umaroh menjadi sangat penting agar umat kita, rakyat kita sesungguhnya, juga terus dapat dimajukan kehidupannya, tentu diridhoi oleh Allah SWT," kata Presiden. Dalam menjalani kehidupan berbangsa, Presiden menambahkan, tidak bisa hanya dengan menganut satu atau dua nilai saja. Demokrasi adalah sesuatu yang dianut dan pilih nilai-nilainya, begitu juga dengan nilai ekonomi, hukum, dan lainnya. Tetapi Presiden menegaskan bahwa nilai agama, moral, dan budi perketi tidak boleh dilupakan. "Ini yang barangkali sering terlupakan sehingga kehidupan sebuah bangsa bisa menjadi keruh dan kemudian muncul-muncul masalah yang sesungguhnya bisa dicegah dan atasi," ujarnya. Ketum PBNU KH Said Agil Siraj mewakili ormas Islam lainnya mengatakan, ormas Islam mengecam tindak kekerasan yang tidak atau mengatasnamakan agama. "Dengan mengatasnamakan jihad, dengan mengatasnamakan Islam tapi kalau itu dengan tindak kekerasan apalagi sampai teror yang memakan korban, kami bersepakat itu bertentangan dengan ajaran Islam," kata Said Agil. "Kami ormas Islam membawa misi Islam yang santun, moderat, dan toleran seperti yang kita kenal selama ini Islam ala Indonesia," katanya. Mendampingi Presiden dalam silaturrahmi ini Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Mensesneg Sudi Silalahi, Mendagri Gamawan Fauzi, Menag Suryadharma Ali, Seskab Dipo Alam. Sementara itu pimpinan Ormas yang hadir Sekjen PBNU Marsudi Syuhud, Ketua Muhammadiyah Helmi Burin, Ketum Al Irsyad Al Islamiyah Zed Bahmid, Ketum Ittihadiyah Nazri Adiani, Ketum Ar Robth Al Alawiya Ahmad Al Atas, Ketum Syarikat Islam Indonesia Mohammad Mufti, Perti Amin Lubis, Ketua AZZIKRA Lutfi A Tamimi, Ketua Piti Wahyudi Patra, Ketua Matiaul Anwar Ahmed Syadeli, dan Ketua Persis Taufik Rahman. sumber |
#2
|
||||
|
||||
![]()
meskipun berbeda pandangan
tapi yg pntg tetap damai ![]() |
![]() |
|
|