Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Lounge > Jokes

Jokes Segala hal yang lucu dan kocak bisa kamu baca ataupun share disini.

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 12th April 2016
Arianti17's Avatar
Arianti17 Arianti17 is offline
Ceriwiser
 
Join Date: Apr 2016
Posts: 321
Rep Power: 10
Arianti17 mempunyai hidup yang Normal
Default Humor Orang Aceh

#just for fun



Sebut saja namanya Turmuzi tinggal di Banda Aceh umur65 tahun. Sudah 30 tahun dia terpisah dengan sahabatnya Joni yang lebih memilih tinggal di Medan. Dia pun bermaksud mengunjungi Joni di Medan. Maklum kangen dengan kawan dekatnya itu.



Dia pun menyiapkan segala sesuatunya untuk pergi ke Medan, termasuk Rencong di kedua pinggangnya sebagai bekal. Dengan naik bus dia pun pergi menuju Medan. Turmuzi memilih duduk di pinggir pintu depan sambil menikmati semilirnya angin. Dia pun tertidur pulas, sejam kemudian dia terbangun dan bertanya kepada kondektur yang duduk di depannya (di samping supir).



“Sudah sampai Medan Bang?”



“Belum Pak, masih jauh.”



Turmuzi kemudian mengeluarkan tangannya lewat jendela bus yang sedang melaju kencang dan menariknya kembali. Dilihat tangan kirinya sambil mengangguk-anggukkan kepalanya dia bergumam dalam hati, “Hmm… oya masih jauh.” Dia pun tertidur kembali.



Tak lama kemudian dia terbangun dan bertanya kembali ke kondektur.



“Sudah sampai Bang?”



“Belum Pak. Tenang saja Pak masih jauh. Bapak tidur aja dulu.”



Turmuzi pun mengulangi lagi , mengeluarkan tangannya lewat jendela dan menariknya lagi. Dilihat tangannya dan kembali, kepalanya mengangguk-angguk dan bergumam, “Hmm… oya betul juga masih jauh.” Dia pun tertidur lagi. Kali ini tidurnya pulas sekali tak tahu lagi kiri-kanan. Mungkin kalau busnya masuk jurang diapun tak tahu. Tiba-tiba dia terbangun dan bertanya pada kondektur.



“Sudah sampai Bang?”



“Belum, masih jauh Pak.”



Kembali dia mengeluarkan tangannya lewat jendela dan menariknya lagi. Dilihat tangannya, kali ini dia tidak menganggukkan kepalanya tapi langsung berdiri dan menghampiri kondektur yang sedang duduk disamping Pak Supir (hehehe… kayak lagu ya) dan berkata.



“Hei Bang Kondektur, kau bilang Medan masih jauh, dah sampai nih.”



“Lho dari mana Bapak tahu kalau sudah sampai Medan.”



“Kau lihat nih (sambil menunjukan tangan kirinya), jamku hilang!”



“Ooooo….”



Pak Turmuzi akhirnya turun. Karena masih di luar kota, dia mencari becak motor (betor) untuk masuk ke dalam kota Medan. Ya, dia lebih memilih naik betor daripada naik angkot.



“Antar aku ke Jalan Raja.” Kata Pak Turmuzi pada sopir betor



Dengan sigap sopir betor itu membawa Pak Turmuzi keliling Kota Medan mencari Jalan Raja. Sementara Pak Turmuzi duduk manis sambil menikmati pemandangan Kota Medan. Dia terkagum-kagum akan kemeriahan dan kemajuan Kota Medan jauh sekali dibanding Kota Banda Aceh. Belum puas menikmati keramaian Kota Medan, tiba-tiba betor berhenti.



“Lho, kenapa berhenti?”



“Dah sampai Pak.”



“Dah sampai mana?”



“Ini, Jalan Raja. Jalan Sisingamangaraja”



“Itu Raja Batak. Rajaku Teuku Umar. Jalan lagi, cari jalan Teuku Umar.”



Dengan agak kesal sopir betor mencari Jalan Teuku Umar. Tak berapa lama sampailah di Jalan Teuku Umar, Pak Turmuzi pun turun. Alangkah terkejutnya ketika dia mau membayar ongkos betor, dompetnya tak ada lagi.



“Kurang ajar, Rencong kiri kanan dompet dibelakang hilang.”



Dengan ringannya Sopir betor menimpali, “Ini Medan Bung.”
.
Multi Quote Quote

Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 07:25 PM.


no new posts