
23rd July 2012
|
 |
Ceriwis Addicted
|
|
Join Date: Sep 2010
Location: -ceriwis-
Posts: 4,958
Rep Power: 50
|
|
Pendidikan adalah Pengajaran Perlawanan
Judul Buku : Guru: Mendidik Itu Melawan
Penulis : Eko Prasetyo
Penerbit : Resist Book
Tahun Terbit : Cetakan II, 2007
Jumlah Halaman : xii+207
Quote:
Permasalahan mengenai guru dan kesejahteraannya merupakan permasalahan yang tidak kunjung selesai. Berbagai macam solusi sudah ditawarkan dan dilaksanakan, namun tetap saja menyisakan persoalan-persoalan. Pun dengan dikeluarkannya Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 yang mengatur tentang Guru dan Dosen, permasalahan-permasalahan yang diharapkan akan segera mendapatkan solusi tetap belum terselesaikan. Bahkan lebih jauh, kemunculan regulasi dari pemerintah tersebut justru menimbulkan masalah baru. Buku yang ditulis oleh Eko Prasetyo ini, mencoba mendokumentasikan permasalahan-permasalahan yang dihadapi guru dewasa ini dan mengkritisi peran dan upaya yang dilakukan pemerintah untuk menyelesaikannya.
Eko Prasetyo yang dikenal sangat kritis lewat buku-buku Dilarang Miskin, kembali menghadirkan ungkapan-ungkapan dengan bahasa ringan namun penuh perenungan mendalam mengenai kondisi pendidikan Indonesia di tengah berbagai macam gelombang persoalan. Guru, bagi penulis, merupakan pekerjaan yang sangat mulia. Tokoh-tokoh besar dunia merupakan guru terbaik pada masanya. Pelajaran-pelajaran merekapun hingga kini tetap menjadi panutan dan bahan rujukan. Pun dengan tokoh-tokoh lain yang dimiliki Indonesia seperti Tan Malaka, Ki Hajar Dewantara, Ahmad Dahlan dan Hasyim Asy�ari. Mereka semua adalah orang-orang yang menomorsatukan pendidikan dengan memposisikan diri mereka sebagai guru di tengah-tengah masyrakat.
Memang menjadi suatu persoalan bagi guru sekarang untuk memiliki semangat yang sama seperti apa yang dimiliki oleh pendidik-pendidik zaman dahulu. Keinginan untuk mengejawantahkan kreativitas dalam setiap aktivitas pendidikan, kadang terbelenggu oleh berbagai macam aturan baku yang ditetapkan pemerintah. Maka tak jarang terdapat kejadian mutasi guru hatta pemecatan dengan dalih yang tidak jelas. Persoalan sepelepun kadang menjadi pemicu adanya tindakan represif pemerintah terhadap aktivitas-aktivitas guru. Guru, dalam pandangan penulis buku ini, hampir selalu menjadi objek penindasan.
Maka menjadi suatu keniscayaan bagi guru untuk melawan penindasan. Kini saatnya bagi guru untuk melihat lagi perannya. Kini menjadi momen penting bagi guru untuk membaca ulang pengajaran yang dilakukannya. Bahwa pengajaran bukan hanya transformasi pengetahuan dari otak guru ke otak murid. Namun lebih jauh, pengajaran adalah mengajarkan perlawanan. Pengajaran yang dilakukan oleh guru sudah selayaknya mampu menyiapkan murid yang nantinya tidak lagi mengajarkan model pembelajaran yang menindas pula. Sistem yang akan terus berulang seperti lingkaran setan. Sistem yang selayaknya diajarkan guru adalah sistem yang sangat dekat dengan dengan realitas, bukan sistem yang malah menjauhkan murid dari realitas.
Demikain pesan-pesan yang ingin disampaikan penulis dalam buku ini. Penulis mengharapkan guru tidak mengajarkan murid untuk menjadi koruptor secara tidak langsung. Namun harapan besar penulis adalah bahwa guru mampu melahirkan murid yang memiliki kepekaan dan tanggung jawab sosial. Sungguh tanggung jawab besar memang ada di tangan guru.
|
source
|