Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > News

News Semua berita yg terjadi di dunia internasional ataupun lokal diupdate disini

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 26th July 2015
Gusnan's Avatar
Gusnan Gusnan is offline
Moderator
 
Join Date: Jun 2013
Posts: 27,623
Rep Power: 49
Gusnan memiliki kawan yg banyakGusnan memiliki kawan yg banyakGusnan memiliki kawan yg banyak
Default "Itulah Kalau Sudah Terkuasai Cemburu..."



Ade Sara Angelina Suroto (19), mahasiswa yang dibunuh mantan kekasihnya Ahmad Imam Al Hafitd (19). Mayat Ade dibuang di tol JORR ruas Bekasi, kilometer 41, Jawa Barat. Ahmad dibantu Assyifa Ramadhani (19), kekasih barunya.

Elisabeth, ibunda Ade Sara Angelina Suroto, kerap merasa kesepian sejak kepergian putri semata wayangnya. Belakangan, ia meminta keponakan perempuannya untuk menemaninya di rumah yang dihuninya bersama suaminya, Suroto.

"Meskipun enggak bisa menggantikan Sara, tetapi membuat saya enggak selalu merasa sepi," ujar Elisabeth kepada Kompas.com, Sabtu (25/7/2015).

Kendati menjadi kerap merasa kesepian, Elisabeth mengaku tidak memiliki dendam kepada kedua pembunuh anaknya, Ahmad Imam Al Hafitd dan Assyifa Ramadhani. Sebab, menurut dia, tidak ada gunanya membalas dendam.

"Saya sebagai orangtua kalau tidak bisa menyikapi kasus ini, jadi akan negatif. Perasaan, hati, dan sikap jadi negatif. Buat apa? Jadi harus ikhlas dan pasrah," kata Elisabeth.

Ia pun menginginkan kasus ini memberikan pelajaran untuk siapa pun. Sikap brutal yang didasari dengan cemburu tidak akan memberikan kebaikan.

"Itulah kalau sudah terkuasai cemburu. Harusnya bisa menjadi contoh karena cemburu bisa dialami siapa saja," ucap dia.

Ia mengurai, akibat tidak pikir panjang karena cemburu juga bisa merepotkan orang lain, misalnya keluarga. Menurut Elisabeth, pada kasus ini, vonis hukuman Hafitd dan Assyifa tentu membuat orangtuanya sedih.

"Pada saat melakukannya (pembunuhan), memang enggak kepikiran keluarga. Tetapi kalau sudah begini, keluarganya pasti repot. Kalau saya membayangkan jadi orangtuanya, pasti hancur ketika divonis hukuman seumur hidup," kata dia.

Pembunuhan Ade Sara terjadi pada 3 Maret 2014 lalu. Saat itu, Hafitd dan Assyifa terlebih dulu menyiksa mahasiswa Universitas Bunda Mulia itu di mobil milik Hafitd.

Ade Sara meninggal kehabisan napas karena mulutnya disumpal tissue dan koran. Setelah tewas, kedua pembunuhnya membuang mayat Ade Sara di pinggir tol Bintara.

Pada Desember 2014 lalu, Hafitd dan Assyifa divonis hukuman 20 tahun penjara oleh hakim Pengadilan Jakarta Pusat. Namun, jaksa mengajukan kasasi kepada Mahkamah Agung untuk menaikan hukumannya menjadi seumur hidup. MA kemudian mengabulkannya.

Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 02:16 AM.


no new posts