FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Nasional Berita dalam negeri, informasi terupdate bisa kamu temukan disini |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() Rumah bekas kediaman Bung Karno saat masih kecil hingga remaja di Jln. Sultan Agung, Kota Blitar, Jawa Timur. Rumah yang berdiri di atas tanah seluas 14 ribu meter persegi tersebut akrab disebut dengan nama Istana Gebang. [TEMPO/Dwidjo Utomo Maksum] TEMPO Interaktif, Blitar - Status kepemilikan rumah peninggalan almarhum mantan Presiden Soekarno atau Bung Karno akan beralih kepada Pemerintah Kota Blitar bulan Februari 2011. Pembayaran akan dilakukan dalam dua tahap sesuai kemampuan keuangan daerah. Sekretaris Kota Blitar Ichwanto mengatakan pengambilalihan rumah peninggalan Bung Karno di Jalan Sultan Agung Nomor 69 itu sudah final. Seluruh ahli waris yang terdiri dari cucu Ny Sukarmini Wardoyo, kakak kandung Bung Karno, telah menyepakati penjualan rumah tersebut sebesar Rp 35 miliar. �Bulan Februari depan akan kita lakukan pembayaran,� kata Ischwanto kepada Tempo, Rabu (26/1). Sesuai kesepakatan yang dibangun Pemerintah Kota Blitar dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur selaku penyandang dana, pembayaran tersebut akan dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama sebesar Rp 20 miliar yang merupakan hasil patungan APBD Kota Blitar sebesar Rp 10 miliar dan Pemprov Rp 10 miliar. Selanjutnya pada Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) APBD Provinsi 2011 akan dibayarkan sisanya sebesar Rp 15 miliar. Diperkirakan pembayaran itu akan dilakukan pada Agustus mendatang. Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemerintah Kota Blitar Hadi Maskun mengatakan pemerintah belum memiliki rencana teknis pemanfaatan bangunan tersebut. Sebab target pemerintah tahun ini hanyalah pengambilalihan status kepemilikan rumah yang telah ditetapkan sebagai cagar budaya. �Mungkin akan dijadikan tempat wisata sejarah,� katanya. Sementara itu cicit Ny Sukarmini yang dipercaya mengelola Istana Gebang, Arum, mengaku tidak mengetahui perkembangan transaksi tersebut. Sebagai satu-satunya keluarga yang tinggal di rumah itu, dia hanya bertugas merawat dan membersihkan rumah tersebut. Selama ini Arum dan suaminya, Dimas Aryo, hanya dibantu empat orang abdi dalem untuk mengurus rumah. Dia mengakui jika seluruh biaya perawatan dan gaji abdi dalem itu dipikul keluarga dan sumbangan pengunjung. �Tak ada bantuan sama sekali dari pemerintah,� katanya. |
#2
|
||||
|
||||
![]()
Semoga dengan d beli nya rumah ini,bisa jd lebih terawat lagi arsip sejarah ny
|
#3
|
||||
|
||||
![]()
iya ndan, moga aja bisa lebih terawat,,
|
#4
|
||||
|
||||
![]()
jangan sampe pemerintah tak merawat rumah ini.
|
#5
|
|||
|
|||
![]()
iya nih semoga bisa lebih terawat arsip" sejarahn ya
|
![]() |
|
|