Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama dan pebalap nasional Rio Haryanto usai mengadakan pertemuan di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (27/10/2015)
Gubernur DKI Jakarta Basuki "
Ahok" Tjahaja Purnama mengatakan Indonesia tidak boleh melewatkan kesempatan membawa Pembalap, Rio Haryanto, berlaga di Formula 1. Basuki menganggap secercah harapan datang dari olahraga tersebut di tengah mundurnya prestasi cabang olahraga lain.
"Sekarang kita mau ngandelin apa? Bola kaki (sepakbola) masih memble, (PSSI) dicoret FIFA lagi. Di pentas internasional, (prestasi) badminton juga enggak sebagus dulu," kata Basuki seusai menerima Rio Haryanto, di Balai Kota, Selasa (27/10/2015).
Sehingga, ia berharap pemerintah maupun swasta dapat membantu pembiayaan Rio menuju Formula 1. Rio membutuhkan dana sekitar 15 juta Euro. Pertamina sebagai sponsor utama telah menyumbang sebanyak 5 juta Euro. Rio masih membutuhkan dana 10 juta Euro.
Basuki mengupayakan bantuan dana kepada Rio menggunakan APBD. "Kalau bisa, saya pengen ada satu mobil ada tulisan Enjoy Jakarta. Jadi kayak Pertamina, orang-orang jadi mengerti kan kalau Pertamina itu pelumas dan semua kendaraan lihat," kata Basuki.
Namun bantuan melalui APBD masih harus mendapat persetujuan DPRD DKI. Selain itu, bantuan kepada perseorangan juga harus dikaji payung hukumnya. Apakah masuk ke pos hibah atau pos lainnya.
Di sisi lain, secara pribadi, Basuki mengaku sulit menyumbang Rio. "Enggak sanggup saya sumbang uang. Sudah gede banget itu biayanya," kata Basuki.
28th October 2015
Ahok: Bola Kaki Memble Dicoret FIFA, Badminton Enggak Sebagus Dulu
