(Antara)-Keindahan bentuk dan ragam dari Suiseki, merupakan gambaran kekayaan alam yang tidak bisa dibentuk oleh manusia. Suiseki adalah seni atau keindahan batuan, yang terkikis oleh air selama ratusan bahkan jutaan tahun. Salah satu tempat yang kaya akan keindahan alami suiseki, adalah Kabupaten Kebumen, di Jawa Tengah.
Suiseki merupakan jenis bebatuan alam yang memiliki bentuk nan indah dan unik, tanpa polesan atau dibentuk oleh tangan manusia. Keindahan alami batu suiseki inilah yang menyebabkannya diburu para pencinta batu.
Suiseki, berasal dari bahasa cina, Sui dan Sek, yang berarti air dan batu. suiseki merupakan batu yang terkikis oleh air selama ratusan bahkan jutaan tahun lamanya.
Beragam bentuk suiseki yang semakin jarang ditemukan di alam bebas, menjadi alasan komunitas pecinta batu di Kebumen, menjelajahi Sungai Luk Ulo, untuk mencari suiseki.
Keindahan alami yang menjadi seni batu tertua di dunia ini, telah lama ditekuni oleh pencinta seni, seperti Bambang Indrajit, warga jalan gelatik, kelurahan Panjer, Kabupaten Kebumen ini, memiliki ratusan jenis suiseki, yang tersimpan di rumahnya.
Ia mengatakan, Kebumen pernah menjadi ikon suiseki asia, karena menyimpan keberagaman jenis dan bentuk suiseki. Ia menambahkan dengan melihat batu suiseki, seperti halnya melihat alam asli dan kebesaran tuhan.
Bambang menambahkan, harga sebuah suiseki bisa mencapai puluhan juta rupiah, sangat tergantung pada jenis batu, keunikan bentuk dan besar kecilnya ukuran batu. Kabupaten Kebumen memang dikenal memiliki kekayaan bebatuan yang luar biasa. Hampir semua jenis batu bisa ditemukan, seperti batuan badar besi merah dan hijau, giok, naga sui, kecubung wulung, batu ginggang dan batu jenis carnelia.
<span style="display:block; text-align:center;">
23rd April 2016
Kebumen Simpan Keindahan Alami Suiseki
