16 orang meninggal dunia, delapan luka-luka.
i
Petugas evakuasi bangkai Metro Mini yang ditabrak KRL di Angke, Jakut.
Aksi terobos perlintasan kereta api yang dilakukan oleh sopir Metro Mini bernomor polisi B 7760 FD berakhir tragis. Kendaraan umum itu hancur tertabrak Kereta Rel Listrik (KRL) yang melaju dari Stasiun Kota menuju Bukit Duri.
Saat ini, lokasi kejadian yang berada di Jalan Pangeran Tubagus Angke, Tambora, Jakarta Barat, masih ditutup oleh pihak kepolisian. Menurut data sementara dari Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Tito Karnavian, jumlah korban kurang lebih 20 orang.
Semua korban berasal dari mereka yang ada di dalam Metro Mini. Hal ini diketahui, setelah Kepala Humas Kereta Commuter Jakarta (KCJ), Eva Chairunisa, mengatakan bahwa tidak ada korban dari penumpang KRL.
Sementara itu, saat
VIVA.co.id mendatangi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk mencari data mengenai korban, Kabid Dokkes Polda Metro Jaya, Kombes Pol Musyafak, mengatakan, jumlah korban saat ini mencapai 24 orang.
"Di RSCM sudah ada 13 jenazah. Sementara itu, di Sumber Waras ada satu, di Atma Jaya ada dua. Total 16 jenazah," ujar Musyafak kepada
VIVA.co.id, Minggu 6 Desember 2015.
Hingga saat ini, korban-korban yang mengalami luka masih dirawat di tiga rumah sakit. "Korban luka di Sumber Waras ada empat, Tarakan satu, Atma Jaya tiga orang," kata Musyafak.
Sementara itu, polisi masih memeriksa, mana di antara korban yang menjadi sopir dari Metro Mini maut tersebut.
6th December 2015
Korban Kecelakaan Metro Mini Maut Jadi 24 Orang
