Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Lounge

Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini.

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 29th March 2015
Gusnan's Avatar
Gusnan Gusnan is offline
Moderator
 
Join Date: Jun 2013
Posts: 27,623
Rep Power: 48
Gusnan memiliki kawan yg banyakGusnan memiliki kawan yg banyakGusnan memiliki kawan yg banyak
Default Berkawan dengan Motor Menjegal Begal






Polresta Depok membentuk Tim Khusus Penjaga Gangguan dan Anti Kerusuhan (Timsus Jaguar) untuk memburu kawanan sadis begal motor yang belakangan marak terjadi di wilayah mereka.
Dua pria berjalan perlahan di antara pekatnya malam. Sorot mata mereka terlihat tajam, memperhatikan setiap rumah.

Saat itu, jarum jam baru menunjukan pukul delapan. Berpakaian serba hitam dengan celana jins gelap dibalut jaket kulit, langkah mereka terhenti di warung milik Pak Darsono. Letaknya di pojok suatu kompleks pemukiman di Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Cilodong, Kota Depok, Jawa Barat.

Mereka menghampiri Darsono yang sedang sibuk merapihkan barang dagangannya. "Ada kopi pak," tanya salah satu pria itu sambil duduk di kursi bambu di depan warung itu.

"Ada, kopi hitam atau kopi susu pak, silahkan duduk," jawab Darsono dengan sedikit perasaan curiga. "Kopi hitam dua ya pak," pesan pria itu menimpali pertanyaan Darsono.

Kopi pun terhidang dan kedua pria itu pun terlihat sangat larut dalam obrolan panjang dengan Darsono hingga tak terasa jarum jam pun sudah menunjukkan pukul 11 malam.

"Tutup jam berapa pak," kata salah satu pria yang terlihat lebih aktif bertanya. "Sebentar lagi pak, mungkin sampai jam 1," jawab Darsono.

Entah kenapa, kedua pria itu sudah mulai gelisah mendengar jawaban laki-laki setengah baya tersebut. Terlihat mata keduanya saling bergantian tak henti menatap ke sebuah rumah kontrakan kecil yang berada satu rumah di samping warung Pak Darsono.

Kegelisahan kedua pria itu memudar. Tepat pukul 12 malam, dua pria dengan berkendara sepeda motor memasuki kontrakan kecil berukuran 5x3 meter.

Malam pun semakin larut dan hari mulai berganti, saat itu jam sudah menunjukan pukul 00.35 WIB, Selasa 27 Januari 2015, Pak Darsono pun ijin untuk menutup
warungnya.

Setelah membayar dua gelas kopi dan sebungkus rokok kretek yang dipesan, kedua pria itu berjalan ke arah berlawanan dari tempat mereka datang. Bersamaan dengan itu, Pak Darsono menutup warungnya dan masuk ke rumahnya yang berada tepat di belakang warung itu.

Karena sudah merasa lelah, Pak Darsono bergegas memasuki kamar tidur setelah membersihkan diri. Selimut pun ditarik tanda ia sudah bersiap untuk istirahat.

Namun, baru sekitar satu jam tertidur, sebuah suara aneh dari luar rumah membangunkan Darsono dari dari tidurnya. Ia pun bangkit dari pembaringan dan menyingkap tirai jendela kamar secara perlahan.

Sepasang mata Darsono tak henti berkedip, dari balik jendela kamarnya, ia menyaksikan ada beberapa pria termasuk dua pria yang berkunjung ke warungnya berjalan mengendap mendekati rumah kontrakan samping rumahnya.

"Jangan bergeraak... !" Suara dobrakan pintu dan teriakan agar menyerah memecah keheningan malam kampung itu.

Berselang beberapa detik kemudian, lebih dari lima orang bersenjata meringsak mendekati rumah kontrakan itu. Semuanya menggunakan pakaian serba hitam.
Lima pria penghuni kontrakan berlarian dari dalam rumah melalui pintu yang sudah rusak didobrak pria-pria bersenjata. Dua letusan senjata api membuat suasana malam kian mencekam.

Dari balik jendela, Darsono melihat seorang pria tersungkur di tanah dalam kondisi bersimbah darah, sedangkan satu lainnya tiarap tanda menyerah dan tiga pria lainnya lari tunggang langgang dan menghilang di tengah kegelapan malam.

"Saya baru sadar, dua pria di warung tadi itu polisi sedang menyamar," ujar Darsono mengisahkannya kepada VIVA.co.id.

Tak lama setelah itu, lokasi penggerebekan itu pun ramai dipadati warga, satu pria yang tewas bersimbah darah dibawa polisi menggunakan mobil polisi dan satu pria yang belakang teridentifikasi berinisial MD dibawa dengan tangan terborgol.

Kontrakan kecil yang digerebek polisi itu ternyata adalah sarang persembunyian komplotan begal sadis yang belakangan ini menebar teror kejahatan di Kota Depok.

Di dalam kontrakan itu, polisi menemukan berbagai senjata tajam dan tujun unit sepeda motor hasil aksi pembegalan sadis yang mereka lakukan.

Kasus-kasus Begal

Kasus kejahatan perampasan kendaraan bermotor dengan pola kekerasan alias pembegalan sebenarnya bukan kejahatan jenis baru. Ini sudah terjadi sejak lama.
Namun, kasus kejahatan ini belakangan ini menjadi populer setelah korban mulai berjatuhan akibat kesadisan pelaku begal. Kota Depok menjadi kota pelopor mencuatnya aksi kejahatan perampasan kendaraan bermotor dengan pola kekerasan di wilayah ibu kota.

Berawal dari terjadinya serangkaian aksi pembegalan yang menyebabkan dua nyawa melayang dan beberapa korban lainnya terluka.

Berdasarkan data kejahatan yang dihimpun VIVA.co.id di Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya, sejak awal 2015 sudah terjadi 42 kasus pencurian dengan kekerasan atau begal di wilayah hukum Polda Metro Jaya.

42 kasus terjadi di nyaris seluruh wilayah ibu kota, seperti Kota Depok, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Kabupaten Tangerang, Kota Bekasi, Jakarta Timur dan Jakarta Selatan.

"Dari 42 kasus curas alias begal, kita sudah tangkap 97 orang tersangka," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Martinus Sitompul, Kamis 5 Maret 2015.

Dari kota-kota di wilayah hukum Polda Metro Jaya, Kota Bekasi menempati urutan pertama dengan sembilan kasus. "Wilayah Bekasi, selama Januari 2015 terdapat sembilan kasus pencurian dan kekerasan (curas), yakni empat kasus penodongan, dan lima kasus perampasan," kata Martinus.

Diikuti Jakarta Timur, Kabupaten Tangerang dan Kota Depok di peringkat ke empat. Data kepolisian mencatat, meski di Kota Depok hanya terjadi empat kasus pembegalan tahun 2015 ini.

Namun, pelaku begal di Kota Depok dinobatkan sebagai pelaku begal paling kejam dan sadis."Memang dari segi kuantitas, Depok tetap terbawah karena hanya ada 4 kasus, tapi dari segi kualitas, pembegalan disana tergolong sadis, karena sampai ada (korban) yang meninggal dunia, bahkan waktu itu sampai ada pelaku yang tega dorong ibu-ibu ke jurang atau bawah jembatan," ungkap Martinus.
Sejak awal 2015 sudah terjadi 42 kasus pencurian dengan kekerasan atau begal di wilayah hukum Polda Metro Jaya.


Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 05:39 AM.