Jakarta -Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku masih ada pihak-pihak yang masih meragukan ketegasannya selama memimpin Indonesia, hampir 1 tahun 3 bulan. Hal ini disampaikan oleh Jokowi saat membuka Rakornas PDIP di JIEXPO Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (10/1/2016).
"Ada yang bilang Presiden Jokowi
nggak tegas. Banyak mengatakan tidak berani," kata Jokowi.
Ia menjawab keraguan tersebut dengan beberapa bukti. Salah satunya ialah penenggelaman kapal asing pencuri ikan di perairan Indonesia. Jokowi melalui Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti telah mengebom 107 kapal nelayan pelaku
illegal fishing. Pengeboman salah satu kapal kemudian juga ditunjukkan di depan peserta Rakornas PDIP.
"Mana ada
nggak tegas, sudah menenggelamkan sampai 107 kapal," ungkap Jokowi yang langsung disambut tempuk tangan.
Selain di sektor pemberantasan
illegal fishing, Jokowi juga menugaskan Menteri ESDM, Sudirman Said untuk membubarkan Pertamina Energy Trading Limited (Petral) pada 13 Mei 2015 lalu. Petral dibubarkan karena dinilai sebagai sarang mafia migas.
"Petral tahun lalu dibubarkan, kalau nggak diperintah mana berani menterinya," jelasnya.
Jokowi siap untuk mengambil langkah tegas bila ada sesuatu yang tidak beres. Ia berani menanggung risiko dari ketegasannya.
"Kalau disitu saya anggap benar,
nggak ada kata
nggak berani. Pasti akan saya lakukan dengan resiko apapun," tegas Jokowi.