FAQ |
Calendar |
SEARCH |
Today's Posts |
|
News Semua berita yg terjadi di dunia internasional ataupun lokal diupdate disini |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
Info bagi pencinta biawak
Semua spesies di bawah ini termasuk ke dalam spesies Appendix II kecuali spesies yang diberi keterangan Appendix I.
Varanus auffenbergi Sprackland 1999 (The Roti Monitor) Sub-Genus: Odatria Persebaran/Locality: Pulau Roti dan kepulauan kecil sekitarnya Ukuran dan Ciri Fisik: ± 60cm (TL) ± 25cm(SVL); V.auffenbergi berwarna biru keabu-abuan gelap dengan pola totol warna krem yang tidak teratur. Perilaku&Habitat: Hutan sabana Diet: serangga, telur, hewan pengerat berukuran kecil Reproduksi: masa inkubasi telur 90-130 hari (29,5ºC-30ºC) Catatan: V.auffenbergi awalnya masuk ke dalam V.timorensis kompleks, namun kemudian dibedakan oleh Sprackland dari pola, jumlah dan warna sisik. Varanus bengalensis nebulosus Grey 1831 (App. I) (The Clouded Monitor) Sub-Genus: Empagusia Persebaran/Locality: Birma, Vietnam, Kambodia, Semenanjung Melayu, Sumatera, Jawa, Kep.Sunda Kecil Ukuran dan Ciri Fisik: 100cm-150cm (TL), 45cm-60cm (SVL) Habitat&Perilaku: Hutan dan atau semak-semak primer; Terestrial Diet: invertebrata, serangga, mamalia kecil, kadal, ikan, ular, kodok Reproduksi: masa inkubasi 235-254 hari (29ºC-30ºC) Catatan: Perbedaan V.b.nebolosus dengan V.b.bengalensis (Iran, Pakistan, Afganistan), selain daerah persebaran, adalah V.b.bengalensis memiliki sisik yang lebih besar di wilayah di atas mata dan memiliki jumlah sisik yang memiliki lebih sedikit sisik di seputar badannya dari pada V.b.nebolosus. Ukuran jantan V.b.nebolosus lebih besar ketimbang betina. Varanus caerulivirens (The Blue Pinspot Monitor). Sub-Genus: Euprepiosaurus Persebaran/Locality: Halmahera, Maluku Ukuran dan Ciri Fisik: warna sisik biru kehijau-hijauan, jumlah deret sisik tubuh yang banyak, lidah berwarna merah jambu, Habitat: Hutan Bakau Diet: - Reproduksi: - Catatan: V.caerulivirens berkerabat dekat dengan V.indicus. Varanus ceramboinensis (The Seram Mangrove Monitor) Sub-Genus: Euprepiosaurus Persebaran/Locality: Pulau Seram, Maluku, Banda, Buru, Obi Ukuran dan Ciri Fisik: berwarna gelap dengan pola bergaris, lidah berwarna cerah Habitat: Hutan bakau Diet: Serangga, kadal, tikus Reproduksi: - Catatan: - Varanus doreanus (kalabeck) (The Blue-tailed Monitor) Mayer 1874; V.d.finschi Horn&Zeigles 1994 V.d.finchi Sub-Genus: Euprepiosaurus Persebaran/Locality: Papua Nugini, Australia (semenanjung Cape York) Ukuran dan Ciri Fisik: 135cm (TL); ekor 1.6x SVL; warna badan gelap kebiru-biruan dengan totol kuning, warna leher putih-kuning, warna ekor biru dengan pola garis vertikal. Habitat&Perilaku: Hutan; terestrial Diet: Serangga, tikus, ikan, Reproduksi: - Catatan: - Varanus dumerili Schlegel 1839; V.d.heteropolis Boulenger 1892 (The Brown Roughneck or Dumeril's Monitor) Sub-Genus: Empagusia Persebaran/Locality: Birma, Thailand, Malaysia, Sumatera, Borneo, Bangka, Belitung Ukuran dan Ciri Fisik: 100cm-140cm (TL); kepala V.dumerilii berwarna cerah ketika masih baby, dan akan pudar seiring pertumbuhannya. Habitat&Perilaku: Hutan, Bakau, Rawa; terestrial semi aquatic Diet: Invertebrata (kepiting kecil), serangga, telur kura-kura, burung Reproduksi: masa inkubasi telur 215-222 hari (27.5ºC-30ºC) Catatan: V.dumeril disebut tut-too di Thailand atau hao-chang-kao (biawak putih hutan) sedangkan di Malaysia disebut Biawak Kudong. Varanus indicus indicus Daudin 1802; V.i.spinulosus Lesson 1802 (The Mangrove Monitor) Sub-Genus: Euprepiosaurus Persebaran/Locality: Papua Nugini, Halmahera, Maluku, Timor, Kep.Mikronesia, Kep.Solomon Ukuran dan Ciri Fisik: ±150cm (TL), 45cm-60cm (SVL); V.i.spinnulosus berukuran lebih kecil dan bertubuh lebih gempal ketimbang ukuran tubuh V.indicus pada umumnya dengan pola totol-totol kuning besar di tubuh belakangnya.. Habitat&Perilaku: Dekat perairan tepi pantai/sungai, bakau, rawa, hutan perkebunan; terrestrial, aktif, pemanjat dan perenang yang hebat. Diet: ikan, serangga, kadal, mamalia kecil, burung, tikus Reproduksi: masa inkubasi 152-182 hari (suhu ?) Catatan: V.indicus ditangkap untuk perdagangan kulit, bahan makanan dan di beberapa tempat dianggap hama karena memakan hewan ternak domestik. Varanus jobiensis (karlschmidti) Ahl 1932 (The Peach-Throated Monitor/The Sepik Monitor) Sub-Genus: Euprepiosaurus Persebaran/Locality: Papua Nugini Ukuran dan Ciri Fisik: 120cm (TL) 45cm (SVL); warna leher yang mencolok, kuning sampai pink, dengan warna ekor biru Habitat&Perilaku: rawa, hutan tropis, semak, tidak terlalu aquatic ketimbang V.indicus Diet: serangga, kadal, ikan Reproduksi: Catatan: terkenal karena kecantikan warnanya, namun juga termasuk jenis yang susah ditangkarkan karena penyakit, parasit dan amuba. Varanus panoptes horni Bohme 1988 (The Argus Monitor/Sand Goana) Sub-Genus: Varanus Persebaran/Locality: Papua Nugini Ukuran dan Ciri Fisik: 140cm (TL), jumlah sisik melintang lebih banyak ketimbang V.p.Gouldii dan memiliki pola warna ekor bergaris Habitat&Perilaku: perairan sungai, rawa; kuat, agresif Diet: serangga, kadal, ular, telur, kodok, burung Reproduksi:masa inkubasi telur 210-229 hari (28ºC) Catatan: V.p.horni terkadang berdiri bipedal untuk mengintai mangsa dan bertarung Varanus macraei (The Blue Tree Monitor). Sub-Genus: Euprepiosaurus (kelompok spesies V.prasinus) Persebaran/Locality: Papua Nugini Ukuran dan Ciri Fisik: ±130cm (TL), panjang ekor 1.8x SVL Habitat&Perilaku: Hutan tropis primer; hutan perkebunan; Arboreal Diet: Burung, Serangga, kadal, tikus Reproduksi: - Catatan: - Varanus komodoensis Ouwens 1912 (App. I) (The Komodo Monitor/Dragon) Sub-Genus: Varanus Persebaran/Locality: Pulau Komodo, Rintja, Pandar, Flores Ukuran dan Ciri Fisik: 2,5m-3.5m; Habitat&Perilaku: hutan, daerah savanah; agresif, kuat, cerdas, baby komodo umumnya lebih arboreal, komodo dewasa terestrial Diet: rusa, babi hutan, mamalia, tikus, serangga, kadal pohon (baby komodo) Reproduksi: 237-280 hari (29ºC) Catatan: komodo telah berhasil ditangkarkan dan dikembangbiakkan di U.S National Zoo di Washington, sepasang komodo menghasilkan 55 baby komodo dari 3 tempat bertelur. Beberapa temuan juga menatakan bahwa karena kepintarannya, komodo dapat diajar layaknya anjing: ”Collins (1956) trained young specimens to jump through hoop and perform other dextrous acts to obtain food. The temperament of individual dragons varies enormously. Proctor (1929)* published a picture of an infant playing with an unrestrained adult dragon at the London Zoo and stated "She would tear a pig to pieces but can be trusted with children. In later years Ms. Proctor was confined to an invalid chair and was accompanied on her excursions through the zoological gardens by a dragon (presumably the same specimen) who could not be restrained from snapping at the bedded-out flowers” Varanus melinus Bohme&Ziegler1997 (The Yellow-headed Monitor) Sub-Genus: Euprepiosaurus Persebaran/Locality: Kep.Maluku, Pulau Sula, Pulau Obi, Ukuran dan Ciri Fisik: 80cm-120cm (TL); badan berwarna kuning, lidah berwarna pink, bagian leher berwarna hitam dengan pala batik (reticulated) Habitat&Perilaku: hutan; arboreal/semi terestrial Diet: tikus, serangga Reproduksi:masa inkubasi telur 168-171 (28.5ºC) Catatan: kebanyakan deskripsi spesimen berasal dari hasil tangkapan liar dan suplier V.prasinus Schlegel 1839 (Emerald Green Tree Monitor) Sub-Genus: Euprepiosaurus Persebaran/Locality: Papua Nugini Ukuran dan Ciri Fisik: ±120cm (TL); warna badan hijau kebiru-biruan Habitat: hutan hujan tropis Diet: serangga, kadal, tikus Reproduksi:masa inkubasi telur 165 hari (30ºC-32ºC) Catatan: ritual pertarungan antarjantan terjadi di atas pohon dengan posisi badan bipedal. V.kordensis (gambar menyusul) Sub-Genus: Euprepiosaurus Persebaran/Locality: Papua Nugini Ukuran dan Ciri Fisik: 120cm (TL); warna badan hijau kebiru-biruan dengan garis hitam melintang sebagai pola di punggung Habitat: hutan tropis Diet: serangga, kadal, tikus Reproduksi:- Catatan: perbedaan dengan V.p.prasinus adalah dari morfologi, ada yang menyatakan V.kordensis merupakan subspesies dari V.prasinus ssp (Bohme,?), ada juga yang menyatakan bahwa V.kordensis merupakan spesies tersendiri (Becker, 1998; Jacobs, 2000) Varanus reisengeri (The Yellow Tree Monitor) Sub-Genus: Euprepiosaurus Persebaran/Locality: Papua Nugini Ukuran dan Ciri Fisik: ±110 cm (TL), warna tubuh kuning dengan garis-garis hitam berpola Habitat: Hutan Tropis Diet: serangga, tikus, kadal Reproduksi: - Catatan: V.reisengeri bagian dari V.prasinus kompleks namun telah menjadi spesies sendiri Varanus rudicollis Gray 1845 (The Roughneck Monitor) Sub-Genus: Empagusia Persebaran/Locality: Thailand, Myanmar, Birma, Semenanjung Malaysia, Riau, Kalimantan, Ukuran dan Ciri Fisik: 140cm-180cm (TL) Habitat&Perilaku: hutan primer dan hutan sekunder, hutan bakau; terestrial, semi arboreal Diet: serangga, kodok Reproduksi:masa inkubasi telur 185 hari (30ºC) Catatan: V.rudicollis di Thailand disebut ngu-hao-chang (cobra gajah) dan dipercaya dapat menyemprotkan bisa dari mulutnya, di Malaysia disebut Biawak Serunai dan di Kalimantan disebut Biawak Punggur. Varanus salvadorii Peters&Doria 1878 (The Crocodile Monitor) Sub-Genus: Papuasaurus Persebaran/Locality: Papua Nugini Ukuran dan Ciri Fisik: ±165cm-200cm (TL), badan berwarna gelap dengan totol kuning, gigi gergaji, cakar panjang, tajam dan melengkung, rahang besar, ekor melingkar responsif Habitat&Perilaku: Hutan Tropis; arboreal, aktif, Diet: burung, kodok, mamalia kecil, tikus Reproduksi: masa inkubasi 176 hari (29ºC) Catatan: jenis biawak yang muda tertekan dalam penangkaran, butuh kelembaban tinggi dan kandang yang luas serta vertikal. V.salvadorii dinyatakan sebagai biawak terpanjang, beberapa spesimen terukur panjang tubuhnya sampai 5m, beberapa spesimen yang tercatat memiliki panjang tubuh 300cm-475cm Varanus salvator compleks (The Asian Water Monitor) V.s.salvator Laurenti 1788 Sub-Genus: Soterosaurus Persebaran/Locality: Sumatera, semenanjung Malaya, Birma, Thailand, Sri Langka, Borneo Ukuran dan Ciri Fisik: ±200-250cm, tubuh warna gelap abu-abu dengan totol kuning pucat Habitat&Perilaku: dekat pada perairan, sungai di dalam hutan, tepi pantai; terestrial aquatic Diet: serangga, kadal, ular, burung, ikan, kodok telur, tikus, rusa, mayat manusia, bangkai hewan Reproduksi:masa inkubasi telur 180-370 hari (30ºC) Catatan: semua V.salvator kompleks adalah hewan (semi) aquatic dan tercatat dapat menyeberangi lautan dan berpindah pulau. V.salvator kompleks memiliki toleransi yang tinggi dengan suhu udara rendah dibandingkan dengan biawak lainnya. Di Bali V.salvator ssp disebut alu, weti di Flores, dan umumnya disebut Biawak Air. Di Thailand disebut hiah dengan konotasi yang merendahkan dan ofensif, maka V.salvator lebih sering disebut tua-nguen-tua-tong (makhluk dari perak dan emas) oleh orang awam; orang Filipina menyebutnya Halo, di Bengali disebut godhika, karabagoya orang menyebutnya di Srilangka dan di Bangladesh disebut pani-godhi/pani-goishap. V.s.cummingi* Martin 1838 Sub-Genus: Soterosaurus Persebaran/Locality: Filipina Selatan;Mindanao, Samar, Layte Ukuran dan Ciri Fisik:150cm; dengan tubuh berwarna kuning dominan Habitat&Perilaku: dekat pada perairan, sungai di dalam hutan, tepi pantai; terestrial aquatic Diet: serangga, kadal, ular, burung, ikan, kodok telur, tikus, rusa, mayat manusia, bangkai hewan Reproduksi: masa inkubasi telur 180-370 hari (30ºC) Catatan: - V.s.nuchalis** Gunther 1872 Sub-Genus: Soterosaurus Persebaran/Locality: Filipina; Cebu, Panay, Ticao Ukuran dan Ciri Fisik: 60cm (SVL); tubuh berwarna cerah dan memiliki sisik besar di sekitar leher Habitat&Perilaku: dekat pada perairan, sungai di dalam hutan, tepi pantai; terestrial aquatic Diet: serangga, kadal, ular, burung, ikan, kodok telur, tikus, rusa, mayat manusia, bangkai hewan Reproduksi: masa inkubasi telur 180-370 hari (30ºC) Catatan: - V.s.marmoratus Weigmenn 1834 Sub-Genus: Soterosaurus Persebaran/Locality: Filipina; Luzon, Samar, Palawan, Calamian Ukuran dan Ciri Fisik: 80cm (SVL) 200cm (TL); tubuh berwarna gelap dengan totol kuning Habitat&Perilaku: dekat pada perairan, sungai di dalam hutan, tepi pantai; terestrial aquatic Diet: serangga, kadal, ular, burung, ikan, kodok telur, tikus, rusa, mayat manusia, bangkai hewan Reproduksi: masa inkubasi telur 180-370 hari (30ºC) Catatan: - V.s.bivittatus Kuhl 1820 Sub-Genus: Soterosaurus Persebaran/Locality: Jawa, Bali, NTB, NTT Ukuran dan Ciri Fisik: ±200cm; dengan warna tubuh gelap dan totol kuning di punggung dan bagian bawah berwarna kuning. Habitat&Perilaku: dekat pada perairan, sungai di dalam hutan, tepi pantai; terestrial aquatic Diet: serangga, kadal, ular, burung, ikan, kodok telur, tikus, rusa, mayat manusia, bangkai hewan Reproduksi: masa inkubasi telur 180-370 hari (30ºC) Catatan: V.s.togianus* Peters 1872 Sub-Genus: Soterosaurus Persebaran/Locality: Sulawesi, Pulau Togian Ukuran dan Ciri Fisik: ±180-200cm; warna tubuh gelap Habitat&Perilaku: dekat pada perairan, sungai di dalam hutan, tepi pantai; terestrial aquatic Diet: serangga, kadal, ular, burung, ikan, kodok telur, tikus, rusa, mayat manusia, bangkai hewan Reproduksi: masa inkubasi telur 180-370 hari (30ºC) Catatan: ****- V.s.andamanensis Deraniyagala 1944 Sub-Genus: Soterosaurus Persebaran/Locality: Kep.Andaman Ukuran dan Ciri Fisik:200-220cm; jenis melanistik (gelap) Habitat&Perilaku: dekat pada perairan, sungai di dalam hutan, tepi pantai; terestrial aquatic Diet: serangga, kadal, ular, burung, ikan, kodok telur, tikus, rusa, bangkai hewan Reproduksi: masa inkubasi telur 180-370 hari (30ºC) varanus becarri (keterangan hampir sama dengan v.prasinus dan v.macraei) Varanus timorensis ssp Gray 1836 (V.t.similis, V.t.scalaris, V.t.orientalis) (The Timor Monitor) Sub-Genus: Odatria Persebaran/Locality: Timor, Roti, Samoa, Sawu Ukuran dan Ciri Fisik: 60cm (TL), 25cm(SVL); warna hijau gelap dengan totol kuning Habitat&Perilaku: hutan kering savanah Diet: kadal, invertebrata Reproduksi:masa inkubasi 93-186 hari (27ºC-30ºC) Catatan: belum ada catatan lebih dalam mengenai V.timorensis; spesies ini memiliki hubungan dengan V.auffenbergi. Varanus yuwonoi (The Tri-Colored Monitor) Sub-Genus: Euprepiosaurus Persebaran/Locality: Halmahera, Maluku dan sebelah timur Sulawesi Ukuran dan Ciri Fisik:- Habitat&Perilaku:- Diet:- Reproduksi:- Catatan: ditemukan oleh Frank Bambang Yuwono Varanus zugorum (The Silver Monitor). Sub-Genus: Persebaran/Locality: Ukuran dan Ciri Fisik: Habitat&Perilaku: Diet: Reproduksi: Catatan: catatan tambahan....itung2 ngeramein forum biawak,nambahin info dari sticky yg di atas...oia pic disini kebanyakan diambil dari situs tetangga (varanus.nl; mampang505.org) dan beberapa dari foto kawan (thx om J.M.P) begitu juga info dan keterangannya (big thx to Mr.Daniel Bennet dan J.M.P atas ilmunya...) yg dsusun oleh bro absurd dr forum lama neh Moga2 berguna bagi semua trutama gw pribadi………. |
#2
|
||||
|
||||
g ada sumbernya ndan
|
#3
|
||||
|
||||
di tempat ogut masih banyak yg liar..
kalo ketangkep, di sate bareng2
__________________
ï·² ☯ ✡ ☨ ✞ ✠☮ ☥ ☦ ☧ ☩ ☪ ☫ ☬ â˜* ✌
|
#4
|
||||
|
||||
maaf ndan,sumbernya dr forum lawas,Dunia Satwa yg udh tutup
|
#5
|
||||
|
||||
wah..
ane baru tau ndan kalo biawak kya gitu,,, |
#6
|
||||
|
||||
appendix ndan rata'' yg lebih aneh kita ga bs breed mereka,yg lebih aneh lg malah amrik sukses breeding smua jenis biawak langka itu
|
#7
|
|||
|
|||
thanks infonya...makasih...
|
#8
|
|||
|
|||
makasih infonya
|
#9
|
|||
|
|||
thanks infonya...makasih... hahahah
|
#10
|
|||
|
|||
nice info thanks
|
|
|