Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > News

News Semua berita yg terjadi di dunia internasional ataupun lokal diupdate disini

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 25th July 2015
Gusnan's Avatar
Gusnan Gusnan is offline
Moderator
 
Join Date: Jun 2013
Posts: 27,623
Rep Power: 49
Gusnan memiliki kawan yg banyakGusnan memiliki kawan yg banyakGusnan memiliki kawan yg banyak
Default Rencana Pembongkaran Lahan, Warga Kampung Pulo Pilih Bertahan di Rumah





Selebaran yang dipasang di rumah warga Kampung Pulo yang menuntut ganti rugi terkait normalisasi Kali Ciliwung, 24 Juli 2015.



Jakarta - Meski pembongkaran lahan warga Kampung Pulo, Kelurahan Kampung Melayu, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, dijadwalkan pada H+7 lebaran, hingga kini warga memilih bertahan di rumah sambil menunggu kepastian dari pemkot Jakarta Timur. Sebagian warga di RW 03 sudah terlihat memindahkan barang-barang ke rusun Jatinegara Barat yang lokasinya tak jauh dari Kampung Pulo.
Ketua RT 01/03 Fatulloh menjelaskan, warga Kampung Pulo telah mendapat imbauan untuk segera mengosongkan rumah pada 25 Juli 2015. Namun, hingga kini banyak warga yang memilih bertahan di rumah masing-masing. Ia mengaku belum mendapat informasi lanjutan terkait rencana pembongkaran tersebut.
Fatulloh menuturkan, ia sebenarnya tak keberatan jika rumahnya mesti dibongkar, hanya saja pihaknya menuntut adanya uang pengganti. Hal ini juga tampak dari sejumlah selebaran yang ditempel di rumah-rumah warga bertuliskan "Kampung kami bukan kampung liar, mau bongkar wajib bayar!".
"Kami mau saja pindah asalkan ada uang pengganti, ya istilahnya uang kerohiman. Kami sudah ajukan ke kecamatan, wali kota, sampai gubernur supaya dapat rusun dan uang pengganti itu," kata Fatulloh, Jumat (24/7).
Menurutnya, warga Kampung Pulo akan memilih bertahan di rumah jika belum mendapat ganti rugi. Ia menyebutkan, meski tak sesuai dengan besaran Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) warga bersedia dibayar berapa pun sebagai uang pengganti.
Sementara itu Camat Jatinegara Syofian Taher menjelaskan, pada H+7 lebaran yang jatuh Minggu (26/7) besok, pemkot baru akan memberikan surat peringatan ketiga pada warga Kampung Pulo. "Ya, memang rencananya besok, Minggu, kami minta warga segera melakukan pengosongan. Seminggu kemudian baru dilakukan pembongkaran," ucapnya.
Terkait tuntutan warga Kampung Pulo yang meminta rusun dan uang ganti rugi karena normalisasi Kali Ciliwung, Syofian mengatakan hal tersebut tak bisa dilakukan. Sebab, sesuai instruksi gubernur, warga tidak mendapatkan uang ganti rugi. Jika warga masih tetap bertahan, pihaknya tak segan melakukan pembongkaran paksa.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, hingga saat ini ada 424 KK yang mengikuti undian rusun Jatinegara Barat. Namun, sejauh ini baru 134 keluarga yang mengambil kunci dan 69 KK yang mulai menempati rusun.

Reply With Quote
  #2  
Old 27th July 2015
adygame adygame is offline
Member Aktif
 
Join Date: May 2015
Posts: 239
Rep Power: 0
adygame mempunyai hidup yang Normal
Default

Quote:
Originally Posted by Gusnan View Post




Selebaran yang dipasang di rumah warga Kampung Pulo yang menuntut ganti rugi terkait normalisasi Kali Ciliwung, 24 Juli 2015.



Jakarta - Meski pembongkaran lahan warga Kampung Pulo, Kelurahan Kampung Melayu, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, dijadwalkan pada H+7 lebaran, hingga kini warga memilih bertahan di rumah sambil menunggu kepastian dari pemkot Jakarta Timur. Sebagian warga di RW 03 sudah terlihat memindahkan barang-barang ke rusun Jatinegara Barat yang lokasinya tak jauh dari Kampung Pulo.
Ketua RT 01/03 Fatulloh menjelaskan, warga Kampung Pulo telah mendapat imbauan untuk segera mengosongkan rumah pada 25 Juli 2015. Namun, hingga kini banyak warga yang memilih bertahan di rumah masing-masing. Ia mengaku belum mendapat informasi lanjutan terkait rencana pembongkaran tersebut.
Fatulloh menuturkan, ia sebenarnya tak keberatan jika rumahnya mesti dibongkar, hanya saja pihaknya menuntut adanya uang pengganti. Hal ini juga tampak dari sejumlah selebaran yang ditempel di rumah-rumah warga bertuliskan "Kampung kami bukan kampung liar, mau bongkar wajib bayar!".
"Kami mau saja pindah asalkan ada uang pengganti, ya istilahnya uang kerohiman. Kami sudah ajukan ke kecamatan, wali kota, sampai gubernur supaya dapat rusun dan uang pengganti itu," kata Fatulloh, Jumat (24/7).
Menurutnya, warga Kampung Pulo akan memilih bertahan di rumah jika belum mendapat ganti rugi. Ia menyebutkan, meski tak sesuai dengan besaran Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) warga bersedia dibayar berapa pun sebagai uang pengganti.
Sementara itu Camat Jatinegara Syofian Taher menjelaskan, pada H+7 lebaran yang jatuh Minggu (26/7) besok, pemkot baru akan memberikan surat peringatan ketiga pada warga Kampung Pulo. "Ya, memang rencananya besok, Minggu, kami minta warga segera melakukan pengosongan. Seminggu kemudian baru dilakukan pembongkaran," ucapnya.
Terkait tuntutan warga Kampung Pulo yang meminta rusun dan uang ganti rugi karena normalisasi Kali Ciliwung, Syofian mengatakan hal tersebut tak bisa dilakukan. Sebab, sesuai instruksi gubernur, warga tidak mendapatkan uang ganti rugi. Jika warga masih tetap bertahan, pihaknya tak segan melakukan pembongkaran paksa.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, hingga saat ini ada 424 KK yang mengikuti undian rusun Jatinegara Barat. Namun, sejauh ini baru 134 keluarga yang mengambil kunci dan 69 KK yang mulai menempati rusun.
klo bukan haknya, lebih baik cari tempat sendiri ...
Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 04:59 PM.


no new posts