Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Lounge

Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini.

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 11th April 2011
volix's Avatar
volix volix is offline
Enthusiast
 
Join Date: Mar 2011
Location: Jakarta
Posts: 2,261
Rep Power: 28
volix is very very important personvolix is very very important personvolix is very very important personvolix is very very important personvolix is very very important personvolix is very very important personvolix is very very important personvolix is very very important personvolix is very very important personvolix is very very important personvolix is very very important person
Default 10 Mata Uang Tertua di Indonesia



Negara indonesia (atau lebih saya sebut sebagai nusantara) terbilang sebagai salah satu kawasan yang mempunyai peradaban yang cukup tinggi dan maju, namun dalam urusan mata uang, indonesia masih terbilang muda dalam mengenal mata uang. tercatat negeri ini baru mempunyai uang resmi pada abad ke 8, itupun karena adanya pengaruh dari negara-negara tetangga yang saat itu sudah mempunyai mata uang sendiri (China dan India)

berikut ini, kami berikan daftar 10 mata uang tertua di ndonesia yang referensinya kami ambil dari http://www.bungakurnia.com\

1. Uang Syailendra (850 M)
Mata uang Indonesia dicetak pertama kali sekitar tahun 850/860 Masehi, yaitu pada masa kerajaan Mataram Syailendra yang berpusat di Jawa Tengah. Koin-koin tersebut dicetak dalam dua jenis bahan emas dan perak, mempunyai berat yang sama, dan mempunyai beberapa nominal :

* Masa (Ma), berat 2.40 gram; sama dengan 2 Atak atau 4 Kupang
* Atak, berat 1.20 gram; sama dengan � Masa, atau 2 Kupang
* Kupang (Ku), berat 0.60 gram; sama dengan � Masa atau � Atak

Sebenarnya masih ada satuan yang lebih kecil lagi, yaitu � Kupang (0.30 gram) dan 1 Saga (0,119 gram).

Koin emas zaman Syailendra berbentuk kecil seperti kotak, dimana koin dengan satuan terbesar (Masa) berukuran 6 x 6/7 mm saja. Pada bagian depannya terdapat huruf Devanagari “Ta”. Di belakangnya terdapat incuse (lekukan ke dalam) yang dibagi dalam dua bagian, masing-masing terdapat semacam bulatan. Dalam bahasa numismatik, pola ini dinamakan “Sesame Seed”.
Sedangkan koin perak Masa mempunyai diameter antara 9-10 mm. Pada bagian muka dicetak huruf Devanagari “Ma” (singkatan dari Masa), dan di bagian belakangnya terdapat incuse dengan pola “Bunga Cendana”.


2. Uang Krishnala, Kerajaan Jenggala (1042-1130 M)
Pada zaman Daha dan Jenggala, uang-uang emas dan perak tetap dicetak dengan berat standar, walaupun mengalami proses perubahan bentuk dan desainnya. Koin emas yang semula berbentuk kotak berubah desain menjadi bundar, sedangkan koin peraknya mempunyai desain berbentuk cembung, dengan diameter antara 13-14 mm.

Pada waktu itu uang kepeng Cina datang begitu besar, sehingga saking banyaknya jumlah yang beredar, akhirnya dipakai secara “resmi” sebagai alat pembayaran, menggantikan secara total fungsi dari mata uang lokal emas dan perak.

3. Uang "Ma", (Abad ke-12)
Mata uang Jawa dari emas dan perak yang ditemukan kembali, termasuk di situs kota Majapahit, kebanyakan berupa uang “Ma”, (singkatan dari māsa) dalam huruf Nagari atau Siddham, kadang kala dalam huruf Jawa Kuno. Di samping itu beredar juga mata uang emas dan perak dengan satuan tahil, yang ditemukan kembali berupa uang emas dengan tulisan ta dalam huruf Nagari. Kedua jenis mata uang tersebut memiliki berat yang sama, yaitu antara 2,4 – 2,5 gram.

Selain itu masih ada beberapa mata uang emas dan perak berbentuk segiempat, � atau � lingkaran, trapesium, segitiga, bahkan tak beraturan sama sekali. Uang ini terkesan dibuat apa adanya, berupa potongan-potongan logam kasar; yang dipentingkan di sini adalah sekedar cap yang menunjukkan benda itu dapat digunakan sebagai alat tukar. Tanda tera atau cap pada uang-uang tersebut berupa gambar sebuah jambangan dan tiga tangkai tumbuhan atau kuncup bunga (teratai?) dalam bidang lingkaran atau segiempat. Jika dikaitkan dengan kronik Cina dari zaman Dinasti Song (960 – 1279) yang memberitakan bahwa di Jawa orang menggunakan potongan-potongan emas dan perak sebagai mata uang, mungkin itulah yang dimaksud.



4. Uang Gobog Wayang, Kerajaan Majapahit (Abad k-13)
pada zaman Majapahit ini dikenal koin-koin yang disebut “Gobog Wayang”, dimana untuk pertama kalinya diperkenalkan oleh Thomas Raffles, dalam bukunya The History of Java. Bentuknya bulat dengan lubang tengah karena pengaruh dari koin cash dari Cina, ataupun koin-koin serupa yang berasal dari Cina atau Jepang. Koin gobog wayang adalah asli buatan lokal, namun tidak digunakan sebagai alat tukar. Sebenarnya koin-koin ini digunakan untuk persembahan di kuil-kuil seperti yang dilakukan di Cina ataupun di Jepang sehingga disebut sebagai koin-koin kuil. Setelah redup dan runtuhnya kerajaan Majapahit di Jawa Timur (1528), Banten di Jawa bagian barat muncul sebagai kota dagang yang semakin ramai.


5. Uang Dirham, Kerajaan Samudra Pasai (1297 M)
Mata uang emas dari Kerajaan Samudra Pasai untuk pertama kalinya dicetak oleh Sultan Muhammad yang berkuasa sekitar 1297-1326. Mata uangnya disebut Dirham atau Mas, dan mempunyai standar berat 0,60 gram (berat standar Kupang). Namun ada juga koin-koin Dirham Pasai yang sangat kecil dengan berat hanya 0,30 gram (1/2 Kupang atau 3 Saga). Uang Mas Pasai mempunyai diameter 10–11 mm, sedangkan yang setengah Mas berdiameter 6 mm. Pada hampir semua koinnya ditulis nama Sultan dengan gelar “Malik az-Zahir” atau “Malik at-Tahir”.


6. Uang Kampua, Kerajaan Buton (Abad ke-14)
Uang yang sangat unik,yang dinamakan Kampua dengan bahan kain tenun ini merupakan satu-satunya yang pernah beredar di Indonesia. Menurut cerita rakyat Buton, Kampua pertamakali diperkenalkan oleh Bulawambona,yaitu Ratu kerajaan Buton yang kedua,yang memerintaha sekitar abad XIV. Setelah ratu meninggal,lalu diadakan suatu “pasar” sebagai tanda peringatan atas jasa-jasanya bagi kerajaan Buton. Pada pasar tersebut orang yang berjualan engambil tempat dengan mengelilingi makam Ratu Bulawambona. Setelah selesai berjualan,para pedagang memberikan suatu upetiyang ditaruh diatas makam tersebut,yang nantinya akan masuk ke kas kerajaan. Cara berjualan ini akhirnya menjadi suatu tradisi bagi masyarakat Buton,bahkan sampai dengan tahun 1940.


7. Uang Kasha Banten, Kesultanan Banten (Abad ke-15)
Mata-uang dari Kesultanan banten pertama kali dibuat sekitar 1550-1596 Masehi. Bentuk koin Banten mengambil pola dari koin cash Cina yaitu dengan lubang di tengah, dengan ciri khasnya 6 segi pada lubang tengahnya (heksagonal). Inskripsi pada bagian muka pada mulanya dalam bahasa Jawa: “Pangeran Ratu”. Namun setelah mengakarnya agama Islam di Banten, inskripsi diganti dalam bahasa Arab, “Pangeran Ratu Ing Banten”. Terdapat beberapa jenis mata-uang lainnya yang dicetak oleh Sultan-sultan Banten, baik dari tembaga ataupun dari timah, seperti yang ditemukan pada akhir-akhir ini.


8. Uang Jinggara, Kerajaan Gowa (Abad ke-16)
Di daerah Sulawesi, yaitu Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara, berdiri kerajaan Gowa dan Buton. Kerajaan Gowa pernah mengedarkan mata uang dan emas yang disebut jingara, salah satunya dikeluarkan atas nama Sultan Hasanuddin, raja Gowa yang memerintah dalam tahun 1653-1669. Di samping itu beredar juga uang dan bahan campuran timah dan tembaga, disebut kupa.


9. Uang Picis, Kesultanan Cirebon (1710 M)
Sultan yang memerintah kerajaan Cirebon pernah mengedarkan mata uang yang pembuatannya dipercayakan kepada seorang Cina. Uang timah yang amat tipis dan mudah pecah ini berlubang segi empat atau bundar di tengahnya, disebut picis, dibuat sekitar abad ke-17. Sekeliling lubang ada tulisan Cina atau tulisan berhuruf Latin berbunyi CHERIBON.


10. Uang Real Batu, Kesultanan Sumenep (1730 M)
Kerajaan Sumenep di Madura mengedarkan mata uang yang berasal dari uang-uang asing yang kemudian diberi cap bertulisan Arab berbunyi ‘sumanap’ sebagai tanda pengesahan. Uang kerajaan Sumenep yang berasal dari uang Spanyol disebut juga real batu karena bentuknya yang tidak beraturan. Dulunya uang perak ini banyak beredar di Mexico yang kemudian beredar juga di Filipina (jajahan Spanyol). Di negeri asalnya uang mi bernilai 8 Reales. Selain uang real Mexico, kerajaan Sumenep juga memanfaatkan uang gulden Belanda dan uang thaler Austria.




Last edited by Amri; 14th April 2011 at 11:30 PM.
Reply With Quote
  #2  
Old 13th April 2011
VyO's Avatar
VyO VyO is offline
Member Aktif
 
Join Date: Mar 2011
Location: ╬- ID -╬
Posts: 128
Rep Power: 0
VyO is blessedVyO is blessedVyO is blessedVyO is blessedVyO is blessedVyO is blessedVyO is blessedVyO is blessedVyO is blessedVyO is blessedVyO is blessed
Default

wew PERa ONE

__

rata" uang kuno dr indonesia ya ndan
Reply With Quote
  #3  
Old 13th April 2011
GrowingLeeches's Avatar
GrowingLeeches GrowingLeeches is offline
Newbie
 
Join Date: Apr 2011
Posts: 40
Rep Power: 0
GrowingLeeches mempunyai hidup yang Normal
Default

ane gagal peraone.. :stress

bener-bener sederhana koin jaman dulu..
Reply With Quote
  #4  
Old 14th April 2011
mummy's Avatar
mummy mummy is offline
Member Aktif
 
Join Date: Nov 2010
Posts: 197
Rep Power: 0
mummy is Ceriwis Prophetmummy is Ceriwis Prophetmummy is Ceriwis Prophetmummy is Ceriwis Prophetmummy is Ceriwis Prophetmummy is Ceriwis Prophetmummy is Ceriwis Prophetmummy is Ceriwis Prophetmummy is Ceriwis Prophetmummy is Ceriwis Prophetmummy is Ceriwis Prophet
Default

keknya terbuat dr batu ya ni uang
ada juga munkin yg dr emas ya
Reply With Quote
  #5  
Old 7th November 2011
merahkuning merahkuning is offline
Member
 
Join Date: Nov 2011
Posts: 99
Rep Power: 0
merahkuning mempunyai hidup yang Normal
Default

jadi inget pelajaran sejarah yg suruh ngumpulin mata uang jadul..
Reply With Quote
  #6  
Old 7th November 2011
theic3m4n theic3m4n is offline
Member
 
Join Date: Jul 2010
Posts: 97
Rep Power: 0
theic3m4n sebentar lagi akan terkenaltheic3m4n sebentar lagi akan terkenaltheic3m4n sebentar lagi akan terkenal
Default

ternyata jaman dahulu sudah mengenal uang.. kirain hanya sistem barter..
nice info..
Reply With Quote
  #7  
Old 7th November 2011
iendracula iendracula is offline
Newbie
 
Join Date: Feb 2011
Posts: 49
Rep Power: 0
iendracula mempunyai hidup yang Normal
Default

gbv cxfbvsd cvcx
Reply With Quote
  #8  
Old 7th November 2011
pekjwan pekjwan is offline
Member Aktif
 
Join Date: Nov 2011
Posts: 101
Rep Power: 0
pekjwan mempunyai hidup yang Normal
Default

indonesia memiliki peninggalan sejarah yang banyak
Reply With Quote
  #9  
Old 8th November 2011
Krasic27 Krasic27 is offline
Member
 
Join Date: Oct 2011
Location: Turin.
Posts: 99
Rep Power: 0
Krasic27 mempunyai hidup yang Normal
Default

Temen gue pny bnyk tuh, tapi katanya dia cuma mau ngoleksi ak mau dijual
Reply With Quote
  #10  
Old 8th November 2011
didik's Avatar
didik didik is offline
Member
 
Join Date: Oct 2010
Posts: 91
Rep Power: 0
didik mempunyai hidup yang Normal
Default

klo skrg mah emas mahal nee
Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 05:10 AM.


no new posts