FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Nasional Berita dalam negeri, informasi terupdate bisa kamu temukan disini |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]()
ABG 14 Tahun Dibayar Rp3 Juta untuk Membunuh
Sehari-hari bocah berusia 14 tahun ini memulung. ![]() Tak lebih dari 24 jam, para tersangka kasus pembunuhan sadis yang menewaskan bapak dan anak akhirnya tertangkap. Kasusnya berlangsung di Perumahan Satria Jingga, Desa Ragajaya, Rt 03/14, blok F 1 no 11, Bojonggede, Kabupaten Bogor. Pelaku diketahui berjumlah lima pria. Empat pelaku berhasil diringkus, sedangkan satu lagi masih buron. Ironisnya, seorang pelaku yang tertangkap dan bertindak sebagai eksekutor itu ternyata masih berusia remaja, alias anak baru gede (ABG). Ia berinisial AD 14 tahun, warga Sawangan. Sedang ke tiga pelaku lainnya, DD (20), PP (35) dan KS (25) berperan sebagai otak atau perencana aksi pembantaian sadis tersebut. Selain AD, eksekutor lainnya ialah D. Namun D sampai saat ini masih dalam pengejaran petugas alias buron. Kepala Kepolisian Resor Kota Depok Komisaris Besar Mulyadi Kaharni mengatakan, motif di balik pembunuhan tersebut adalah karena utang. Para tersangka nekat menghabisi nyawa Roy Siraturomon (50) dan anaknya, Edward Siraturomon, dengan dalih untuk menghilangkan tagihan utang. "Angkanya bervariasi antara Rp15 juta ke bawah. Para tersangka itu juga menggadaikan motor yang sistemnya pinjam pakai. Kalau habis ngojek, disetor ke korban untuk bayar cicilan utang," kata Mulyadi. Awal terungkapnya kasus ini, kata Mulyadi, bermula dari adanya temuan catatan utang para pelaku yang terselip di kasur kamar tidur korban. Berangkat dari itu, polisi menciduk lebih dulu AD, di kediamannya, di Sawangan, sekitar pukul 02.30, dinihari kenarin. "Selanjutnya, tertangkaplah tiga pelaku lainnya di kawasan Bojonggede tak jauh dari TKP. Ketiga pelaku itulah yang punya utang dengan si korban. Si AD dan D (buron-red) dibayar oleh ketiga orang tadi sebesar Rp6 juta, dengan masing-masing Rp3 juta untuk menghabisi nyawa bapak dan anak itu," kata Mulyadi. Dari pengakuan AD, remaja putus sekolah tersebut nekat menerima tawaran ketiga kenalannya lantaran desakan ekonomi. Pasalnya, ABG itu hanya berprofesi sebagai pemulung. "Alasannya uang bayaran membunuhnya itu buat makan. Saat kejadian, keenam tersangka seolah bertamu. Bahkan korban sempat menggelar karpet segala kok." Cara Sadis Para pelaku ini, timpal Kanit Reskrim Polsek Bojonggede Iptu Ibnu Wahyudi, awalnya menghabisi nyawa Roy Siraturomon dengan memukul kepalanya menggunakan martil. Selanjutnya, Edward Raturomon, sang anak yang mendengar keributan bangun dan mencoba melakukan perlawanan namun kalah akibat tersabet gunting dan pisau pada bagian leher. Dia tewas bersama sang ayah di ruang tamu sebelum akhirnya diseret dan ditumpuk di kamar mandi belakang. Puas menghabisi nyawa bapak-anak itu, pelaku kemudian menyikat perhiasan uang Rp10 juta, jam tangan, dan satu unit motor Honda Astrea Legenda bernomor polisi F 6761 E warna hitam milik korban. "Ancaman yang kami kenakan pada para tersangka ialah pasal 340 tentang pembunuhan berencana dan pasal 365 tentang perampokan," kata Mulyadi. Jasad kedua pria itu ditemukan sekitar pukul 11.30, Rabu, oleh Keisya 13 tahun, anak bungsu korban. Saat itu, Keisya yang baru pulang sekolah sehabis mengikuti masa orientasi siswa (Mos) atau ospek selama beberapa hari, menemukan rumahnya dalam keadaan tertutup rapat. Karena tak ada sahutan dari dalam, Keisya pun akhirnya memanjat pagar rumah. Setibanya di dalam, Keisya kembali memanggil sang ayah, namun lagi-lagi tak ada reaksi. Tak cukup hanya memeriksa di ruang tengah dan kamar. Keisya melongok ke belakang, dan ternyata, di pintu kamar mandi ia melihat ada kaki mengganjal pintu. Pas dibuka, ternyata di dalam kamar mandi tersebut tergeletak jasad ayah dan abang keduanya dalam kondisi mengenaskan. Terkait:
|
#2
|
||||
|
||||
![]()
wah sadis banget, tapi ndan gara-gara duit semua orang rela melakukan apa saja
|
#3
|
||||
|
||||
![]()
sadistis sweet occupy
|
#4
|
||||
|
||||
![]()
masih remaja aja udah bisa membunuh...eksekutor pula
![]() |
![]() |
|
|