Posko Perjuangan Rakyat (Pospera), Sabtu (25/6/2016), membantah telah mengintervensi pengakuan kelima mantan pengumpul data KTP untuk Ahok
- Juru bicara "
Teman Ahok", Singgih Widyastomo, mengatakan, pihaknya tidak pernah menyebut organisasi Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) sebagai penggerak sejumlah mantan anggota
Teman Ahok untuk mengungkapkan kecurangan yang mereka lakukan saat mengumpulkan data KTP untuk mendukung Ahok.
Teman Ahok merupakan kelompok pendukung Gubernur petahana DKI Jakarta
Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok untuk maju secara independen pada Pilkada DKI 2017,
Singgih mengatakan pada Sabtu (25/6/2016) malam bahwa sikap Pospera yang menuntut permintaan maaf dari
Teman Ahok tampaknya seperti orang yang kebakaran jenggot.
Singgih mengatakan hal itu saat menanggapi tuntutan permintaan maaf yang disampaikan Pospera. Pospera mengatakan,
Teman Ahok sudah menyebut organisasi itu sebagai sayap partai politik dan berada di balik munculnya sejumlah mantan
Teman Ahok yang mengaku berbuat curang saat mengumpulkan data KTP dukungan untuk Ahok.
"Jika Pospera kebakaran jenggot karena disebut-sebut sebagai penggerak di balik bekas
Teman Ahok, jelas kami tidak tahu. Kami hanya pernah menduga aksi bekas
Teman Ahok merupakan inisiatif dari ormas tertentu. Sehingga salah besar jika Pospera menuntut kami meminta maaf," ujar Singgih melalui pesan singkatnya kepada
Kompas.com.
"Bagi kami konfrensi pers Pospera hari ini malah mengonfirmasi bahwa para bekas
Teman Ahok memang dipayungi oleh ormas tertentu, bukan bergerak secara pribadi dan telah berkoordinasi dengan ormas tersebut sebelum melakukan gerakan," ujar Singgih.
Sabtu siang, Pospera mengadakan konfrensi pers terkait pernyataan
Teman Ahok yang menurut mereka telah menuding Pospera sebagai organisasi sayap partai politik dan mengintervensi pengakuan kecurangan yang disampaikan oleh lima mantan
Teman Ahok itu.