Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > News > Internasional

Internasional Baca berita dari seluruh mancanegara untuk mengetahui apa yg sedang terjadi di dunia.

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 3rd March 2015
Gusnan's Avatar
Gusnan Gusnan is offline
Moderator
 
Join Date: Jun 2013
Posts: 27,623
Rep Power: 49
Gusnan memiliki kawan yg banyakGusnan memiliki kawan yg banyakGusnan memiliki kawan yg banyak
Default 7 Ribu Warganya Tewas, Korsel Tuntut Jepang Minta Maaf







Tentara Jepang semasa Perang Dunia II. Foto: Int/getty images




SEOUL - Kemarin (1/3), warga Korea Selatan (Korsel) memperingati pergerakan awal memperjuangkan kemerdekaan atas pendudukan Jepang.
Peringatan ke-96 itu jatuh pada 1 Maret dan dikenal dengan Demonstrasi Manse. Puluhan orang menggelar teatrikal layaknya masa penjajahan. Ada yang melambaikan ratusan bendera Korsel, ada pula yang membentangkan bendera dalam ukuran besar.
Pemerintah Korsel mengenang betul pergerakan itu. Sebab, pada 1 Maret 1919, saat awal pergerakan dimulai, 7 ribu orang tewas dibunuh tentara Jepang.
Padahal, saat itu warga Korsel hanya menggelar aksi damai untuk menuntut kemerdekaan. Hingga saat ini, hubungan kedua negara tidak pernah hangat. Jepang berkuasa di Korsel pada 1910-1945.
Presiden Korsel Park Geun-hye dalam pidatonya kembali meminta para pemimpin Jepang meminta maaf pada negaranya. Utamanya terhadap mantan budak seks semasa penjajahan Negeri Matahari Terbit tersebut.
Berdasar sejarah, saat pendudukan Jepang, ada 200 ribu perempuan yang dipaksa melayani tentara Jepang semasa Perang Dunia II. Mayoritas adalah penduduk Korea, sisanya berasal dari Tiongkok, Indonesia, dan negara-negara lain.
"Saat ini (di Korsel) hanya ada 53 orang (perempuan penghibur semasa penjajahan Jepang, Red). Usianya rata-rata 90 tahun. Waktunya hampir habis untuk memulihkan kehormatan mereka," terang Park.
Dia menegaskan, hingga saat ini, para korban belum mendapat ganti rugi apa pun. Padahal, pemerintah Korsel sudah berupaya dengan berbagai cara. Pemerintah Jepang memang mengeluarkan permintaan maaf pada 1993 yang dikenal dengan Pernyataan Kono.
Namun, pemerintah Jepang masih mengklaim bahwa para perempuan penghibur tentara tersebut dikelola jaringan prostitusi profesional. Itulah yang membuat pemerintah Korsel berang. (AFP/New York Times/sha/c23/tia)

Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 06:58 AM.


no new posts