Antre Sampai 1 Jam Demi Bersantap di Resto Paling Hits di Melbourne

**Gusnan**

Foto: ist

Tengah berada di Melbourne dan mencari rekomendasi resto untuk makan enak dan bonus tempat yang 'Instagramable'? Jika begitu Anda perlu mencoba resto bernama Chin Chin yang ada di Flinders Lane satu ini.

Walau sudah buka beberapa tahun lalu, tapi resto satu ini tak pernah sepi pengunjung. Antrean juga mengular saat kami bertandang ke sana. Sekitar 30 menit hanya untuk ambil nomor antrean, dan harus tunggu 45 menit lagi untuk dapat tempat duduk dalam resto bernuansa industrialis ini.

Setelah satu jam lebih menunggu, akhirnya masuk juga ke dalam resto dengan nuansa putih dan hommy itu. Bagian dalam tidak terlalu luas, jadi tak heran harus antre panjang untuk akhirnya bisa menikmati makanan di Chin Chin.

Seorang teman warga Melbourne mengatakan jika ini adalah resto dengan makanan Asia. Tapi tak terbayang jika ternyata menu makanan yang disajikan sangat unik. Kolaborasi antara makanan Asia yang dibuat modern dengan berbagai campuran atau biasa disebut dengan istilah fusion.

Sebagai makanan pembuka, kami memilih salad dari daun pepaya seharga AUD 17.5 atau Rp 173 ribuan (dengan kurs yang ada saat ini). Ada potongan udang dan kacang-kacangan dengan saus dibuat asam juga sedikit pedas untuk menutupi rasa daun pepaya yang cenderung pahit.

Setelah mulut disegarkan dengan salad sayur yang asam pedas, makanan utama kemudian dihidangkan setelahnya. Pilihan kami jatuh pada nasi kari ayam dengan butter dan juga yoghurt. Soal rasa? Unik. Agak asam karena yoghurt, namun kombinasi rasanya pas dimakan bersama. Kari seharga AUD 24.5 atau sekitar Rp 242 ribuan ini berisi potongan ayam di dalamnya yang dimasak hingga lembut dan lumer di lidah ketika bercampur bersama saus yang sangat creamy.

Rasa unik lainnya juga terasa ketika mencicipi makanan penutup. Setelah makanan utama yang berat dan kental tadi kami ingin memanjakan lidah dengan sesuatu yang ringan. Kali ini mencoba tumpukan jeli yang di atasnya dilapisi cream kelapa, potongan apel segar dan daun mint yang diinfus dengan pandan.

Dari nama menu yang panjang, penampilannya ternyata sederhana di dalam gelas kaca kecil, namun rasanya sangat kaya. Satu persatu kami mencicipi lapisan di atas jeli warna hijau dan putih itu. Agak kaget rasanya saat memakan gumpalan yang terlihat seperti gula berwarna hijau, yang ternyata rasanya pedas. Sedangkan kelapa juga sengaja dibuat dengan tekstur keras dan berwarna coklat.

Aneh jika Anda makan satu persatu bahan yang ada di sana, namun ketika dimakan dalam satu sendokan penuh Anda pasti tak bisa berhenti memakannya. Campuran antara manis, pedas dan tekstur lembut hingga keras berpadu harmonis di dalam mulut. Untuk satu porsinya, Anda bisa mencicipi dengan AUD 13.5 atau Rp 133 ribuan.

Impresi pertama saat menikmati Chin Chin adalah makanan dengan rasa yang unik dan tak terlupakan. Walau harganya terbilang mahal, namun porsinya cukup banyak untuk dimakan sendiri. Para pengunjung menikmatinya bersama wine, sedangkan air mineral akan di refill tak terbatas. (asf/asf)

Terkait:

Menu