Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Health

Health Mencegah lebih baik dari mengobati. Cari tahu dan tanya jawab tentang kesehatan, medis, dan info dokter disini

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 12th August 2016
Gusnan's Avatar
Gusnan Gusnan is offline
Moderator
 
Join Date: Jun 2013
Posts: 27,623
Rep Power: 49
Gusnan memiliki kawan yg banyakGusnan memiliki kawan yg banyakGusnan memiliki kawan yg banyak
Default Petuah Soal Hubungan Seksual dari Abad ke-19, Apa Saja?




Panduan hubungan seks pada abad 19 melarang hubungan seks sebelum makan dan juga melarang melakukan seks sambil melamun. (Sumber us.archive.org)





Washington, DC - Bagi beberapa pasangan suami dan istri pada masa kini, ada banyak sumber informasi yang mendatangkan inspirasi tentang hal-hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan mutu hubungan intim.
Ada begitu banyak saran yang bisa dipertimbangkan. Meski, cukup banyak juga nasihat asal-asalan yang beredar.
Apa pun, setidaknya pengetahuan kita tentang seks saat ini telah lebih baik dibandingkan dengan pengetahuan nenek moyang kita pada tahun 1800-an.


Dikutip dari Smithsonian Magazine pada Kamis (11/8/2016), Dan Piepenbring mencoba menelusuri sebuah buku 64 halaman yang diterbitkan pada 1861.
Pada hakikatnya, buku ini merupakan kumpulan nasihat-nasihat tentang seks di masa itu. Piepenbring mencoba membeberkan beberapa kutipan menarik dari buku karya pengajar fisiologi bernama James Ashton tersebut.
Salah satu contohnya, dalam buku tersebut dituliskan bahwa orang yang berkecenderungan (predisposisi) mengidap penyakit tertentu dilarang melakukan hubungan seks sebelum makan atau jangan buru-buru melakukannya setelah makan.
Kenapa? Menurut buku tersebut, dampak buruk hubungan seks pada lambung diduga dapat memperlemah pencernaan, terutama bagi kaum pria.
Banyak pria yang bermuram durja dapat melihat kaitan ketidakbahagiaannya dengan hubungan seksual yang ceroboh.
Buku tersebut dengan ringkas membahas mulai dari "Ketertarikan Bersama Antara Dua Jenis Kelamin", dilanjutkan dengan "Saat dan Cara Menghamili", dan "Ketika Hubungan Seks Tidak Bisa Terjadi".
Pikiran yang melamun juga dianggap berbahaya karena alasan seseorang melakukan hubungan seks adalah untuk melakukan reproduksi.
Nah, begini alasannya menurut pandangan abad ke-19. Ketika seorang pria sedang melakukan hubungan seks dan pikirannya berkelana ke mana-mana, maka produknya akan lemah. Dengan demikian, jika istrinya hamil, maka keturunannya nanti akan "inferior".
Fakta ini terlihat pada keturunan para jenius hebat yang diduga sedang berpikir tentang hal lain ketika sedang melakukan seks untuk mendapatkan anak. Karena alasan itu, keturunan mereka seringkali jauh di bawah kecerdasan orangtuanya.
Namun, Piepenbring menuliskan, "Ternyata pendidikan seks berabad lalu bahkan lebih klinis, mengajari, dan lemah. Semua itu hanya cocok kalau orang malah berniat mengurangi kenikmatan seks."

Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 07:07 AM.


no new posts