Polisi Prancis membalikan kendaraan yang dijungkirkan pendemo anti uber taxi di Paris, Kamis pekan lalu. (Reuters)
Paris - Kepolisian Prancis menangkap dua bos Uber Taxi sebagai upaya penyidikan terhadap layanan UberPop yang dianggap ilegal, Senin (30/6) malam waktu setempat. Mereka adalah CEO Uber untuk kawasan Eropa Pierre-Dimitri Gore-Coty dan CEO Uber Prancis CEO Thibaud Simphal.
Uber mengklaim operasinya di Prancis legal, namun tidak demikian dengan Pemerintah Prancis.
Juru bicara Uber menyatakan kedua CEO tersebut tidak ditangkap namun dengan sukerela mendatangi kantor polisi untuk memberikan keterangan. Ia menambahkan, pihaknya selalu berusaha membuka pintu dialog dengan pemerintah untuk meluruskan sesuatu yang dianggapnya kesalahpahaman.
Penangkapan ini menyusul kerusuhan dan aksi mogok nasional yang digelar oleh serikat sopir taksi Prancis pada Kamis pekan lalu. Pendemo membakar beberapa mobil yang digunakan Uber dan memblok pintu masuk menuju bandara dan statsiun kereta api. Serikat sopir taksi menganggap layanan Uber melakukan persaingan yang tidak sehat dan operasinya tidak memenuhi persyaratan yang sudah ditetapkan pemerintah. Di antaranya, tidak semua pengemudi taksi Uber memiliki asuransi dan izin mengemudikan taksi.
Kementerian Dalam Negeri (Kemdagri) Prancis meminta polisi untuk menindak tegas layanan taksi Uber dengan menangkap sopir dan menyita taksinya. Senin, Kemdgari menyatakan sudah mengerahkan 200 personel polisi untuk memantau operasi taksi Uber.
1st July 2015
Polisi Tangkap 2 Bos Uber Taksi
