Indeks dollar AS masih berkutat di bawah 80. Masalah debt ceiling ini masih menekan nilai tukar dollar AS. Penghentian sebagian operasional juga menambah tekanan tersebut. Berbagai aktivitas pemerintahan yang membantu perekonomian terhenti sehingga memicu kekhawatiran pelambatan ekonomi di AS. Potensi pelambatan ekonomi AS akan berimbas pada penundaan kebijakan tapering bank sentral AS.
Masalah debt ceiling ini sebenarnya sudah terjadi setiap tahun. Pemerintah Obama memerlukan persetujuan dari parlemen AS untuk berhutang lagi karena batas atas utang telah tersentuh, padahal keuangan negara sudah menipis untuk menopang roda pemerintahan. Namun karena partai oposisi Republik memiliki kekuatan yang sama di parlemen, akhirnya terjadi tarik menarik masalah persetujuan ini. Republik mempunyai agenda tersendiri, demikian pula Demokrat.
Dan seperti yang sudah-sudah, debt ceiling ini biasanya usai sebelum deadline pembayaran hutang AS berikutnya. Namun tetap saja ini menimbulkan kekhawatiran pasar karena parlemen selalu menyelesaikannya di saat kritis mendekati deadline. Kali ini kementrian keuangan AS mengatakan deadline kesepakatan harus sudah tercapai sebelum tanggal 17 Oktober 2013.
Pagi ini bank sentral Jepang telah merilis hasil rapat kebijakan moneternya dan tidak ada perubahan kebijakan yang dilakukan. Ini tentunya mengecewakan pelaku pasar yang menantikan kebijakan pelonggaran moneter yang agresif. Yen menguat terhadap dollar dan Nikkei terkoreksi akibat berita ini.
Sementara malam hari nanti tidak akan ada rilis data Non-farm Payrolls dan tingkat pengangguran AS. Kantor Biro Statistik Tenaga Kerja AS telah mengkonfirmasi bahwa tidak akan ada rilisan data dari kantor ini selama shutdown berlangsung. Dan kita masih belum mengetahui kapan pemerintahan federal AS kembali beroperasi penuh.</div></div></div>
25th April 2016
NFP,Kagak Dirilis
