Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyatakan keinginan untuk meninjau ulang Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA). Hal itu disampaikannya pada Menteri Muda Jepang untuk Urusan Luar Negeri Nobuo Kishi dalam pertemuan di Jakarta, Senin (6/3) kemarin.
“Tinjauan ulang ini agar kemitraan ekonomi Indonesia-Jepang yang telah berjalan dengan sangat baik dapat menyesuaikan diri terhadap berbagai tantangan jaman sehingga tetap saling menguntungkan bagi kedua belah pihak,” kata Retno dalam keterangan tertulisnya hari ini.
Jepang merupakan salah satu mitra dagang utama bagi Indonesia selain Tiongkok, Amerika Serikat dan India. Namun, tren perdagangan baik dari sisi ekspor maupun impor antara kedua Negara terus menunjukkan penurunan setidaknya dalam enam tahun terakhir.
Jika pada 2011 total perdagangan kedua Negara mencapai US$ 53,15 miliar, maka pada 2016 jumlahnya tinggal US$ 29,08 miliar. Begitu juga nilai surplus neraca dagang Indonesia terhadap Jepang terus merosot dari US$ 14,27 miliar pada 2011 hingga tinggal US$ 3,11 miliar pada 2016.
Baca Selengkapnya ==> Kerjasama Indonesia - Jepang