FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Tips kesehatan Membantu sesama dengan berbagi tips-tips kesehatan. Bisa kamu baca dan kamu share disini |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]()
http://images.detik.com/content/2011...2-dalam-ts.jpg
Jakarta, Teknologi di bidang kedokteran terus berkembang, salah satunya teknologi pembedahan laparaskopi yang minim luka sayatan operasi serta minim rasa nyeri. "Dulu pembedahan adalah salah satu momok yang mungkin kalau bisa jangan sampai terjadi dalam hidup kita," jelas dr H.M Jisdan Bambang H, Sp.B dalam acara Client Gathering & Health Talk Eka Hospital di Hotel Mulia, Jakarta, Selasa (1/3/2011). Menurut dr Jisdan, salah satu ketakutan orang menjalani pembedahan adalah luka yang lebar dan sakit yang luar biasa, tapi hal itu tidak lagi terjadi dengan teknologi pembedahan minimal invasif atau laparaskopi. "Ketika kita harus melakukan pembedahan, ada teknologi yang bisa membuat pembedahan itu tidak lagi menakutkan," tambah dr Jisdan yang mengambil spesialis laparaskopi di Jerman tahun 2004. Bedah minimal invasif atau laparaskopi adalah tindakan pembedahan (operasi) dengan menggunakan kamera fiber optik yang dimasukkan ke rongga tubuh melalui lubang yang sangat kecil (5 mm-10 mm). Pembedahan ini dilakukan untuk melacak sumber penyakit seseorang , mengangkat, mengambil penyakit dan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui lubang yang kecil tersebut. Keunggulan dari teknologi pembedahan ini adalah sebagai berikut:
Selain itu, pembedahan ini bisa dilakukan untuk berbagai kasus operasi, antara lain:
"Namun ya tetap ada kendala, seperti investasi," jelas dr Jisdan. Beberapa kendala bedah minimal invasif ini antara lain:
Salah satu rumah sakit yang memiliki Layanan Pembedahan Akses Minimal (Minimal Invasif) ini adalah Eka Hospital di BSD City, Serpong, Tangerang. sumber >> health.detik.com |
![]() |
|
|