Jakarta - Kemenangan Joko Widodo (Jokowi) di Pilgub DKI menjadi pelajaran berharga untuk PDIP dan semua parpol. Karena itu parpol pun lebih mengutamakan kekuatan figur ketimbang memikirkan setoran di Pilgub Jabar.
"Ini adalah starting yang bagus. Virus Pilkada DKI mewabah lalu mulai ada perubahan mindset meskipun untuk memutus keseluruhan mata rantai politik transaksional memang harus memiliki figur yang kuat. Itu tidak mudah memang karena orang seperti Jokowi, Rustriningsih di Jateng, dan Soekarwo di Jatim itu tidak mudah," kata pengamat politik LIPI, Siti Zuhro, kepada detikcom, Jumat (9/11/2012).
Hal ini dilihat Siti sebagai hal yang positif. Namun yang patut disoroti adalah munculnya kandidat cagub dan cawagub Jabar yang didominasi kalangan artis. Artis-artis yang maju di Pilgub Jabar yakni Dede Yusuf (46), Deddy Mizwar (57), dan Rieke Diah Pitaloka (38) memang figur populer, namun masyarakat harus juga mempertimbangkan track recordnya.
"Spirit untuk menonjolkan tokoh itu bagus. Masalahnya sekarang kenapa kok artis, ini harus dicermati. Karena harus betul-betul memikirkan track record dan achievement selama ini. Kalau idealnya bupati, walikota, yang sudah berpengalaman mencalonkan diri menjadi cagub, atau gubernur mencalonkan diri menjadi capres itu baru benar. Jadi ada jenjang yang jelas," kata Siti.
Lalu apakah Rieke-Teten yang diusung PDIP secara mandiri oleh PDIP dan diharapkan bisa mengulang fenomena Jokowi di Jakarta akan sukses di Pilgub Jabar?
"Apakah bisa diterapkan ke Jabar, apakah Rieke yang memang orang Bandung akan ada korelasinya dan menjamin meningkatkan dukungan itu kan masih perlu dibuktikan dulu. Seperti Pak Jokowi semua oke karena achievement dan karakternya sangat tepat. Buktinya sampai sekarang tidak ada orang yang resek ke Jokowi," tandasnya.
Sumber
9th November 2012
Fenomena Jokowi di DKI, Parpol Tak Pikirkan Setoran di Pilgub Jabar
