FAQ |
Calendar |
![]() |
#1
|
||||
|
||||
![]() ![]() Kota Depok Kota Depok, adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Kota ini terletak tepat di selatan Jakarta, yakni antara Jakarta-Bogor. Kata Depok sendiri berasal dari kata dalam bahasa Sunda yang berarti pertapaan atau tempat bertapa. Namun, ada juga yang mengatakan bahwa kata Depok merupakan sebuah akronim dari De Eerste Protestants Onderdaan Kerk yang artinya adalah Gereja Kristen Rakyat Pertama. [1]. Depok dahulu adalah kota kecamatan dalam wilayah Kabupaten Bogor, yang kemudian mendapat status kota administratif pada tahun 1982. Sejak 20 April 1999, Depok ditetapkan menjadi kotamadya (sekarang: kota) yang terpisah dari Kabupaten Bogor. Kota Depok terdiri atas 11 kecamatan, yang dibagi menjadi 63 kelurahan. Depok merupakan kota penyangga Jakarta. Ketika menjadi kota administratif pada tahun 1982, penduduknya hanya 240.000 jiwa, dan ketika menjadi kotamadya pada tahun 1999 penduduknya 1,2 juta jiwa. Universitas Indonesia (kecuali Fakultas Kedokteran dan Kedokteran Gigi) berada di wilayah Kota Depok. Terbentuknya Kecamatan Depok Berawal pada akhir abad ke 17 seorang saudagar Belanda, eks VOC, bernama Cornelis Chastelein (1657-1714) membeli tanah di Depok. Dengan harga 700 ringgit, dan status tanah itu adalah tanah partikelir atau terlepas dari kekuasaan Hindia Belanda. Cornelis Chastelein menjadi tuan tanah, yang kemudian menjadikan Depok memiliki pemerintahan sendiri, lepas dari pengaruh dan campur tangan dari luar. Daerah otonomi Chastelein ini dikenal dengan sebutan Het Gemeente Bestuur van Het Particuliere Land Depok. Pada zaman kemerdekaan Depok ini menjadi sebuah kecamatan yang berada di lingkungan Kewedanaan (Pembantu Bupati) wilayah Parung Kabupaten Bogor. Depok bermula dari sebuah Kecamatan yang berada di lingkungan Kewedanaan (Pembantu Bupati) wilayah Parung Kabupaten Bogor, kemudian pada tahun 1976 perumahan mulai dibangun baik oleh Perum Perumnas maupun pengembang yang kemudian diikuti dengan dibangunnya kampus Universitas Indonesia (UI), serta meningkatnya perdagangan dan Jasa yang semakin pesat sehingga diperlukan kecepatan pelayanan. Pada tahun 1981 Pemerintah membentuk Kota Administratif Depok berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 43 tahun 1981 yang peresmiannya pada tanggal 18 Maret 1982 oleh Menteri dalam Negeri (H. Amir Machmud) yang terdiri dari 3 (tiga) Kecamatan dan 17 (tujuh belas) Desa, yaitu :
Dengan semakin pesatnya perkembangan dan tuntutan aspirasi masyarakat yang semakin mendesak agar Kota Administratif Depok diangkat menjadi Kotamadya dengan harapan pelayanan menjadi maksimum. Di sisi lain Pemerintah Kabupaten Bogor bersama–sama Pemerintah Provinsi Jawa Barat memperhatikan perkembangan tesebut, dan mengusulkannya kepada Pemerintah Pusat dan Dewan Perwakilan Rakyat. Berdasarkan Undang–Undang Nomor 15 Tahun 1999, tentang pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Depok yang ditetapkan pada tanggal 20 April 1999, dan diresmikan tanggal 27 April 1999 berbarengan dengan Pelantikan Penjabat Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II Depok yang dipercayakan kepada Drs. H. Badrul Kamal yang pada waktu itu menjabat sebagai Walikota Kota Administratif Depok. Momentum peresmian Kotamadya Daerah Tingkat II Depok dan pelantikan penjabat Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II Depok dapat dijadikan suatu landasan yang bersejarah dan tepat untuk dijadikan hari jadi Kota Depok. Berdasarkan Undang–Undang Nomor 15 Tahun 1999, wilayah Kota Depok meliputi wilayah Administratif Kota Depok, terdiri dari 3 (tiga) kecamatan sebagaimana tersebut di atas ditambah dengan sebagian wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Bogor, yaitu:
Pemekaran Kecamatan di Kota Depok Pemekaran Kecamatan di Kota Depok dari 6 (enam) menjadi 11 (sebelas) kecamatan merupakan implementasi dari Perda Kota Depok Nomor 08 Tahun 2007 tentang Pembentukan Kecamatan di Kota Depok, yang diharapkan akan berdampak positif bagi masyarakat. Dengan bertambahnya jumlah kecamatan tersebut, akan semakin mendekatkan pelayanan sehingga memudahkan masyarakat dalam mengurus berbagai keperluannya yang membutuhkan layanan aparatur pemerintah di kecamatan. Di samping itu, dengan pemekaran ini menjadikan setiap kecamatan hanya akan membawahi empat hingga tujuh kelurahan saja, di mana sebelumnya 6 hingga 14 Kelurahan, diharapkan camat dapat lebih intensif untuk berkoordinasi dengan para Lurah dan aparaturnya sehingga dapat memperkokoh fungsinya dalam mensukseskan program-program yang digulirkan Pemkot melalui berbagai OPD. Adapun selangkapnya nama-nama kecamatan dan kelurahan hasil pemekaran berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 08 Tahun 2007 sebagai berikut:
Universitas Pusat Perbelanjaan
Rumah Sakit
Media Lokal - Monitor depok - Media depok Last edited by mR.Edgar; 21st June 2010 at 10:44 PM. |
#2
|
||||
|
||||
![]() Tukang sensus nih
![]() |
#3
|
||||
|
||||
![]() Tulisannya imut banget bang.. pusyong ane bacanya.. hahahhaa,, Bukan tukang sensus ane bang.. tapi satpam reg,depok.. hohohohoh,, ![]() |
#4
|
||||
|
||||
![]() No tlp penting di kota Depok yg bisa dihubungi ga ada link?
![]() |
#5
|
|||
|
|||
![]()
Sejarah Depok
![]() Depok, awalnya adalah hutan belantara milik seorang Jenderal Belanda, kemudian seorang keturunan (sebagian orang bilang murid) dari Sunan Gunung Jati yang bernama Embah Beji datang kesana, di bermukim, dan mengumpulkan para pemuda untuk melawan penjajah Belanda yang berbasiskan sebuah padepokan silat. Padepokannya sendiri gw gak tau persis di mana, tapi sebagian orang percaya, bahwa kata Depok adalah berasal dari kata Padepokan yang didirikan oleh embah Beji untuk melawan Belanda. ![]() Beji Nama kecamatan beji berasal dari nama Embah beji, di kecamatan yang dulunya kebon kopi ini ia membuat sumur yang sampai sekarang terkenal dengan nama sumur tujuh. Sedangkan makamnya berada tak jauh dari sumur tujuh, berada persis di bawah pohon beringin kurung. Dan sekarang dijadikan tempat keramat. Kukusan Berasal dari nama buah kokos (sejenis duku) yang buah dan kulitnya bisa dimakan dan rasanya agak asam, dulu pohon kokos ini banyak ditanam di wilayah yang sekarang bernama kukusan. Palakali Jalan Palakali terletak dibelakang UI Depok, masuk ke dalam Kukusan, wilayah ini dulunya adalah tempat bermuaranya sungai yang kemudian kering, konon keringnya air ini disebabkan oleh penebangan sebuah pohon besar yang dianggap keramat oleh penduduk sekitar. Pondok China Dulu Depok juga banyak dihuni oleh orang-orang tionghoa, namun ruang gerak mereka kemudian dibatasi oleh Pemerintah Belanda, dan kemudian diisolasi disatu tempat yang disekarang disebut pondok china. Lokasi asli pondok china adalah daerah yang sekarang menjadi Margocity. Dan yang sekarang menjadi caf� bistro dulunya adalah rumah milik seorang saudagar china. Depok II Kawasan ini dikenal juga dengan nama Belanda Depok, sekarang banyak dihuni oleh masyarakat yang beragama Nasrani dengan gereja-gerejanya. Dahulu, kawasan ini adalah pemukiman orang-orang belanda. Namun, setelah Belanda diusir dari Indonesia. Orang-orang belanda yang bermukim di tempat ini juga terpaksa ikut angkat kaki. Wilayah luas ini kemudian diserahkan kepada para pembantu-pembantu mereka yang merupakan orang pribumi, dengan syarat mereka harus pindah agama ke agama nasrani. ![]() ![]() ![]() ![]() Jembatan Panus Berasal dari nama Stevanus, seorang Jawara Pribumi, yang kemudian dibaptis dan dijadikan centeng oleh Belanda, namun dalam sebuah pemberontakan, ia tewas, dan kepalanya di pancung, konon, lokasi pemberontakan sampai terpancungnya kepala stevanus ada di tempat yang sekarang bernama Jembatan Panus Cimanggis Kawasan ini dulunya banyak ditumbuhi pohon Manggis ini rumah belanda tertua yang sekarang berada di lingkungan Mall Margo City.. yang sekarang sudah berubah menjadi Cafe.... keberadaannya di sisi depan.. halaman Margocity... konon kenapa tidak dibongkar karena tidak ada yang sanggup membongkarnya... dan pada acara tlevisi ada DUn** Lai* pernah di adakan tapi tidak mendapat restu si Nyang punya ... rumahnya dulu... karna terlalu berat hawaa negatif... jadi di batalkan.... ![]() |
#6
|
||||
|
||||
![]() Keren ndan info nya
![]() Jangan lupa ndan isi biodata Reg.Depok ![]() |
#7
|
|||
|
|||
![]() Quote:
hehehehehehehee |
#8
|
||||
|
||||
![]()
Wah..ente dapat darimana tu ndan pict nya? Keren!! jadul nian..
|
#9
|
|||
|
|||
![]()
![]() Pusat Perbelanjaan
Kota Depok 7 Semarang Jawa Tengah 1.352.869 2 Surabaya Jawa Timur 2.611.506 8 Depok Jawa Barat 1.339.263 3 Bandung Jawa Barat 2.288.570 9 Palembang Sumatra Selatan 1.323.169 4 Medan Sumatra Utara 2.029.797 10 Tangerang Selatan Banten 1.241.441 5 Bekasi Jawa Barat 1.940.308 11 Makassar Sulawesi Selatan 1.168.258 6 Tangerang Banten 1.451.595 12 Bogor Jawa Barat 891.467 ![]() ![]() ![]() ![]() |
#10
|
||||
|
||||
![]()
wedew...
rajin bner bkin trid ttg sejarah2 depok.. ane bangga nih ma ente .. ![]() |
![]() |
|
|
|