JUNG YEON-JE / AFP Tentara Korea Selatan berjaga di desa Panmunjom, zona demiliterisasi yang memisahkan kedua Korea. Secara teknis Korea Utara dan Selatan masih dalam kondisi perang karena Perang Korea 1950-1953 berhenti karena perjanjian gencatan senjata, bukan perjanjian damai.
Seorang tentara Korea Utara menyeberangi salah satu pintu perbatasan dan membelot ke Korea Selatan. Demikian penjelasan sejumlah pejabat Korea Selatan. Serdadu berusia belasan tahun itu mendekati pos jaga Korea Selatan di zona demiliterisasi (DMZ) di Hwacheon pada Senin (15/6/2015) waktu setempat.
Kementerian Pertahanan Korsel mengatakan tidak terjadi baku tembak saat insiden lintas batas itu terjadi dan serdadu tersebut sekarang berada dalam tahanan.
Sangat jarang bagi para pembelot untuk menyeberangi wilayah DMZ. Pasalnya, kawasan sepanjang 250 km persegi itu dijaga ketat serta dipenuhi ranjau darat.
Menurut koresponden
BBC di Korea Selatan, Kevin Kim, terakhir kali warga Korut membelot melalui DMZ adalah pada Oktober 2012, ketika seorang prajurit berhasil melewatinya tanpa ketahuan.
Peristiwa itu merupakan hal yang sangat memalukan bagi militer Korsel dan langkah-langkah pengamanan perbatasan pun ditingkatkan.
Dari hampir 28.000 warga Korut yang membelot ke Korsel, sebagian besar menyeberang ke China terlebih dulu kemudian memasuki Korsel melalui Asia Tenggara.
Ratusan warga Korut melarikan diri dari kemiskinan dan rezim represif di negara mereka setiap tahunnya.
Pada Agustus 2014, dua warga Korut berenang melintasi perbatasan Laut Kuning untuk mencapai sebuah pulau Korsel.
16th June 2015
Prajurit Korut Membelot ke Selatan Melewati Zona Demiliterisasi
